Di
sebuah perkampungan kecil dikenal sebagai Dusun Bergen yang dikelilingi perkebunan
karet milik PTPN VII, hiduplah sebuah keluarga sederhana yang dinakhodai oleh
seorang kepala keluarga bernama Irman dan istrinya bernama Yasmanidar.
Setiap
hari, sepasang suami istri ini pergi berdagang pakaian bayi hingga dewasa ke
pasar di beberapa desa sesuai jadwal hari yang telah disepakati sejak dulu. Biasanya
mereka akan berangkat sejak selesai sholat subuh dan baru kembali ke rumah sekitar
pukul 13.00 WIB.
Pada
Senin dan Kamis adalah jadwal pasar untuk Desa Kertosari yang berjarak sekitar
3 kilometer dari dusun mereka. Selasa dan Sabtu adalah jadwal pasar di Dusun
Bergen, yang merupakan pasar terbesar di wilayah kecamatan Tanjungsari, Lampung
Selatan.
Selanjutnya,
ada pasar Rabu dan Minggu di Desa Purwodadi Simpang yang berjarak sekitar 2
kilometer dari dusun bapak Irman dan ibu Yasmanidar. Namun mereka memilih tidak
berdagang di hari Minggu lantaran ingin bisa tetap mempunyai waktu bersama
lebih lama di rumah dengan keluarga.
Awal Mula Jadi Pedagang Pakaian di Kampung
Kisah
sukses kedua pasangan ini dalam berjualan pakaian di kampung berawal dari
keinginan untuk bisa memulihkan kondisi ekonomi pasca sang suami tidak lagi
bekerja, sedangkan mereka masih butuh biaya untuk pendidikan anak-anaknya yang
saat itu mulai masuk jenjang SMA dan bangku kuliah.
Sang
istri melihat adanya potensi besar berjualan pakaian di kampung. Mulailah keduanya
memulai usaha berdagang pakaian itu dengan modal awal kurang lebih 17 juta
untuk dibelanjakan pakaian bayi hingga dewasa sesuai kebutuhan warga di kampung
saat itu.
Saat saya datang berkunjung untuk mengulik tentang kesuksesan bapak dan ibu pedagang pakaian tersebut, sang istri bercerita bahwa mereka saat itu benar-benar nekat dengan modal yang sangat terbatas.
Koleksi milik bapak Irman diedit oleh Rika Widiastuti Altair
“Dengan
modal seadanya, saya membeli beberapa baju dari pasar grosir di Pasar Tengah (kota
di Ibu Kota Bandarlampung yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan dengan motor) dan
bejualan di rumah,” kata Ibu Yas.
Wanita
berusia 56 tahun tersebut mengatakan, awalnya penjualan mereka tidak terlalu
lancar, karena belum memiliki banyak pelanggan dan mungkin juga karena modal
sedikit, sehingga kalah bersaing dengan pedagang lain yang barang dagangannya
lebih banyak pilihan.
“Namun,
saya percaya kerja keras, semangat, dan cara berdagang yang tepat bisa membuat
usaha kami berkembang,” ujarnya.
Singkat
cerita, lambat laun usaha mereka terbilang cukup laris, terutama saat menjelang
hari raya, karena banyak warga di desa yang membeli. Mereka pun sudah punya
pelanggan loyal dari berbagai desa di sekitar Dusun Bergen.
Untuk
menjaring banyak pelanggan, keduanya sepakat menyediakan sistem pembayaran
tempo atau menyicil. Inilah juga yang pada akhirnya membuat banyak pembeli yang
berminat menjadi pelanggal setia mereka. Terlebih harga barang yang ditawarkan
tidak begitu mahal.
“Kami
tidak menjual barang dengan harga tinggi mbak, karena takutnya pembeli kabur
duluan begitu mendengar harganya,” tutur bapak Irman sambil menyusun jualannya.
“Iya,
yang terpenting jualan lancar, kan bisa lebih cepat modalnya diputar lagi,”
kata sang istri menimpali.
Sayangnya,
ada beberapa pembeli yang tidak bisa menepati janji membayar cicilan baju yang
telah dibeli sebelumnya. Sementara suami istri pedagang tersebut perlu dana
untuk menambah dagangannya.
