Pentingnya Literasi Digital Di Tengah Badai Informasi
“Percakapan di internet itu pasti bener. Karena kan yang bikin internet itu orang pinter, mana mungkin salah.” Ada yang masih ingat dialog percakapan ini? Ya, ini adalah percakapan bu Tejo dalam sebuah film dokumenter berjudul “Tilik”. Film ini sempat fenomenal tahun lalu. Karena apa yang dikisahkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dialog di atas menunjukkan bahwa jika kita tidak pandai menyaring informasi, maka akibatnya kita akan mudah tergiring pada hal-hal yang belum tentu kebenarannya. Nah, hal inilah yang sampai saat ini masih sering terjadi di tengah masyarakat.
Lihatlah betapa banyak bertebaran berita-berita hoaks. Betapa sering kita pun mendapatkan pesan broadcast dari sumber yang belum jelas. Dan tanpa disadari, mungkin kita pun telah menjadi bagian penyebar pesan yang belum terjamin kebenarannya.
Kemajuan teknologi digital memang telah sangat memudahkan orang dalam mengakses informasi. Bahkan saking banjirnya informasi tersebut, kita pun dibuat sulit membedakan mana yang benar dan mana yang berita bohong belaka. Apalagi masih banyak yang tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu kita harus sangat hati-hati dan waspada terhadap setiap informasi yang masuk di layar smartphone.
Disinilah terlihat betapa pentingnya literasi digital yang baik. Sehingga apapun infomasi yang datang, kita bisa memilih dan memilahnya terlebih dahulu. Tidak langsung main forward di whatsapp, retweet di twitter, atau share di facebook.
Apa Sih Literasi Digital Itu?
Selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa kata literasi bermakna kemampuan membaca atau mengeja saja. Padahal literasi itu juga berhubungan dengan kemampuan kita dalam menganalisa informasi, memprosesnya dalam pikiran, serta memahami isi dari informasi yang diterima.
Lantas apa makna literasi digital? Menurut Wikipedia, literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital, peralatan komunikasi, atau pun jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi serta memanfaatkannya dengan sehat, cerdas, tepat, cermat, bijak, dan patuh terhadap hukum dalam rangka membina interaksi dan komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Literasi Digital
Saat ini kita hidup di tengah pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang, termasuk dunia digital informasi. Hal ini tentunya membuat kita harus mampu beradaptasi dengan menguasai teknologi digital. Karena jika kita tidak mampu menggunakan perangkat teknologi dengan baik, maka kita akan menemukan banyak kesulitan.
Dengan kata lain, teknologi secanggih apapun, jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan kecerdasan dalam menggunakannya, maka hanya akan sia-sia. Bahkan bisa berakibat buruk pada peradaban manusia itu sendiri. Contohnya, punya smartphone paling canggih dengan harga fantastis, tapi tidak bisa maksimal memanfaatkan dan menggunakannya, maka hal itu akan jadi sesuatu yang mubazir.
Namun dengan literasi digital yang baik, kita akan lebih mudah mendapatkan informasi tanpa harus repot cari-cari buku; kita bisa belajar lebih cepat. Karena banyak tersedia media belajar yang dapat diakses dengan mudah; memperoleh informasi secara gratis dan lebih murah. Karena hanya mengandalkan kuota dan jaringan stabil; dan memudahkan berkomunikasi melalui aplikasi, misalnya skype.
Selain itu, dengan kemampuan literasi digital, kita pun lebih mudah mengetahui ciri-ciri situs dan konten palsu. Karena kita telah mampu memilah antara informasi yang sesuai fakta atau sekadar setingan (bohong).
Pentingnya Kemampuan Literasi Digital
Dengan semakin berkembangnya akses informasi serta peralatan digital, maka masyarakat saat ini sangat wajib untuk menguasai literasi digital. Karena jika kita tidak punya kemampuan di dunia digital, maka akan berakibat negatif bagi kehidupan kita. Apalagi saat ini kita hidup di tengah masyarakat yang persaingannya cukup berat.
Selain itu, dengan keterampilan literasi digital yang baik, kita tidak akan mudah menjadi korban pembodohan, penipuan, hingga tidak kejahatan lainnya. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa saat ini kejahatan melalui media digital sudah sangat memprihatinkan. Disinilah terlihat betapa penguasaan literasi digital itu sangat mendesak.
