Wake
Up! Wakaf, Melihat Bukti Kekuatan Wakaf di RS AKA Medika Dompet Dhuafa
– Dalam setiap perjalanan,pasti ada sebuah pelajaran yang dapat kita petik. Dan
pelajaran ini tidak akan pernah dipelajari dari sebuah buku. Inilah yang
namanya sebuah pengalaman. Dan tentunya lewat pengalaman kita pun jadi lebih
dapat merasakan apa yang ada disekitar. Karena pengalaman bukanlah sebuah teori
belaka. Tapi ia adalah sebuah realita. Alhamdulillah pada hari Rabu, 23 Oktober
2019 kemarin aku dan beberapa rekan blogger berkesempatan merasakan sebuah
pengalaman berharga, yaitu berkunjung dan melihat langsung RS AKA Medika
Sribhawono, yang merupakan salah satu aset wakaf Dompet Dhuafa di Lampung
Timur.
Perjalanan
Menuju RS AKA Medika Sribhawono
RS AKA Medika berlokasi di Jl. Ir. Sutami,
Sribhawono, Bandar Sribhawono, Lampung timur. Pagi itu kami berangkat bersama
dari Bandarlampung menggunakan transportasi milik Dompet Dhuafa sekitar pukul
08:30 WIB. Dan kami pun tiba sekitar pukul 10:00 WIB. Nuansa hijau langsung
menyambut pandangan mata saat kendaraan yang kami naiki memasuki area rumah
sakit.
Setelah turun dari kendaraan, kami langsung diajak menuju
ruang aula rumah sakit. Di sepanjang perjalanan menuju aula, ada pemandangan
hangat yang kurasakan. Senyuman dan tatapan ramah orang-orang di area rumah
sakit, baik dari pegawai maupun para keluarga pasien, mengiringi setiap langkah
kaki kami menuju ruang aula. “MasyaAllah, mungkin inilah salah satu hasil binaan
wakaf”. Pikirku saat itu.
Sekilas
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa merupakan sebuah lembaga filantropi
Islam, yang bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah, dan wakaf (ZISWAF), dan
dana halal lainnya yang dimanfaatkan untuk pemberdayaan kaum dhuafa, melalui
berbagai program yang menjadi concern Dompet Dhuafa. Misalnya seperti bidang pendidikan,
pengembangan sosial, ekonomi, dan kesehatan. Lembaga ini tidak hanya menjadi
penampung dana umat. Tetapi juga menajalankan misi dan visi untuk memberdayakan
umat. Dana yang terkumpul dikelola agar mampu menjadi aset bermanfaat bagi
kemaslahatan umat, terutama untuk para kaum dhuafa.
Waqf
Productive Sharing Session and Visit
Acara yang mengundang media dan blogger ini
merupakan bagian dari sosialisasi program Dompet Dhuafa yang bertajuk “Wake Up!
Wakaf”. Acara ini juga dihadiri langsung oleh GM Mobilisasi Wakaf Dompet
Dhuafa, Bobby P. Manulang, Manajer Operasional RS AKA Medika, dr. Agustiono,
dan penerima manfaat wakaf di RS AKA Medika, bapak Abdul Aziz. Dan pada
kesempatan ini kami mendapatkan penjelasan lengkap mengenai program wakaf
produktif Dompet Dhuafa, yang diaplikasikan di RS AKA Medika Sribhawono.
Dok. Pribadi |
Pada sesi sharing
pertama, dr. Agustiono mengisahkan tentang sejarah rumah sakit tersebut. Pada
awalnya rumah sakit tersebut dimiliki oleh tiga dokter, yaitu dr. Afnizal, dr.
Kiswandi, dan dr. Aman. Ketiga nama dokter inilah yang namanya menjadi akronim
nama rumah sakit. Kemudian rumah sakit ini diwakafkan ke Dompet Dhuafa pada
tahun 2016. Dan baru beroperasi untuk melayani masyarakat umum dan pasien
Dompet Dhuafa pada tahun 2017.
Seiring dengan berjalannya waktu dan upaya perbaikan
yang terus-menerus, pelayanan di rumah sakit ini pun jadi semakin lebih baik.
Berbagai fasilitas penunjang pun telah tersedia. Bahkan di rumah sakit ini juga
telah tersedia fasilitas Hemodialisa (cuci darah), bagi pasien gagal ginjal.