“Kalau
dagangan tidak disiram (ditambah jumlah barangnya), ya sulit untuk bisa
mendapatkan uang, mbak. Tapi mau memaksa yang berhutang membayar segera juga
mustahil karena memang saat covid itu semua sedang kesulitan,” kata ibu Yas.
Di
tengah kekhawatiran akan gulung tikar, sebuah harapan muncul ketika mereka
mendengar tentang program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Bantuan dari BRI Beri Harapan UMKM Menuju Kesuksesan Ekonomi
Setelah
mencari informasi terkait KUR BRI, akhirnya bapak Irman dan ibu Yas program
Kredit tertarik untuk mengajukan pinjaman agar bisa menambah modal usaha.
Menurut ibu Yas, proses pengajuan dana pinjaman di BRI cukup mudah dan beban bunganya pun ringan. Hal inilah yang membuatnya makin yakin untuk memanfaatkan program pinjaman bagi UMKM tersebut agar bisa mengembangkan usaha.
Akhirnya
berkat suntikan dana dari BRI, keduanya bisa menambah stok pakaian lebih
banyak juga beragam. Bahkan mereka juga bisa belanja ke Tanah Abang untuk
mendapatkan barang yang lebih bervariasi, beda dari pedagang lainnya, serta
modal yang lebih murah.
BRI BRILiaN Bantu UMKM Maju di Era Digital
Selain
mendapatkan tambahan modal yang cukup, pelaku UMKM ini juga berkesempatan
mengikuti pelatihan yang digelar BRI, sehingga hal ini menjadi pengetahuan baru
bagi keduanya terkait manajemen usaha serta pemasaran.
Untuk
merangkul lebih banyak pelanggan, ibu Yas mulai merambah penjualan di dunia
online dengan menggunakan platform WhatsApp dan Facebook.
Ternyata
pendapatan keduanya juga cukup banyak dari hasil penjualan secara online
tersebut. Bapak dan Ibu ini pun sempat bercanda padaku minta diajarkan buat
konten di TikTok agar bisa live jualan katanya, karena mereka sudah merasakan
mudahnya berjualan online.
Untuk
usaha online ini, keduanya sangat bersyukur karena BRI juga membantu mereka
dalam beradaptasi dengan teknologi digital agar usahanya bisa lebih maju.
“Dengan
aplikasi BRImo, saya bisa mengelola uang hasil berjualan lebih mudah dan
pembeli juga lebih mudah dalam melakukan pembayaran,” jawab ibu Yas saat saya
bertanya soal penjualan online mereka.
Hasil Kerja Keras yang Membanggakan Bersama BRI
Seiring
waktu, usaha jualan pakaian mereka makin maju, penjualan meningkat, pelanggan
makin banyak, dan bahkan kini mereka punya resellers di kampung.
“Saya
sangat senang, karena usaha ini tidak hanya bisa bermanfaaat bagi keluarga saya,
tetapi juga saya bisa memberikan jalan sumber penghasilan ke beberapa pelanggan
yang jadi reseller,” terang ibu Yas.
Kisah
sukses ibu dan bapak yang baik ini tentu tidak terlepas dari dukungan serta
pemberdayaan oleh BRI.
Melalui
berbagai program yang inovatif, BRI membantu UMKM seperti usaha bapak Irman dan
ibu Yas bisa tumbuh dan berkembang, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
banyak orang, terutama para pelaku UMKM yang lainnya.
Tentang BRI BRILiaN yang Sukses Berdayakan UMKM dan UMi
Saat
Bank pelat merah BRI hadir dengan program BRI BRILiaN-nya, banyak kehidupan pelaku
UMKM dan UMi berubah drastis ke arah yang lebih baik, karena program dari BRI ini
tidak hanya memberikan pembiayaan yang mudah, tetapi juga ada pelatihan serta sentuhan
teknologi yang dibutuhkan agar UMKM bisa berinovasi dan bersaing.
Melalui
BRI BRILiaN, telah banyak pelaku UMKM yang menemukan jalan menuju kesuksesan
serta kemandirian ekonomi di era digital.
Di
tengah perkembangan zaman dan gempuran era digital yang secara signifikan telah
banyak mengubah dunia bisnis, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hadir membawa inovasi
cemerlang melalui program BRI BRILiaN.
Program
ini berfokus pada pemberdayaan UMKM dan UMi agar para penggiatnya bisa lebih berdaya hingga sukses menuju
kemandirian ekonomi di era digital.
