Perjalanan ke Jakarta rasanya tidak
lengkap tanpa singgah di Masjid Istiqlal Jakarta, sebuah bangunan tempat ibadah
umat muslim yang sekaligus juga menjadi destinasi religi wisatawan lokal hingga
mancanegara.
Masjid Istiqlal yang merupakan
masjid terbesar di Asia Tenggara berdiri megah dengan pesona keindahan
arsitekturnya yang modern di tengah jantung kota Jakarta.
Masjid yang banyak dikunjungi
wisatwan lokal dan mancanegara hampir setiap harinya ini tidak hanya sebagai
ikon Kota Jakarta dan tempat ibadah bagi umat muslim, tetapi juga telah menjadi
simbol toleransi beragama.
Masjid Istiqlal sebagai
Simbol Toleransi
Masjid Istiqlal
dibangun berseberangan dengan bangunan Gereja Katedral Jakarta. Letak bangunan
yang strategis ini menunjukkan adanya harmoni antara umat Muslim dan Kristen di
Indonesia, yang melambangkan wujud nyata toleransi umat beragama yang kuat di
Indonesia.
Masjid Istiqlal
dirancang oleh arsitek non-muslim, yakni Frederich Silaban, di mana hal ini
menunjukkan bahwa pembangunannya melibatkan kolaborasi lintas keyakinan untuk
menciptakan sebuah bangunan megah tempat ibadah umat muslim.
Saat hari besar
keagamaan, misalnya Idul Fitri dan Natal, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral kerap
bekerja sama dengan menyediakan area parkir tambahan. Inilah salah satu wujud
adanya hubungan harmonis dan mendukung toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Masjid Istiqlal adalah
simbol persatuan bangsa yang dibangun untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.
Pengalaman
Wisata Religi ke Masjid Istiqlal
Beberapa kali singgah ke masjid
Istiqlal, untuk penjelajahan dalam wisata religi kali ini kami mengajak serta
ibuku yang memang sudah lama ingin bisa melaksanakan sholat di masjid yang jadi
ikon kota Jakarta serta kebanggaan masyarakat Indonesia.
Kami berangkat menuju Masjid
Istiqlal yang berada di Jakarta Pusat, tepatnya dekat Monumen Nasional (Monas)
sekitar pukul 8 pagi karena ingin bisa melaksanakan sholat dhuha di masjid
tersebut.
Berhubung jarak Masjid Istiqlal tidak
begitu jauh dengan tempat tinggal adikku, kami memutuskan naik bus Transjakarta
dan turun di Halte Juanda.ami menuju Istiqlal dengan jalan kaki sekitar 5-7
menitan.
Sesampainya di Istiqlal, kami
segera pergi ke tempat penitipan alas kaki dan setelahnya langsung menuju ke tempat
wudhu perempuan.
Area wudhi di masjid besar ini
sangat luas dan bersih, karena petugas kebersihan begitu intens membersihkan
setiap sudut masjid untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung tempat ini.
Nah, selain sebagai tempat ibadah
umat muslim, Masjid Istiqlal juga terbuka untuk umum. Bagi yang ingin mengenal
masjid Istiqlal dari sisi sejarah atau arsitektur bangunannya, akan ada seorang
pemandu yang siap menemani pengunjung berkeliling sambil menjelaskan setiap
detail yang ingin diketahui tentang bangunan megah ini.
Saat sedang berkunjung ke Istiqlal,
kami bertemu dengan rombongan wisatawan dari Swedia dan Prancis yang ingin
mengenal Masjid Istiqlal lebih dekat lagi.
Merekapun langsung diarahkan ke
sebuah ruang untuk mengganti pakaian menutup aurat, sebagai salah satu syarat
wajib memasuki dan berkeliling di area masjid Istiqlal.
Dari raut wajah para wisatawan
asing tersebut, dapat telihat jelas bahwa mereka begitu kagum dengan keindahan
Masjid Istiqlal serta tentang ritual agama yang dilakukan di sini. Aku pribadi
pun kagum pada mereka karena mau menggali langsung tentang tempat ibadah umat
muslim dan tertib mematughi segala aturan selama tur masjid.
Setelah mengamati sejenak kegiatan
para wisatawan dan sedikit berbincang dengan mereka, aku, adik, dan ibuku
melanjutkan tur kami keliling masjid ini.
Saat sedang berkeliling, aku
menemukan sebuah tulisan terlukis di dinding terkait hubungan antara Masjid
Istiqlal dengan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Masjid Istiqlal: Mosque of Independence.
Independence is the inalienable right of all nations. Therefore all colonialism
must be abolished"
(Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan)
Sejarah
Masjid Istiqlal Jakarta, Indonesia
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1953
para tokoh Islam, Wahid Hasyim, Agus Salim, Anwar Cokroaminoto, dan beberapa
tokoh dari masyarakat sepakat mendirikan masjid sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
Maka diadakanlah sayembara desain
ideal masjid dan terpilihlah desain karya Frederich Silaban dengan karya berjudul
"Ketuhanan". Frederich merupakan arsitek asal Sumatera Utara dengan
gelar lulusan terbaik Academie Van Bouwkunst Amsterdam Belanda pada 1950.
Adapun nama Istiqlal yang disepakati
menjadi nama masjid ini berasal dari bahasa Arab yang artinya kebebasan (kemerdekaan).
Pembangunan Istiqlal dimulai pada 1961
dan selesai pada 1978. Masjid ini pun menjadi masjid terbesar di kawasan Asia Tenggaa
dengan kapasitas 200.000 jamaah.