Sehingga nantinya warga Lampung Timur dan sekitarnya tidak perlu lagi jauh-jauh
ke Bandarlampung, ketika akan melakukan cuci darah. Kita doakan saja semoga
fasilitas ini bisa segera digunakan dalam waktu dekat.
“Kami hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu. Dengan adanya donasi dari
donator ke Dompet Dhuafa, maka akan semakin banyak masyarakat dhuafa yang
merasakan manfaatnya.” Kata dr. Agustiono
Di sesi sharing
yang kedua, Bobby P. Manulang menjelaskan tentang program wakaf produktif dari Dompet Dhuafa, serta tentang Wake Up! Wakaf. Menurutnya saat ini
kebanyakan masyarakata hanya mengenal wakaf itu identik dengan 3M (masjid,
makam, dan madrasah). Dan banyak yang beranggapan bahwa wakaf hanya
diperuntukkan bagi mereka yang banyak hartanya. Bahwa wakaf itu harus dalam
jumlah yang besar. Mindset yang
seperti inilah yang membuat orang belum mau berwakaf. Padahal berwakaf tidaklah
harus kaya atau harus dalam bilangan besar.
Masyarakat masih merasa bahwa wakaf ditunaikan saat
sudah punya tanah luas, harta melimpah, dan wakaf harus dalam jutaan (bilangan
besar). Dan mindset tentang wakaf ini
makin diperparah dengan sikap menunda-nunda wakaf. Istilahnya nanti sajalah
berwakaf. Kalau sekarang cukup sedekah saja dulu. Rp2000 atau Rp10.000 sudah
cukup. Ya, inilah pola pikir kebanyakan masyarakat saat ini. Karena apa? Karena
rendahnya tingkat pemahaman tentang wakaf itu sendiri.
Nah saat ini Dompet Dhuafa sedang concern untuk
menyasar target wakaf di kalangan
milenial (anak muda). Karena selain jumlah yang cukup banyak, milenial juaga
diyakini punya jiwa kemanusiaan yang sensitif. Sehingga hatinya mudah tergerak
untuk berkontribusi. Untuk itulah acara ini digelar dengan maksud untuk
memberikan literasi tentang wakaf ke masyarakat, khususnya para milenial
melalui kekuatan akses media digital. Sehingga diharapkan nantinya informasi
tentang wakaf dan manfaatnya bisa tersebar cepat dan luas.
Wake
Up! Wakaf, Gerakan Sejuta Wakif
Dompet Dhuafa punya daya collecting sampai nasional.
Sehingga mampu mengumpulkan dana dalam jumlah besar meskipun dengan nominal
sedikit. Untuk itu hadirlah gerakan Sejuta Wakif, yaitu sebuah gerakan yang
diluncurkan oleh Dompet Dhuafa, guna memaksimalkan potensi nilai wakaf yang
begitu besar di Indonesia. Karena jika mampu dioptimalkan, maka wakaf ini bisa
menjadi dana yang menunjang pembangunan serta pertumbuhan ekonomi bangsa. Berikut video tentang Wake up! Wakaf.
Dalam acara ini pak Bobby menganalogikan, “Ibaratnya
kita menjual mobil mercedes dan avanza, mobil mercedes dijual pasti mahal. Tapi
unitnya kan terbatas. Sedang avanza, kita bisa jual dalam jumlah lebih banyak,
meski dengan nilai lebih kecil. Dan yang
terpenting avanza bisa kontinyu.”
Dengan Gerakan Sejuta wakif ini, Dompet Dhuafa ingin
nantinya secara nasional punya satu juta orang yang benar-benar berwakaf.
Targetnya tidak perlu dalam jumlah besar. Cukup Rp10.000 per bulan. Jika target
ini bisa dicapai, maka dalam satu bulan akan terkumpul dana sebesar
Rp10.000.000.000. Dan jika yang 1 juta itu istiqomah selama 3 bulan saja, maka
bisa buat bangun rumah sakit seperti AKA Medika beserta alat kesehatan dan
untuk biaya operasional selama satu tahun. Karena saat ini typical rumah sakit
yang dikelola Dompet Dhuafa adalah Rp30 Milyar.