Baru-baru ini banyak terjadi pembajakan akun whatsapp. Beberapa kontak whatsapp disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab, yang membuat kerugian pihak-pihak tertentu. Lalu apa hubungannya pembajakan tersebut dengan literasi digital?
Dengan kecakapan literasi digital yang baik, maka kita akan lebih paham tentang bagaimana menjaga privasi dalam kegiatan dunia online. Kita akan lebih cerdas dalam menampilkan informasi pribadi di jagat dunia maya, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Karena oknum cyber crime bisa dengan mudah mengambil data pribadi kita untuk menjalankan misi mereka.
Penguasaan literasi digital ini juga tidak hanya sekadar mampu memilah informasi yang datang, tapi juga mampu menggunakan segala perangkat digital. Mengapa? Karena kehidupan masyarakat era modern ini banyak terkoneksi dengan jaringan berbasis digital, mulai dari komunikasi, transaksi jual beli, bisnis, hingga proses kegiatan belajar mengajar yang saat ini masih berlangsung secara daring.
Jadi keterampilan mengelola informasi juga harus diimbangi dengan kemampuan dalam menggunakan teknologi digital. Masyarakat yang melek literasi digital akan mudah dalam menghadapi persaingan global. Dan hal ini pun akan berdampak baik bagi kemajuan Indonesia.
Indonesia Darurat Literasi Digital
Kita semua tentu menyadari bahwa tingkat minat baca masyarakat Indonesia di mata dunia sangat rendah. Hal ini pun telah dinyatakan UNESCO bahwa Indonesia berada di peringkat kedua terbawah dalam urusan literasi. Data dari UNESCO menyebutkan aktivitas gemar membaca kita sangat menyedihkan, yaitu hanya 0,001%. Artinya hanya ada satu orang yang gemar membaca dari jumlah 1000 orang.
Di satu sisi, data dari Wearesocial (2017) menyatakan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia mampu menatap layar gadget kurang lebih selama 9 jam per harinya. Tak heran jika kita pun berada di posisi kelima dunia dalam hal kecerewetan di media sosial. Juara ya Indonesia. Keren.
Sayangnya kebanyakan netizen belum menerapkan sikap kritis dalam bermedia sosial. Masih banyak yang tingkat literasi digitalnya rendah.
Bayangkan, minat baca rendah, ilmu sedikit, buku hanya jadi hiasan lemari, malas mencari tahu, tidak kritis menanggapi serbuan informasi, tetapi paling betah menatap layar ponsel dan sangat bawel di media sosial.
Jadi tidak usah bingung mengapa masyarakat Indonesia kerap menjadi target empuk terkait berita provokasi, fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Karena respon otak dalam menyaring dan mengkritisi distribusi informasi kalah cepat dengan kecepatan jari menekan tombol berbagi.
Melihat kenyataan ini, kampanye tentang literasi digital memang harus terus disuarakan. Masing-masing dari kita punya peranan penting agar Indonesia mampu merangkak naik untuk urusan melek literasi digital. Karena jika terus dibiarkan dan kita pun abai, maka kita semua tidak akan sanggup membedakan informasi yang beredar.
Caraku Membangun Literasi Digital
Literasi digital sudah dipastikan menjadi sebuah kebutuhan. Dan kita sebagai pengguna media digital juga punya tanggung jawab untuk memaksimalkan peran sebagai netizen yang baik. Terlebih sebagai blogger, dimana banyak orang lebih suka mencari informasi melalui konten blog. Sehingga kita punya tanggung jawab terhadap isi dan konten yang dibuat, ataupun yang disebarkan melalui media sosial lainnya.
Memahami betapa pentingnya membangun literasi digital, aku pribadi berusaha untuk mengedukasi masyarakat lewat konten-konten positif. Selain itu aku pun berusaha menahan jari bergerak lebih cepat saat menerima informasi. Jadi sebelum yakin kebenaran sumber informasi yang diterima, aku harus sudah memastikan fakta dan datanya.
Dan aku pun terus belajar dan meningkatkan skill menulis yang baik dan benar. Tujuannya, agar mampu menyuguhkan konten berkualitas, enak dibaca, dan tidak asal. Terutama terkait penerapan EYD dalam tulisan, yang ilmunya juga kudapatkan dari teh Gemaulani dalam belajar teknik editting.
Referensi:
Kominfo.go.id
Benar² harus melek literasi di zaman digital ini ya Mbak. Hati² kalau sudah sharing². Terima kasih mbak atas tulisannya. Aku suka dengan gaya menulis mbak rika. 🤗
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMantap banget tulisannya, langsung bikin melek. Penting banget sih apalagi di zaman kek gini. Semoga makin banyak yang teredukasi dengan tulisan ini..
