Gibran
Mendengar Ambon, Diskusi Bersama Anak Muda, Komunitas Kreatif, UMKM, hingga Musisi,
Ini yang Dijanjikan
Putra
sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini mencalonkan dii
sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kembali
melakukan aksi dengar pada kampanyenya, yang kali ini bertajuk Gibran Mendengar
Ambon.
Kegiatan
Gibran Mendengar Ambon ini digelar Ambon, Maluku, pada Senin (8/1/2024) siang.
Gibran melanjutkan serial kampanyenya lewat kegiatan 'Gibran Mendengar' di Red
Bricks Café & Resto, Ambon.
Kegiatan
Gibran Mendengar Ambon ini dilakukan Cawapres Gibran Rakabuming Raka sebagai
bagian menampung aspirasi masyarakat, agar nantinya bisa menjadi kebijakan yang
bisa direalisasikan.
Nantinya,
Gibran bersama dengan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto akan mencermati
tujuan masing-masing dan memasukkannya ke dalam rencana kerja mereka jika
terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu 2024 mendatang.
Pada
kesempatan Gibran Mendengar di Kota Ambon ini, sang Cawapres nomor urut 2
tersebut datang bersama sang istri untuk mendengar aspirasi yang sangat lekat
dengan dunia seni di Kota Ambon, yang terkenal dengan julukan Ambon Manise ini.
Sekilas tentang Kota Ambon
Ambon
yang merupakan ibu kota Maluku adalah kota terbesar di provinsi ini.
Pemandangan di Kota Ambon terkenal sangat indah, dengan kota di bawah kaki
perbukitan yang menghadap ke laut.
Sebagai
informasi, Ambon juga ini adalah kota pertama di Asia Tenggara yang mendapat
gelar Kota Musik Dunia dari UNESCO.
Terkait
julukan Ambon Manise, yang artinya Ambon adalah tempat yang manis atau cantik,
hal ini merujuk pada keistimewaan dan keindahan bentangan alam Kota Ambon beserta
masyarakatnya.
Karena
berbagai keistimewaan ini pulalah Gibran Rakabuming Raka sangat tertarik
mendengar aspirasi masyarakat Ambon yang diwakili para pemuda, komunitas
kreatif, UMKM, hingga Musisi tersebut.
Gibran Mendengar Ambon Tampung Aspirasi Masyarakat
'Gibran
Mendengar' di Kota Ambon ini dimulai pada pukul 13.30 WIT. Kegiatan diskusi
hangat bersama para pegiat kreativitas ini diawali dengan lantunan lagu berjudul
“Ale Rasa Beta Rasa”, di mana lagu ini memberikan pesan akan pentingnya
perdamaian.
Ambon
yang sangat dikenal dengan harmonisasi musiknya telah menjadi perhatian khusus
Gibran.
Duta
Musik UNESCO untuk Ambon, Ronny Loppies menjabarkan bahwa musik sendiri sudah
menjadi bagian DNA dari masyarakat Kota Ambon.
“Ambon
mempunyai DNA dan intuisi musik yang cukup tinggi. Ambonese punya frekuensi
musik menengah, yang bisa mendekatkan satu dengan yang lain. Musik adalah
transformasi dari seni ke budaya. Karena musik jadi daily activities, jadi masuk
ke budaya," kata Ronny yang juga merupakan Direktur Ambon Music Office.
Sama
seperti kegiatan 'Gibran Mendengar' sebelumnya di kota lain, kali ini di Ambon
Gibran menampung setiap suara dan aspirasi dari tiap perwakilan kelompok yang
hadir.
Aspirasi
itu nantinya akan dimasukkan ke dalam kebijakannya bersama Capres Prabowo
Subianto jika terpilih jadi pemimpin Indonesia lima tahun ke depan melalui
Pemilu 2024 pada Februari mendatang.
Pada
diskusi hangat tersebut, Gibran mengaitkan permasalahan di Kota Ambon dengan
Kota Solo yang dipimpinnya.
Gibran
mengatakan, perlu adanya difasilitasinya acara-acara musik yang menarik untuk
bisa membangun harmonika kota, hingga creative hub guna mengasah minat kreatif anak
muda di Kota Ambon.
“Saya
kira semua anak muda di sini setuju ya dengan pemerataan pembangunan, kita
ingin tidak cuma di Jawa. Ambon ini luar biasa sekali, SDM-nya luar biasa.
Ambon mirip Solo. Solo tidak punya pertanian, perikanan. Pemasukan dari pajak
retribusi khusus saja," kata Gibran.
Gibran
mengakui ada banyak potensi terpendam yang dimiliki Ambon, yang bisa dimaksimalkan
seperti halnya Kota Solo. Melalui diskusi ini pula Gibran mendapatkan banyak
perspektif baru sebagai masukan menuju Pilpres 2024.
Oleh
karena itulah ia begitu tertarik mengetahui tujuan dan sudut pandang generasi
muda di Kota Ambon Manise ini. Menurut Gibran sektor kreatif di Kota Ambon
sangat luar biasa.
Namun,
masih banyak kendala dan tantangan yang membuat kreativitas Ambon ini tidak
bisa berkembang maksimal.
Salah
seorang perwakilan dari Ambon Creative Maker mengatakan, ada tantangan dalam
mengirimkan barang ke daerah dan belum adanya pusat atau tempat creative space
yang mapan.
“Makin
ke sini makin banyak brand lokal Maluku yang jangkauannya tidak ada di Maluku,
tetapi di Indonesia. Pride orang Maluku ini, mereka bangga dengan memakai
misalnya kaos dengan tulisan Maluku,” katanya.
“Namun
masih ada hambatan soal ongkos pengiriman barang ke daerah dan ekspor ke luar
yang masih agak tinggi. Kita juga belum ada creative hub atau creative space.
Harapannya biaya ekspor bisa lebih ditekan, dan punya creative space buat
pelaku kreatif lebih berkembang,” lanjutnya saat hadir dalam acara Gibran
Mendengar pada Senin, 8 Januari 2024.
Oleh
karena itu Gibran mengatakan, Kota Solo telah bersedia menjadi tuan rumah acara
bagi para peserta sektor kreatif Kota Ambon dan memberikan fasilitas bagi
generasi muda yang ingin berkarya.
“Di
solo baru buka khusus untuk musik, bisa produksi vinyl, kaset masih produksi,
lokananta, itu studio rekaman pertama Indonesia, alat rekaman ya kita perbarui,
ada museum. Kita ingin anak-anak muda bisa tampil. Yang stand up, senang
musik, UMKM, brand lokal, kita ingin tiap kota ada creative hub-nya. Anak muda
ada tempat showcase, kalo yang saya dengar tadi masih showcase di tempat, toko
masing-masing,” ujar Gibran.
“Untuk
musisi baru yang belum ada konser atau event untuk lagunya? Saya di sini tidak bicara acara bulanan ya, kita nanti perlu bikin acara event yang tiap minggu,
tiap weekend,” pungkasnya.
Semoga
melalui kegiatan Gibran Mendengar Ambon ini bisa menjadi jalan bagi masyarakat
Kota Ambon Manise, khususnya para pelaku UMKM, pegiat kreativitas, hingga Musisi
dapat memaksimalkan segala potensi yang ada di Kota indah ini.
Posting Komentar