Bisa dibayangkan jika dalam satu tahun gerakan ini
berjalan, maka akan ada 4 rumah sakit yang dibangun. MasyaAllah begitu besar
dampak kebermanfaatan dana wakaf. Meski sedikit jika dikumpulkan secara
nasional, maka jumlahnya mampu menjadi solusi alternatif pembangunan dan
permasalahan bangsa.
Bagi para milenial, tentu Rp10.000 tidaklah berat.
Bahkan mungkin jumlah itu jauh lebih kecil dari nominal yang dikeluarkan untuk
sekadar minum kopi di mall. Jadi kaum milenial pun bisa berwakaf mulai dari
nominal terkecil bersama Dompet Dhuafa. Karena Allah pun tidak menghitung dari
jumlah yang kita wakafkan, tapi nilai dari manfatnya.
Selain itu, berwakaf sejak dini bisa melatih para milenial untuk sadar wakaf dan merasakan indahnya berwakaf. Sehingga saat dewasa dan telah punya penghasilan sendiri, maka akan tetap istiqomah
berwakaf. Karena apa? Karena milenial telah paham tentang makna wakaf secara kaffah, bahwa wakaf adalah salah satu dari 3 elemen ibadah yang
amalannya selalu setia mengikuti. Ia aset ibadah yang amalannya tidak akan
pernah putus.
Dalam acara ini, saya pun kembali diingatkan bahwa
sejatinya hanya ada tiga amalan ibadah yang akan mengikuti kita hingga alam kubur.
Dan hanya ada satu dari ketiga amalan itu yang paling setia pada kita, yaitu wakaf.
Mengapa? Karena wakaf adalah aset amalan jariyah yang amalannya akan terus
mengalir dan bertumbuh. Ilmu yang bermanfaat memang sangat berguna jika niatnya
lillahi ta’ala. Tetapi amalan ini bisa saja gugur jika niat telah ternodai. Kemudian
doa anak yang soleh, bisa saja suatu saat sang anak lupa mendoakan, karena
telah disibukkan dengan kehidupannya saat telah berkeluarga. Namun tidak halnya
dengan wakaf.
Inilah urgensi dari kesadaran untuk berwakaf. Bukankah
kita semua ingin meraih kehidupan yang terbaik tidak hanya di dunia, tapi juga
di akhirat? Lantas apa yang menghalangi kita untuk menunda berwakaf. Terlebih wakaf
tidak harus dengan bilangan yang bombastis. Bahkan dengan modal Rp10.000 saja
kita sudah bisa berwakaf dan meraih manfaat tanpa henti. Sebagai milenial,
tentunya juga ingin berkontribusi untuk pembangunan bangsa, bukan?
“Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang
sempurna) seblum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai.” (Q.S
Al-Imron:92)
Pemanfaatan
Dana Wakaf Secara Produktif
Dana wakaf kini tidak hanya dimanfaatkan untuk
kepentingan pembangunan tempat ibadah atau lahan makam saja. Tetapi dana wakaf
itu kini juga digunakan untuk kebermanfaatan yang kekinian, yaitu yang
disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan di masyarakat. Sehingga sifatnya
lebih kepada wakaf produktif.
Saat ini umat sedang butuh pemberdayaan ekonomi; butuh akses layanan kesehatan paripurna; dan akses pendidikan yang baik. Jadi, seperti halnya yang dilakukan Dompet Dhuafa, tidak ada salahnya jika wakaf hari ini mulai menyasar objek-objek wakaf produktif (anak muda), dengan memanfaatkan segmen digital, untuk mengembangkan literasi tentang wakaf.
Source: dompetdhuafa.org editted by me |
Saat ini umat sedang butuh pemberdayaan ekonomi; butuh akses layanan kesehatan paripurna; dan akses pendidikan yang baik. Jadi, seperti halnya yang dilakukan Dompet Dhuafa, tidak ada salahnya jika wakaf hari ini mulai menyasar objek-objek wakaf produktif (anak muda), dengan memanfaatkan segmen digital, untuk mengembangkan literasi tentang wakaf.
Mengapa milenial yang menjadi target utama? Karena
dengan pemahaman literasi wakaf yang diberikan sejak dini, akan menumbuhkan
kesadaran yang kontinyu pada diri seseorang. Selain itu, anak muda punya efek
untuk mengajak teman-temannya melakukan hal yang sama. sehingga dampaknya akan
lebih luas lagi.