BalasHapusSeru ini informasinya emang perlu banget literasi digital ya
BalasHapusJadi inget Bu tejo.
BalasHapusHehehe
Betul mba rika. Memang harus lebih banyak sumber informasi biar gak gampang termakan informasi yang salah. Sayangnya, kebanyakan korban salah info ini adalah orang2 tua.
BalasHapusSaring sblm sharing ya mbak. Bener bgttt.
BalasHapusArtikelnya informatif sekali mbk. Di era serba digital dan akses informasi dengan mudah didapat dari berbagai sumber maka cerdas dalam berliterasi secara digital menjadi kunci agar bisa memilah memilih sesuai kebutuhan dan kepribadian Indonesia.
BalasHapusDijaman mudahnya mengakses internet, informasi data yang benar dan akurat memang benar2 diperlukan. Jangan sampe kebenaran berita tenggelam oleh hoax yang gencar.
BalasHapusPenting sekali mengedepankan literasi yang sesuai dengan fakta.
Saya setuju sekali.
Teruslah menulis. Terima kasih tulisannya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBerarti penting bgt ya mbak literasi digital itu. Sepertinya masyarakat harus diedukasi juga soalnya masih byk yg awam. By the way, keren mbak risetnya lengkap bin komplit. 👍
BalasHapusSayang banget ya dg kemudahan membaca di internet, tapi literasi digitalnya masih rendah. Semoga makin banyak orang yg aware akan hal ini.
BalasHapusSetuju, kak. Kalau masyarakat di semua lapisan udah paham mengenai seberapa penting privacy itu. Mungkin kejadian mengenai otp yang diminta akan berkurang atau malah ngga ada ya, kak.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetujuuu... Jangan sampai kita yang udah tahu ilmunya justru ikut menjadi penyebar hoax.
BalasHapusTahan jemari... Tahan jemari...
Yup ini pnting bgt d jman skrng yg serba digital, kita hrs bisa menyaring informasi yg bredar d dunia maya apalagi yg hnya menampilkan foto/video/berita yg stngh2 tnpa tau sumber informasi tsb valid or gknya dan kbnyakan dr kita yg hnya membaca headlinenya sja
BalasHapusSetuju, mbak. Mungkin ini alasannya gerakan literasi di sekolah mulai digalakkan. Karakter sebelum pengetahuan dan keterampilan..
BalasHapusSetuju, mbak. Mungkin ini alasannya gerakan literasi di sekolah mulai digalakkan. Karakter sebelum pengetahuan dan keterampilan..
BalasHapusNah ini. Banyak yang engga teliti baca apapun yah. Macam buku pintu Indomaret, tertulis tarik, malah di dorong. Makanya artikel di internet seliweran, harus hati-hati memilah deh. Itu namanya literasi digital yah...
BalasHapusnah ini ni, emang kok di era digital seperti ini literasi digital tu penting bgt
BalasHapusbiar g terseret banjir informasi plus terhindar dari hoax
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTulisan Kak Rika sangat mencerdaskan. Bijak berliterasi sudah menjadi kebutuhan saat ini dan masa² mendatang. Semangat, Kakak. :)
BalasHapusBahasa baru buat saya. Literasi digital. Ternyata saya sudah lama menggunakannya
BalasHapusYappp, Masih banyak yang perlu dipelajari mengenai literasi digital.
BalasHapusPara ortu juga harus berperan aktif untuk mendidik anak, termasuk dalam hal literasi digital
Semangattt buat kita semuaaa!
bener banget sekarang banyak bgt berita hoax dan kita harus bisa saring sblm sharing ke org org, krn apa yg kita share itu bakal minta dipertanggung jawabkan oleh Allah, thx for sharingnya mb
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusDi masa sebelum pandemi aja banyak banget ya berita-berita hoax dan semacamnya, seolah ingin memecah belahkan kita semua, terlebih sekarang.
BalasHapusMemang literasi digital itu penting banget deh :)
Iya miris bgt skrg byk pembajakan WA ya mbak. Jadi takut bahaya juga mana ini whatsapp buat bisnis jugaaa
BalasHapusbener banget mbak dengan kemampuan literasi digital, kita pun lebih mudah mengetahui ciri-ciri situs dan konten palsu. jadi kita gak main share aja berita-berita HOAX yang banyak berkembang saat ini.
