0

 

Digital detoks dalam meningkatkam keterampilan literasi digital


Bayangkan, pagi yang tenang, duduk di teras ditemani anabul kesayangan sambil menyeruput secangkir teh hangat dilengkapi hidangan pisang goreng.

Minum dan makan dengan nikmat tanpa tergesa-gesa. Ah…dunia terasa lebih damai, terlebih sejuknya udara pagi dan cahaya mentari yang perlahan mulai muncul itu membuat hari makin sempurna.

Sayangnya, ketika sedang menikmati suasana itu, tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel mengganggu keheningan pagi.

Rupanya ada email yang masuk, beberapa pesan dari grup Whatsapp, dan deretan pemberitahuan dari media sosial yang seakan tidak ada habisnya. Paling menyebalkan adalah masuknya panggilan telepon dari nomor asing.

Ya, begitulah hidup kita di era digital, di mana kita akan selalu terhubung setiap detik dan tampak sibuk.

Lantas, pernah tidak teman-teman merasa lelah dengan semua itu, atau merasa hal itu telah banyak merenggut momen-momen sederhana kita lantaran perhatian banyak tercurah pada layar ponsel?

Aku pribadi pernah merasakan hal ini dan batinku berteriak, bahwa inilah saatnya berhenti sejenak dan melakukan "digital detoks."

Apa Sih Digital Detoks Itu?

Digital detoks adalah tindakan sengaja membatasi, mengurangi, atau menghindari penggunaan teknologi digital dan media sosial (medsos) untuk jangka waktu tertentu.


Digital detoks


Tujuan tindakan ini adalah agar diri kita terbebas dari ketergantungan teknologi, sehingga mampu membangun keterampilan literasi digital yang lebih sehat, terutama bagi kesehatan mental kita juga.

Dengan melakukan digital detoks, maka kita bisa menemukan kembali keseimbangan hidup yang makin terhubung secara digital.

Apakah artinya kita menolak kemajuan teknologi digital?

Menghindari segala hal yang terkait teknologi digital bukan berarti kita tidak mau beradaptasi dengan dunia digital, namun di sini intinya kita belajar untuk mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya. Sehingga, kita bisa tetap menikmati teknologi tanpa harus kehilangan esensi kehidupan kita.

Jika hal ini mampu kita lakukan dengan baik, tentunya kita bisa lebih produktif dan terutama akan lebih bahagia serta sehat.

Bagaimana mungkin lebih bahagia dan sehat?

Perlu diketahui, ketergantungan akan teknologi dan media sosial ternyata dapat berdampak negatif pada kesehatan mental serta fisik.

Mengutip dari researchgate.net, dari hasil penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 remaja yang berlebihan menggunakan ponsel dan mengakses medsos setiap hari, menyebabkan peningkatan tingkat stres hingga mengganggu pola tidur.

Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan cenderung lebih rentan terhadap kebiasaan hidup tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurang/bahkan tidak melakukan aktivitas fisik.

Di sinilah pentingnya membangun keterampilan literasi digital dalam kehidupan kita.

Apa Kaitan Literasi Digital dengan Digital Detoks?

Dengan literasi digital, maka akan meningkatkan kesadaran kritis tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi seluruh kehidupan kita.


Digital detoks dan literasi digital


Salah satu yang penting adalah bahwa literasi digital dapat membantu kita melindungi diri dari ancaman kejahatan online yang kini marak terjadi, seperti phishing, penipuan, spam, hingga peretasan.

Selain itu, literasi digital dapat meningkatkan kemampuan dalam mengevaluasi informasi secara lebih kritis dan mengidentifikasi hoaks atau informasi yang menyesatkan. Hal ini tentunya sangat penting agar kehidupan di era digital tidak mudah terbawa arus dan merugikan di masa depan.

Tak kalah penting, literasi digital juga meliputi pemahaman akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Salah satunya aktivitas melakukan digital detoks dalam rangka mencegah kecanduan teknologi, menjaga kesehatan mental, serta fisik.