Salah satu pemanfaatan dana wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa adalah, dengan
hadirnya Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono di bawah naungan Dompet Dhuafa. Berdasarkan
penuturan pak Bobby, rumah sakit ini dibangun dari hasil wakaf produktif. MasyaAllah
dengan hanya menyisihkan nominal yang tidak seberapa, tetapi sudah bisa
membangun sebuah rumah sakit. Ya, itulah kekuatan wakaf.. Meski kecil, namun
jika dikumpulkan, maka akan menjadi jumlah yang fantastis.
4
Pilar Objek Wakaf Dompet Dhuafa
Pilar
Pendidikan,
saat
ini Dompet dhuafa telah memiliki 3 sekolah binaan, yaitu Smart Ekselensia
parung (sekolah gratis), Smart ekselensi Cibinong, dan Sekolah As-Syukro (TK dan SMA). Dua sekolah terakhir adalah berbayar. mengapa berbayar? Karena Ini adalah sebagai bentuk
profesionalisme Dompet Dhuafa dalam mengelola sekolah, yang mempunyai daya saing
dengan sekolah lainnya. Meskipun berbayar, sekolah ini tetap memberikan kuota
30% untuk siswa dhuafa.
Dalam kesempatan ini pak Bobby mengisahkan tentang dua
orang siswa dhuafa bernama Jefriadi dan Fajar, anak dari TKI di Malaysia. Mereka
harus rela berpisah dari orangtua, demi menggapai impiannya dengan menempuh
pendidikan di Smart Ekselensia. Dan bahkan mereka telah menjadi lulusan terbaik
sebagai hasil dari ketekunannya. Selengkapnya bisa dilihat melalui https://www.youtube.com/watch?v=mXl04Lm0twE
Pilar
Ekonomi, Dompet Dhuafa sampai saat ini telah memberdayakan
masyarakat melalui pengelolaan bersifat komersial, seperti peternakan dan
pertanian. Telah ada pabrik ekstrak buah nanaas, produksi bawang goreng, produk
rakyat berupa gula semut, kopi kemloko, dan banyak lainnya,yang sistem
pengelolaannya didukung oleh Dompet Dhuafa.
Beberapa produk hasil pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Dompet Dhuafa. |
Pilar
Kesehatan, telah ada setidaknya 7 rumah sakit yang
dibangun, salah satunya RS AKA Medika Sribhawono yang kukunjungi bersama rekan
blogger dan tim Dompet Dhuafa. Rumah sakit
ini telah melayani tidak hanya pasien umum. Tetapi juga pasien dhuafa yang
memang teridentifikasi tidak mampu serta butuh bantuan. Namun untuk menerima
manfaat wakaf sebagai pasien dhuafa, perlu dipastikan jika pasien memang
benar-benar tidak mampu, melalui prosedur yang telah ditetapkan.
“Sebagian besar pasien mengalami kendala terkait
transportasi, karena untuk pengobatan biasanya sudah ditanggung BPJS Kesehatan.
Tetapi jika pasien tidak punya bantuan kesehatan apapun, maka pembiayaan
seluruhnya akan ditanggung Dompet Dhuafa." Ujar pak Rahmat sebagai Humas RS AKA Medika. MasyaAllah.
Dan dalam kesempatan kunjungan ini saya mendengar
langsung pengalaman seorang keluarga pasien yang menerima manfaat penuh dari
Dompet Dhuafa, yaitu bapak Abdul Aziz. Istri dari pak Abdul Aziz menderita
tumor otak sejak bulan Juni 2018. Dan sejak bulan Juni 2018-Mei 2019, istri Pak Aziz melakukan pengobatan di RSCM, setelah sebelumnya dirawat di RS AKA Medika. Seluruh biaya ditanggung oleh Dompet Dhuafa. Bahkan pak Aziz pun diberikan uang saku setiap bulannya sebesar Rp1632.000. Selama pengobatan pun, pak Aziz terus didampingi pihak Dompet Dhuafa.
Untuk informasi lengkap tentang zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf, bisa langsung mengunjungi situs resmi dan media sosial Dompet Dhuafa berikut:
Web: www.dompetdhuafa.org
Instagram: www.instagram.com/Dompet_Dhuafa
Twitter: www.twitter.com/Dompet_Dhuafa
FB: www.facebook.com/DompetDhuafa
Saat itu terlihat jelas rasa syukur dari raut wajah
pak Aziz atas bantuan cuma-cuma di tengah kesulitan yang menghimpitnya.