BalasHapusIya sekarang memang harus melek literasi digital, kalau gak salah-salah kita sendiri yang rugi ya
BalasHapusKemampuan literasi yang baik bisa membawa perubahan ke arah lebih baik, dan kitapun jadi gak mudah terpancing hoax
BalasHapussemangat buat kita semuaaa
Sekarang banyak banget akun akun yg demi mendapatkan follower mengunggah berita hoax. Maka dr itu kita harus selektif ya ketika membaca
BalasHapusSepakat mbak, penting sekali untuk dikampanyekan tentang literasi digital ini, biar makin banyak yang sadar dan menahan jari ..
BalasHapusBetul mbak, keterampilan literasi digital yang baik membuat kita tidak akan mudah menjadi korban pembodohan, penipuan, hingga tidak kejahatan lainnya. Aduh jangan sampai deh
BalasHapusMakanya kudu trus meningkatkan kemampuan berliterasi di di dunia maya y
Betul banget mbak, terkadang tangan gatal kalau tidak share padahal informasi itu bisa salah. makanya saya juga lagi belajar membiasakan diri dengan membaca lagi, meski susah hehe
BalasHapusSebetulnya di satu sisi, informasi jadi lebih mudah diakses, ya, Mbak. Termasuk jurnal ilmiah misalnya, bisa kita baca secara digital. Sayangnya ya itu, soal kecermatan memilih sumber masih menjadi masalah tersendiri.
BalasHapusBagi penulis seperti saya, literasi adalah nyawa dalam tulisan, karena tanpa literasi yang jelas dan terpercaya, maka tulisan seperti abu-abu rasanya :D
BalasHapushahaha bu Tejo harus dapat course tentang literasi digital ya? :D
BalasHapusSaya juga sering gemes lihat orang yang berkomentar (di Youtube, IG, FB dll)
Mereka tau cara masuk ke dunia digital, tapi ngga bisa beretika bahasa dengan benar
Yap. Sepakat dengan apa yang Mba lakukan. Menghadirkan konten konten positif. Paling nggak, kalau orang lain mau share tulisan kita, kita sudah lebih dulu menyaring informasinya.
BalasHapusPenting buat kita memahami apa makna literasi. Bukan sekedar membaca tapi mampu mengolah, menyari dan bahkan menyampaikan ulang informasi dengan benar dan tepat. Sayangnya justru digitalisasi yang makin mudah diakses siapa saja sedikit orang yg memahamo literasinya
BalasHapusAku juga mbak. Malah skrg kalau ada share gt malas baca duluan atau ga direspon,apalagi kalau ceritanya ga jelas. Mending ke sumbernya lgsg yaa..
BalasHapusNah Iya banyak yang menggunakan smart phone namun belum smart dalam memanfaatkannya, ini penting sekali setiap orang perlu melek literasi terutama literasi digital demi menghindari banyaknya berita hoax ya
BalasHapusBener banget inii, kalau blogger lah ya gapunya literasi digital bahaya kann. Jangan2 nulis ga sesuai faktanya hmmm
BalasHapusbener nih, mbak. Sekarang masyarakat +62 kebanyakan malas sekali membaca dan sangat mudah menjadi korban hoaks. Itulah kenapa literasi itu sangat penting di lakukan supaya mudah mencegah dari namanya hoaks
BalasHapusMantappp
BalasHapussebagai blogger penting sekali melek literasi digital. Jangan sampai ya buat tulisan yang tidak berdasar apalagi sampai menyebarkan hoax.
BalasHapusMemang harus bijak ya kita menggunakan internet, apalagi dimana-mana sekarang pemerintak sedang menggaungkan banyak dunia literasi.
BalasHapusHal-hal yg belum tentu kebenarannya juga baiknya di cari tahu dulu sumber beritanya, jangan asal ngomong atau memviralkan sesuatu yg unfaedah.
agak serem sih melihat perkembangan berita hoax yang semakin marak di Indonesia, penangkalannya gimana? yah memiliki kemampuan literasi digital
BalasHapusHoax, ujaran kebencian memang terasa banget ya, dengan kemajuan teknologi ini. Kita memang harus bijak menyaringnya.