Digital detoks bisa menjadi cara praktis menerapkan keterampilan literasi digital, karena dengan melakukan digital detoks, kita dapat mempraktikkan manajemen waktu layar yang lebih sehat dan mengurangi stres akibat penggunaan teknologi yang berlebihan.

Membangun Keterampilan Literasi Digital

Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan berbagai perangkat teknologi, tetapi juga tentang pemahaman kritis terkait bagaimana teknologi dapat memengaruhi kehidupan, kesehatan, hingga keselamatan.

Bisa dikatakan bahwa literasi digital adalah fondasi penting agar hidup lebih sehat, produktif, dan terutama aman di era digital.

Sebuah studi di Indonesia menemukan bahwa program literasi digital yang digalakkan pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kejahatan cyber sebesar 40 persen.

Potensi Kejahatan Cyber Akibat Tak Melek Literasi Digital

Penipuan Online

Tidak memiliki literasi digital yang cukup, maka akan mudah menjadi korban penipuan online. Contohnya seseorang mendapat pesan email atau melalui Whatsapp yang menginformasikan ia memenangkan hadiah besar dan harus membayar biaya pengiriman terlebih dahulu atau hoaks undian berhadiah dari bank yang meminta target masuk ke sebuah situs dan mentransfer biaya administrasi.

Kejahatan Cyber

Kejahatan cyber akan mudah menimpa seorang yang tidak memiliki pemahaman literasi digital. Misalnya tanpa disadari seseorang telah mengunduh aplikasi tidak aman, yang kemudian menginfeksi komputernya dengan malware. Alhasil data-data penting pun hilang dan harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan komputer.

Penyebaran Hoax

Kurang literasi digital akan membuat seseorang mudah terjebak penyebaran hoaks. Misalnya, seseorang menerima pesan di Whatsapp akan suatu isu dan ia pun menyebarkan berita palsu tersebut ke berbagai  platform media sosial hingga membuat kepanikan banyak orang.  

Kehilangan Privasi

Kehilangan privasi sangat mungkin terjadi jika kita tidak melek literasi digital. Misalnya seseorang menggunakan aplikasi tidak aman saat mengunggah foto-foto pribadinya, yang kemudian ternyata dapat diakses oleh orang lain yang punya niat tidak baik, seperti pemerasan dengan ancaman akan menyebarkan data pribadi.

Di sinilah pentingnya bagi kita cakap literasi digital agar tehindar dari akibat buruk yang signifikan serta dapat menggunakan teknologi digital dengan aman dan efektif.

KEB Fasilitasi Cara Membangun Literasi Digital

Kumpulan Emak Blogger (KEB) merupakan komunitas blogger perempuan Indonesia yang dibentuk pada 18 Januari 2012. Komunitas blogger ini didasarkan pada tagline "Kami Ada untuk Berbagi" dan memiliki tujuan menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia.


KEB dukung literasi digital


KEB berfokus pada berbagai topik di antaranya ada lifestyle, parenting, events, dan review. Selain itu, komunitas ini juga kerap mengadakan berbagai program untuk mengembangkan keterampilan blogging para anggotanya, serta banyak bekerja sama dengan brand untuk berbagai peluang kolaborasi.

Selain itu, KEB juga sangat aktif dalam hal literasi digital, di mana salah satu inisiatif KEB adalah #KEBerpihakan terhadap Literasi Digital, yang menunjukkan komitmen dalam mendukung literasi digital di kalangan komunitas blogger perempuan.

Lantas, apa saja cara yang dapat dilakukan dalam membangun literasi digital agar hidup lebih sehat, produktif, dan aman?

Mengembangkan keterampilan literasi digital melalui pelatihan, workshop, dan kursus online

Beruntung aku bergabung dengan KEB, karena di komunitas ini peningkatan literasi digital terasa lebih optimal melalui sharing yang diadakan.


Kumpulan Emak Blogger


KEB menyadarkan bahwa memahami literasi digital itu sangat penting agar kemajuan teknologi digital bisa berdampak positif bagi kehidupan kita.