Meskipun pada akhirnya sang istri tercinta menghembuskan napas terakhirnya.
Lantas apakah hanya pasien Muslim saja yang mendapat manfaat? Mengingat Dompet Dhuafa adalah organisasi filantropi berbasis Islam. Tentu tidak. Karena Dompet Dhuafa melayani demi kemanusiaan bukan karena agamanya. Hal ini terbukti dengan beberapa kasus yang ditangani Dompet Dhuafa. Salah satunya adalah kasus Elizabeth, seorang warga korban banjir bandang di Papua, dimana elizabeth adalah seorang Nasrani. Saat itu Elizabeth ditemukan dengan kondisi tengkoraknya retak. Kemudian ditolong Dompet Dhuafa dengan pelayanan yang sama seperti pasien Dompet Dhuafa lainnya. MasyaAllah. Sekali lagi saya dibuat terpukau dengan semua ini.
Pilar
sosial ibadah, pembangunan masjid dilakukan secara
produktif, yaitu dengan menumbuhkan nilai ekonomi di sekitar masjid. Caranya
yaitu dengan mendirikan kios-kios bersifat komersil di area sekitar masjid.
RS
AKA Medika Sribhawono, Rumah Sakit Berbasis Wakaf Dompet Dhuafa
Dalam kunjungan ini saya dan rekan-rekan blogger
berkesempatan juga untuk melihat secara langsung, wujud manfaat dari wakaf
produktif Dompet Dhuafa. Kamipun diajak berkeliling rumah sakit dengan dipandu
oleh ibu Wahyu Agustina dan drg. Dhio yang menjelaskan secara detail setiap fasilitas dan ruangan di rumah sakit AKA Medika Sribhawono.
Rumah sakit ini terdiri dari dua lantai, dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap. Terdapat 80 bed rawat inap (kelas 1,2,3), ruang vip, ruangan poliklinik, ruang praktik umum, IGD, ruang isolasi, USG, kamar bedah dan tindakan, kantor, apotek yang bekerja sama dengan Kimia Farma, ruang radiologi dan laboratorium, dan fasilitas HD. Di rumah sakit ini ada 10 dokter umum dan 11 orang dokter spesialis.
Rumah sakit ini terdiri dari dua lantai, dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap. Terdapat 80 bed rawat inap (kelas 1,2,3), ruang vip, ruangan poliklinik, ruang praktik umum, IGD, ruang isolasi, USG, kamar bedah dan tindakan, kantor, apotek yang bekerja sama dengan Kimia Farma, ruang radiologi dan laboratorium, dan fasilitas HD. Di rumah sakit ini ada 10 dokter umum dan 11 orang dokter spesialis.
Dok. Pribadi |
Fasilitas yang dimiliki RS AKA Medika terus ditinjau
dan dilengkapi guna memaksimalkan pelayanan bagi pasien. Dalam sesi hospital tour
kemarin, dapat kulihat bahwa beberapa ruangan adalah merupakan wakaf dari
beberapa donator Dompet Dhuafa. Hal ini terpampang pada setiap papan nama
ruangan tersebut.
Dari perjalanan tour di rumah sakit inilah aku dapat
merasakan langsung kekuatan wakaf itu. Rasanya benar-benar terpukau denga apa
yang kusaksikan selama berkeliling dan mendapatkan penjelasan dari ibu Wahyu
dan drg. Dhio. Akupun juga merasa sangat tertampar dengan ini semua. "Apa yang
telah kulakukan untuk investasi akhirat?" "Kuhabiskan untuk apa selama ini uang
yang merupakan rezeki dari Allah?" Ahhhh…rasanya benar-benar malu.
Andai sebelumnya aku paham bahwa wakaf tidak perlu
menunggu kaya. Bahwa wakaf tidak harus dalam jumlah yang bombastis. Bahwa wakaf
begitu mudah dan mampu menjadi solusi akar permasalahan di negara ini. Alhamdulillah
melalui acara ini akhirnya muncul kesadaran akan betapa pentingnya wakaf dan dampaknya bagi kemaslahatan umat. Bahwa berapapun
harta yang kumiliki bisa diwakafkan dengan begitu mudahnya lewat program Wake
up! Wakaf Dompet Dhuafa.