BalasHapusTantangan bersosial media jaman sekarang memilah banyaknya informasi yang berada di sosial media, edukasi literasi digital tentunya penting banget
BalasHapusKalo soal berita, saya sekarang mau seganas apapun ombak di medsos, saya tetap kiblatnya ke media online atau cetak yg kredibel. Biarlah dibilang 'telat informasi' atau 'lelet informasi' asalkan informasi yang didapatkan itu akurat. Buat apa buru-buru nelan kabar berita kemudian asal share di medsos, kalo toh akhirnya yg kita sebarkan itu hoax, ya kan mba?
BalasHapusBener mbak Rika, aku setuju literasi digital ini sangat penting...sekadar beli di online shop juga banyak cerita padahal jelas di deskripsinya tapi masih nanya di chat. Literasi digital juga penting supaya kita ga tenggalam di tsunami informasi jaman now ya
BalasHapusPenting banget memang Kak, perihal melek literasi digital di masa era ini karena masih banyak yang kurang paham jadilah korban berita hoax.
BalasHapusBerawal dri darurat membaca, jdinya krg melek literasi digital jga ya mba, lengkap bgt infonya..
BalasHapusKita harus pinter2 mengolah informasi ya mbak. Serem juga kalau misal kita asal nelan info mentah-mentah. Makanya, nggak heran sih Indonesia tergolong peringkat rendah kalau ngomongin literasi digital.
BalasHapusBanyak membaca bukan cuma bisa memperluas pengetahuan tapi juga menjadikan kita orang yang lebih bijak lagi dalam lisan dan tulisan. Apalagi ditengah gempuran arus teknologi yang semakin pesat, kita pun harus mampu menyesuaikan diri dan menyaring informasi yang ada.
BalasHapusBener banget mba. Literasi digital zaman sekarang emang udah jadi kebutuhan. Kalau tidak bisa menyesuaikan bisa ketinggal kita.
BalasHapusSemoga di tahun 2021 ini negara kita dapat meningkat lagi literasi digital nya, demi kemajuan bangsa ya, aamiin
BalasHapusDi zaman sekarang ini yang siapapun bisa menggunakan smartphone dan social media, bahaya banget jika penggunanya ga dibekali dengan kemampuan literasi yang baik ya mbak.
BalasHapusSeseorang bisa saja menulis sesuatu tanpa berpikir tapi berefek buruk untuk orang lain, bahkan bisa saja menyebarkan berita hoax dengan mudah tapa mencari tau kebenaran berita tersebut karena malas membaca dan mencari tau.
Saya juga masih pemula dan belajar meningkatkan literasi khususnya digital karena juga sebagai blogger, tentunya harus menulis dan memberikan informasi yang valid, selain itu juga harus banyak belajar tentang kepenulisan yang baik dan benar.
setuju banget kak rika. di zaman sekarang ini lebih banyak orang yang betah berlama-lama di depan layar namun enggan menatap buku.
BalasHapusDengan kata lain, teknologi secanggih apapun, jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan kecerdasan dalam menggunakannya, maka hanya akan sia-sia.
BalasHapusSetuju banget Mba Rika, justru yang ada kita nggak dapat faedah tapi hanya mudharat karena nggak bisa menggunakannya dengan bijak.
iya loh, waktu nonton Tilik itu rasanya kita banget
BalasHapusatau orang-orang di sekitar kita banget
cerminan dari sekitar kita, salah satunya tentang berliterasi dalam teknologi
betul banget sekarang tuh deras banget ya arus informasi tapi ya gitu deh harus pilah pilih informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya ya
BalasHapusCari informasi memang penting, pilah pilah informasi dari sumber yang bisa dipercaya itu lebih penting. Begitu ya mbak..
BalasHapusMakasih, ilmunya. Uraian bagus sekali, agar kita melek literasi.
BalasHapusMari mbak bersama menggalakan konten literasi digital yang positif
BalasHapusterima kasih sudah meninggatkan lho MBa. Semangat
dijaman serba online sekarang ini harus lebih hati-hati memang ya dalam memilih informasi. kalau ad ahoax jangan langsung percaya dan ditelan bulat-bulat. cari tau kebenarannya. jejaknya mudah dicek kok.
BalasHapusNggak boleh kayak bu tejo ya mbak asal percaya aja ama informasi dari internet. Kita kudu melek literasi digital biar bisa menyaring informasi yang diterima sebelum menyebarkan ke orang lain.
BalasHapusSebelum men-share kita juga harus meneliti dan disaring, biar ga nyebarin hoax ya. Semoga semakin banyak orang yang lebih bijak dalam membaca berita :)
BalasHapus