Sebagaimana diketahui, melalui media sosial atau teknologi digital, bisa membuka peluang rezeki, membangun jaringan perteman lebih luas, serta menyambung silahturahmi.

Namun, di satu sisi dunia digital ini sangat rentan dengan aksi kejahatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini banyak sekali aksi penipuan melalui dunia maya yang sangat merugikan kehidupan korbannya.

Nah, berkat melek literasi digital dan sharing KEB, aku pun jadi paham bagaimana melindungi diri dari tindak kriminalitas secara online.

Selain itu, KEB juga mengajarkan agar sebagai penikmat dunia digital dan blogger, kita wajib tahu cara membuat konten yang baik dan tidak berpotensi melanggar hukum (UU ITE).

Bergabung dalam komunitas yang mendukung literasi digital

Sebagai salah satu komunitas yang mewadahi para blogger, KEB punya kepedulian tinggi terkait literasi digital. Tujuannya tentu agar para anggota melek literasi digital, sehingga tidak hanya menghasilkan karya komersil tanpa berpedoman pada rambu-rambu aturan dalam dunia digital.

Inilah manfaat luar biasa bisa bergabung dengan komunitas positif seperti KEB, yang sangat mendukung literasi digital.

Perbanyak membuat konten yang edukatif

Membuat konten yang edukatif dan informatif tentang literasi digital akan membantu banyak orang paham tentang pentingnya melek literasi digital, sehingga potensi menjadi korban penipuan di dunia maya akan bisa dihindari. Hal ini juga kerap diimbau KEB kepada para anggotanya.

Menggunakan teknologi dengan bijak

Menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab dapat meningkatkan keterampilan literasi digital, di mana salah satunya bisa dengan menerapkan digital detoks.

Cara Melakukan Digital Detoks

Bagaimanapun hidup di era digital tidak akan bisa lepas dari yang namanya teknologi digital dan media sosial. Untuk itulah kita pun harus cerdas dalam menyikapi kehidupan di era serba digital ini. Salah satunya dengan melakukan digital detoks.

Berikut beberapa cara  yang kulakukan agar bisa menghindari ketergantungan pada teknologi dan media sosial:

  1. Menghindari media sosial sebelum tidur, karena ternyata hal ini akan mengganggu kualitas tidur dan berdampak pada peningkatan stres.
  2. Gunakan aplikasi pembatas waktu seperti Freedom atau SelfControl, agar dapat membantu kita dalam mengurangi waktu penggunaan teknologi dan meningkatkan produktivitas.
  3. Mengadakan hari tanpa teknologi, sehingga kita pun dapat lebih memahami cara menggunakan teknologi dengan bijak, meningkatkan keterampilan literasi digital, dan mengurangi ketergantungan teknologi.

Kesimpulan

Digital detoks adalah proses di mana kita membebaskan diri dari ketergantungan teknologi dan membangun keterampilan literasi digital untuk menciptakan hidup yang lebih sehat.

Dengan digital detoks dan membangun keterampilan literasi digital, kita dapat meningkatkan kesehatan mental serta fisik, produktivitas, dan juga keterampilan.

Oleh karena itu, mari kita mulai melakukan digital detoks dan membangun keterampilan literasi digital untuk hidup yang lebih sehat, produktif, aman, dan cerdas.

Terima kasih buat KEB yang sudah menjadi wadah bagi para blogger perempuan dalam mengembangkan potensi serta menjadi blogger yang cakap literasi digital. Semoga di usia yang ke-13 tahun ini menjadikan KEB lebih maju dan makin menabur banyak kebermanfaatan di berbagai aspek kehidupan di era digital.


Referensi

 "The Benefits of Digital Detox"- Forbes.

"How to Do a Digital Detox" - The Guardian.

 "Digital Literacy: A Guide to Staying Safe Online" - Digital Literacy.

Instagam KEB @emak2blogger

 

Posting Komentar

 
Top