Aku telah melihat, merasakan langsung, dan percaya
bahwa wakaf punya kekuatan dahsyat untuk kemaslahatan umat. Wakaf tidak hanya
terkait dengan aset tidak bergerak. Tetapi wakaf saat ini juga bisa diwujudkan
dalam bentuk objek yang lebih produktif, sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hal
ini seperti yang kini dilakukan Dompet Dhuafa melalui program-programnya.
Pengelolaan dana wakaf untuk kemaslahatan umat yang
dilakukan Dompet Dhuafa, adalah wujud betapa lembaga filantropi ini begitu
peduli dengan berbagai permasalahan bangsa, yang tak kunjung terselesaikan. Bahwa
betapa Dompet Dhuafa melalui program-programnya berusaha memberikan solusi
alternatif bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Karena kemajuan bangsa ini bukan
hanya bertumpu pada tanggung jawab pemerintah semata, tetapi kita semua yang
menghuni bumi pertiwi.
Dengan tumbuhnya kesadaran berwakaf, semoga kelak
kita tidak akan lagi melihat saudara kita yang sulit mendapatkan layanan
kesehatan yang layak, tidak akan ada lagi adik-adik kita yang putus sekolah,
dan tidak ada lagi yang kekurangan. Dan yang terpenting, wakaf akan menjadi
teman setia kita kelak saat di alam kubur. Karena ia adalah aset amal jariyyah
yang takkan pernah gugur manfaatnya.
So, tunggu apalagi. Mari berwakaf bersama Dompet
Dhuafa. Manfaatkan dan sukseskan program sejuta wakaf dengan nominal mulai
Rp10.000 yang tengah digalakkan Dompet Dhuafa. Terlebih wakaf saat ini telah
sangat dipermudah dengan tersedianya layanan wakaf melalui media digital. Kita bisa
langsung berwakaf melalui website resmi milik Dompet Dhuafa. Jadi sudah tidak
ada alasan lagi untuk tidak berwakaf.
Dok. Pribadi |
Terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah
memberikan kesempatan padaku untuk melihat langsung wujud wakaf produktif RS
AKA Medika. Sehingga kini aku semakin yakin untuk mulai istiqomah berwakaf. Terima
kasih juga karena telah memberikan perhatian khusus kepada kaum muda untuk
melek wakaf.
Mengutip pesan terakhir dari pak Bobby, “Siapa orang
yang paling beruntung? Dia adalah orang yang berhenti napasnya namun tidak
dengan amalnya.”
Untuk informasi lengkap tentang zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf, bisa langsung mengunjungi situs resmi dan media sosial Dompet Dhuafa berikut:
Web: www.dompetdhuafa.org
Instagram: www.instagram.com/Dompet_Dhuafa
Twitter: www.twitter.com/Dompet_Dhuafa
FB: www.facebook.com/DompetDhuafa
alhamdulillah dengan adanya Dompet Dhuafa. orang-orang yang rela betugas mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada orang yang membutuhkan. jadinya kita tidak pelu bersusah-payah mencari mustahiq sendiri
BalasHapusIya mbak alhamdulillah banget. Jadi makin mudah menggapai pahala amalan jariyyah.
HapusSatu tahun gerakan ini akan dibangun 4 rumah sakit??? Masya Allah, hebat sekali Dompet Dhuafa ini, semoga makin lancar dan makin berkah untuk Dompet Dhuafa :)
BalasHapusIya mbak. Semoga pada istiqomah berwakaf. Karena ini Wakaf ringan bareng Dompet Dhuafa untuk kemaslahatan umat.
HapusSaya juga ingin bisa berwakaf. Pasti bahagia sekali di alam berikutnya nanti karena di dunia sudah meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.
BalasHapusIya mbak wakaf adalah ibadah yang akan terus setia mengikuti kita. Sayang sekali kalau dilewatkan.
HapusMemang saat ini literasi wakaf itu penting sekali terutama bagi generasi milenial agar dana wakaf bisa berkembang menjadi produktif & lebih banyak menjangkau masyarakat luas, seperti dompet dhuafa ini program-programnya bagus sekali ya & tepat sasaran
BalasHapusWah, Sribawono aku tahu banget kondisi daerah sana. Jauh dari mana-mana. Waktu beberapa tahun yang lalu main ke sana sempat berpikir. Orang sini kalau ada yang sakit jauh ke kotanya. Di sini belum ada RS. Alhamdulillah ada dompet dhuafa ya Mba. Jadi ada program bagus dan tepat untuk daerah ini.