Program
BRI ini menawarkan solusi keuangan inklusif, pelatihan, pendampingan, serta
akses teknologi, yang memungkinkan pelaku UMKM dan UMi bisa lebih berinovasi
dan bersaing di pasar yang kompetitif saat ini.
Berikut
ini ulasan singkat terkait langkah-langkah cemerlang BRI dalam memberdayakan
UMKM dan UMi:
Mendukung
Pahlawan Ekonomi Nasional
UMKM
dan UMi kerap disebut sebagai pahlawan ekonomi nasional. Hal ini lantaran kontribusinya
dalam menyerap tenaga kerja sekaligus juga mendukung perekonomian lokal.
BRI
pun menyadari pentingnya peran UMKM dan UMi, sehingga perlu adanya berbagai
program pemberdayaan agar dapat membantu UMKM dan UMi berkembang.
Di antara program unggulan BRI dalam hal ini adalah KUR BRI dan BRI Microfinance, yang memberikan layanan pembiayaan mudah bagi pelaku usaha kecil.
Inovasi
Layanan Keuangan
Untuk
memudahkan para nasabah, termasuk pelaku UMKM dan UMi, BRI terus berinovasi menyediakan
layanan keuangan yang ramah serta mudah diakses.
Melalui
aplikasi BRImo, para nasabah BRI dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan
perbankan, misalnya pembukaan rekening, transfer, bayar tagihan, hingga top up
voucher game.
Fitur-fitur
ini dirancang khusus agar transaksi keuangan lebih mudah dan efisien, serta
dapat mengurangi beban administrasi yang merupakan kendala bagi pelaku usaha
kecil.
Pelatihan
dan Pendampingan
BRI
aktif memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM dan UMi. BRI BRIncubator
adalah salah satunya, di mana program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan
kompetensi UMKM melalui workshop hingga mentoring
Dengan
program keren ini, maka pelaku usaha dapat lebih mudah meningkatkan kualitas
produk, layanan, serta mengembangkan strategi pemasaran.
Kolaborasi
dengan Teknologi
BRI
mendorong UMKM dan UMi untuk memanfaatkan teknologi untuk bisnis mereka.
Melalui kolaborasi dengan sejumlah platform e-commerce dan digital payment, BRI
membantu UMKM dalam memperluas jangkauan pasar.
Program
BRI Smart Village merupakan salah satu contoh dalam mengintegrasikan teknologi
digital sebagai upaya meningkatkan perekonomian desa dan memberdayakan pelaku
UMKM di pedesaan.
Dampak
Sosial dan Ekonomi
Selain
berefek signifikan bagi kesejahteraan pelaku usaha, pemberdayaan UMKM dan UMi
melalui program BRI BRILiaN dan Cemerlang juga berdampak positif bagi banyak
orang.
Dengan
pertumbuhan yang baik dari UMKM dan UMi, maka tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan,
daya beli masyarakat meninhkat, dan penguatan ekonomi lokal secara
berkelanjutan.
Kisah-kisah
sukses inspiratif dari pelaku UMKM dengan bantuan BRI menunjukkan bahwa, dukungan
dan pemberdayaan yang tepat dapat membuat pelaku usaha tumbuh dan berkembang
menjadi pilar ekonomi yang kuat.
Karena,
pemberdayaan UMKM bukan hanya soal meningkatkan pendapatan, tetapi juga tentang
bagaimana menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Sumber tulisan:
Wawancara pribadi dengan pelaku UMKM
Website resmi BRI
Tulisan yang sangat menginspirasi!
BalasHapusProgram BRI benar-benar membantu UMKM berkembang. Terima kasih kak sudah menjelaskan manfaatnya dengan begitu jelas dan detail!
Untuk UMKM skrang cukup bagus. Hanya saja harus manfaatkan teknologi seperti berjualan di online. Jadi gak harus secara offline saja....
BalasHapusNewsartstory
Informatif dan menginspirasi artikelnya. Keren sih korporasi harusnya begini, merangkul, menggandeng, dan memberdayakan UMKM. Semoga semakin banyak UMKM di daerah2 yang terbantu.
BalasHapusSaya jugak pakek brimo dong, dan memang sangat membantu utk setiap hari
BalasHapus