Keindahan
Arsitektur Masjid Istiqlal
Dari pengalamanku bertualang di Masjid
Istiqlal, sangat terlihat bahwa arsitektur bangunannya begitu megah dan penuh
makna simbolis. Bangunan tempat ibadah yang didominasi marmer putih elegan,
kubah besar berlapis stainless steel, serta menara setinggi 96,66 meter yang
menjulang ke langit membuat masjid ini tampak gagah dan penuh pesona.
Tak heran banyak wisatawan yang berkunjung
bahkan betah berlama-lama menjelajahi setiap sudut bangunan masjid, termasuk
kami. Bahkan aku dan adikku yang sudah sering ke Istiqlal pun tidak penah
merasa bosan datang ke tempat suci ini.
Berdasarkan informasi yang
kudapatkan, setiap elemen pada desain masjid punya makna khusus. Misalnya,
jumlah tiang di dalam masjid memprresentasikan jumlah hari dalam kalender
Hijriyah dan bangunan kubah besarnya melambangkan kebesaran Allah SWT.
Uniknya lagi, ternyata lima lantai Masjid
Istiqlal ini adalah lambang dari Rukun Islam dan bangunan menara tunggal yang
ada di sini adalah melambangkan keesaan Allah SWT.
Lantas,
Apa Saja Kegiatan Menarik dan Fasilitas Wisata di Masjid Istiqlal?
Bagiku pribadi, berkunjung ke Masjid
Istiqlal adalah sebuah pengalaman menarik dan penuh makna, terutama terkait merenungi
akan kebesaran Allah SWT.
Bagi yang berkunjung ke Istiqlal,
baik muslim atau pun non muslim, dapat mengikuti tur, di mana kita akan dipandu
mengetahui seluk beluk Istiqlal dan mendapatkan penjelasan tentang sejarah,
desain, hingga fungsi masjid.
Masjid Istiqlal ini juga telah dilengkapi
berbagai fasilitas modern, di antaranya sistem suara yang canggih, area parkir
luas, dan area wudhu yang luas serta nyaman.
Di sini juga terdapat banyak spot foto
menarik yang bis akita abadikan atau dijadikan latar kenang-kenangan berkunjung
ke Istiqlal.
Salah satu spot yang menarik bagiku
adalah di area dekat kolam air mandur, di bagian depan masjid, area kosong dengan
latar menara tinggi, serta latar Gereja Katedral yang berdiri di Seberang Istiqlal.
Nah, bagi yang ingin memperkaya
ilmu agama ataupun mendapatkan pengalaman budaya yang menarik, bisa juga bekunjung
ke Istiqlal, karena di sini kerap menjadi tuan rumah berbagai budaya Islam dan
kegiatan seni lainnya seperti pameran kaligrafi, pertunjukan musik Islami, hingga
seminar keagamaan dari para ulama terkenal di tanah air.
Setiap aspek dari Masjid ini adalah
gambaran tentang nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kebesaran budaya
Indonesia. Keunikan-keunikan inilah yang membuatnya menjadi salah satu
destinasi wisata religi yang tidak hanya indah dipandang dan dinikmati, tetapi
juga penuh makna serta kesan mendalam.
Cara
ke Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal sangat mudah dijangkau
baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Berikut beberapa
cara sampai di Masjid Istiqlal:
Menggunakan KRL (Commuter Line)
Naik KRL dan turun di Stasiun
Juanda, yakni stasiun terdekat dengan Masjid Istiqlal. Lalu lanjutkan
perjalanan dengan jalan kaki sekitar 7 menit atau bisa juga dengan menggunakan
ojek online untuk mengantar hingga di depan masjid.
Naik Bus Transjakarta
Naik bus Transjakarta dan turun di
Halte Juanda. Lalu lanjutkan ke Istiqlal dengan
berjalan kaki sekitar 7 menit.
Naik MRT
Turun di Stasiun Bundaran HI atau Dukuh
Atas, lalu lanjutkan dengan Transjakarta atau ojek online ke Masjid Istiqlal.
Menggunakan Kendaraan Pribadi
Arahkan kendaraan ke Masjid
Istiqlal. Teman-teman bisa memanfaatkan fasilitas Google Maps untuk membantu
panduan menuju ke masjid ini.
Naik Ojek atau Taksi Online
kita juga bisa dengan lebih mudah
sampai di depan Masjid Istiqlal dengan menggunakan ojek atau taxi online.
Tips
Berkunjung ke Masjid Istiqlal
Jika teman-teman ingin berkunjung
atau melakukan wisata religi ke Masjid Istiqlal, berikut ini aku punya beberapa
tips agar kunjungan teman-teman lancar dan berkesan:
Pastikan memakai pakaian yang
menutup aurat dan sesuai dengan aturan masjid.
Jika ingin mendapatkan suasana yang
lebih teduh dan tenang, baiknya datang ke sini di waktu pagi atau sore hari.
Jagalah selalu prilaku, kebersihan,
dan patuhi semua tata tertib yang berlaku.
Kesimpulan
Masjid Istiqlal Jakarta yang juga
menjadi kebanggan bangsa Indonesia bukan hanya sebuah tempat ibadah bagi umat
muslim, tetapi juga menjadi destinasi wisata religi yang menyimpan kekayaan
sejarah, keindahan arsitektur, serta pesan spiritual mendalam.
Dengan berkunjung ke Istiqlal, kita
akan mendapatkan kesempatan untuk merenung, belajar, menikmati keindahan karya yang
didedikasikan untuk Sang Khalik, serta bersyukur atas nikmat hidup yang hingga
kini kita rasakan
Masjid Istiqlal bukan hanya tempat
ibadah, tetapi juga simbol nasionalisme dan kemerdekaan. Pembangunannya sebagai
peringatan kemerdekaan Indonesia memberikan nilai sejarah yang sangat mendalam.
Posting Komentar