BalasHapusJujur, saat ada kata wakaf ingatanku langsung menuju tanah.
BalasHapusTernyata, wakaf tak sekadar tanah y
Wakaf bs dimanfaatkan untuk program kesehatan spt ini
Wah, oke banget, dengan rutin berwakaf Rp.10.000 pee bulan, bisa mengoperasikan RS, asal beramai-ramai
BalasHapusMakasiy sharingnya mba. Jadi lebih tau tentang wakaf
BalasHapusIni biar makin mudah kita berinfak sadaqah dan berwaqaf ya mbak, semoga makin banyak hati yang tergerak untuk mengulurkan harta bendanya di jalan Allah. Makin banyak pula yatim dan dhuafa terbantu
BalasHapusKalimat di baris akhir tulisan ini jlebb banget. Ya, memang orang yg punya amal jariyah itu sungguh beruntung. Dan salah satu gambaran "tabungan" amal jariyah adalah dengan wakaf ini, ya. Jadi lebih tahu tentang Dompet Dhuafa dan rumah sakit binaannya, nih. Baarakallah :)
BalasHapusMasyaaAllah.. Pengingat yg luar biasa... Karena harta kita yg sesungguhnya adalah harta yang kita amalkan di jalan Allah... Tabungan di yaumil akhir. Semoga program wakaf ini bisa terus berkembang dan dirasakan mamfaatnya oleh makin banyak orang
BalasHapusDengan Rp 10.000 bisa membantu umat manusia, dengan ikut wakaf produktif, Masya Allah
BalasHapusMudah banget ya mba berwakaf di zaman now. Cukup mengeluarkan dana Rp. 10.000, lagi.
BalasHapusMari yuk ah belajar berwakaf.
Wakaf mulai dari 10 ribu bisa. Masya Allah, pengingat diri ini. Sedangkan ngopi aja bisa 3 sampai 5 kali lipat harganya. Salut dan sukses untuk DD atas kepedulainnya pada umat dan semoga makin banyak yang peduli dengan program wakaf seperti ini
BalasHapusBagi saya lembaga soasial kemanusiaan seperti dompet dhuafa yang memiliki klinik/rumah sakit ini keren banget.. baiknya kita sokong programnya, waqaf mulai 10 ribu ini insyaallah nggak memberatkan
BalasHapusMasyaAllah dompet Dhuafa semakin melebarkan sayapnya dan semakin bisa menjadi manfaat untuk orang lain ya mbak. Bersyukur banget ada do you et Dhuafa ini. Acaranya juga berfaedah banget
BalasHapusAlhamdulillah tercerahkan, selama ini pemahamanku wakaf itu selalu dalam jumlah besar seperti ketika temanku menawarkan wakaf sekolah dan masjid dengan membeli sertifikat sekian juta. Setelah tau, wakaf rasanya jadi mudah ya mbak
BalasHapusjadi pengelolaan makin maksimal ya kak. apalagi di bidang kesehatan, dana wakaf jd bisa bantu banyak orang
BalasHapusTabarakallah dompet duafa. InsyaAllah Semoga rumah sakit yang dibangun berkah dan bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan
BalasHapusBisa jadi solusi untuk masyarakat yang benar benar dijalankan.
BalasHapusBisa dilakukan tiap bulan wakaf 10rb udah bisa merasakan fasilitas BPJS
Dompet Dhuafa kian memudahkan bagi orang-orang yang memang sudah ounya niat mulia ya Mbak.
BalasHapusMasyaaAllah konsep wakaf yang luar biasa. Update dan tepat sasaran bagi generasi milenial, bahkan semua lapisan. Berwakaf untuk kepentingan umat. Apalagi sampai mencakup semua bidang. Bidang kesehatan terutama, biar orang yang sakit tak ada biaya tetap dapat haknya sebagai warga negara. Yuk berwakaf, jangan jajan digedein, jleb bagiku.
BalasHapusMasya Allah Dompet Dhuafa sudah memberi contoh yang keren ya membangun RS. Sangat diperlukan nih. Wakaf seharga 10 ribu ternyata akan sangat membantu Umat Muslim lainnya ya.
BalasHapus