Blogger Kesehatan bersama Kemenkes RI dukung #ZeroMalaria |
Blogger Kesehatan Berkolaborasi Bersama Kemenkes RI
Dukung #ZeroMalaria – Penyakit malaria memang bukan jenis penyakit baru.
Penyakit ini sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan merupakan jenis penyakit
yang telah mengancam berbagai belahan dunia, termasuk wilayah Indonesia. Berdasarkan
data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sekitar 198 juta atau 75 %
penduduk Indonesia telah hidup di daerah bebas malaria pada akhir tahun 2018. Dan
sebanyak 285 Kabupaten/Kota telah mencapai status eliminasi malaria. Namun
masih ada sekitar 10,7 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis malaria
dengan potensi menengah hingga tinggi. Terutama wilayah bagian timur Indonesia,
seperti Papua dan Nusa Tenggata Timur.
Meskipun bahaya malaria ini serius, yang bahkan
dapat mengakibatkan kematian, tetapi masih banyak masyarakat yang belum
teredukasi dengan baik tentang informasi lengkap malaria. Terutama yang
berkaitan dengan gejala, cara menghindari, penanganan, penyebab, siapa saja
yang beresiko terkena malaria, dan cara mengatasinya. Untuk itulah perlu adanya
bimbingan serta penyuluhan kepada masyarakat. Dalam hal ini tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah atau pun lembaga kesehatan saja. Tetapi semua pihak
yang bisa menyampaikan pesan tentang edukasi malaria.
Salah satu upaya pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Kesehatan RI untuk mewujudkan masyarakat Indonesia bebas malaria adalah
dengan menggandeng media dan para blogger. Karena media dan blogger dinilai bisa
membantu pemerintah dalam menyebarluaskan informasi lengkap tentang malaria
kepada masyarakat luas, melalui pesan-pesan positif yang mereka sampaikan.
Dan dalam rangka memperingati hari Malaria Sedunia
yang diperingati setiap tanggal 25 April, aku dan para blogger kesehatan di
Bandarlampung berkesempatan hadir di acara yang dielenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan RI di hotel Novotel Bandarlampung pada 15 April 2019 lalu. Acara
bertajuk “Bebas Malaria, Prestasi Bangsa” dengan hastag #ZeroMalaria ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen seluruh komponen bangsa
tentang pencegahan serta pengendalian malaria menuju eliminasi, agar
tercapainya masyarakat bebas malaria 2030. Dalam diskusi ini hadir Kepala
bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI, Indra Rizon; Kadis Kesehatan
Provinsi Lampung, Dr. Hj. Reihana, M.Kes; Kadinkes Provinsi Lampung, Dr Anita;
dan Dr. Nadia, sebagai pemateri.
Dalam acara ini kami berkesempatan pula untuk tes kesehatan
gratis, berupa pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan
darah, dan gula darah. Tampak setiap peserta yang hadir antusias untuk mengetahui
kondisi kesehatan tubuhnya. Tak terkecuali aku. Alhamdulillah kondisi
kesehatanku masih sangat bagus. Hanya perlu merutinkan olah raga dan menambah
asupan sayur lebih banyak lagi.
Lalu acara dilanjutkan dengan sambutan dari pihak
panitia. Sebelum acara inti dimulai, kami semua diajak untu gerak fisik lewat
senam bersama mengikuti arahan video di layar monitor. Hmmm…seru sekali acara
hari itu. setelah badan teras lebih rileks sehabis senam, acara inti pun
dimulai. Materi terkait malaria di sampaikan oleh Kadinkes Provinsi Lampung, Dr
Anita dan Dr. Nadia. Berikut materi yang hari itu kudapatkan tentang malaria.
Apa Sih Malaria Itu?
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit jenis Plasmodium, yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
ditularkan oleh nyamuk malaria betina yang bernama Anopheles, yang masuk ke
dalam tubuh manusia melalui gigitannya. Malaria dapat menyerang siapapun dari
semua golongan umur tanpa terkecuali, baik laki-laki, perempuan, termasuk bayi
dan anak- anak. Penyakit malaria umumnya menyerang mereka yang tinggal di
wilayah yang terdapat banyak genangan air, dimana lokasi ini merupakan tempat
berkembang biak nyamuk Anopheles.
Berdasarkan jenisnya, penyakit malaria terbagi
menjadi lima jenis, yaitu:
a. Malaria falsiparum,
yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium falciparum, dengan gejala demam
terus menerus. Malaria jenis ini kerap berkembang menjadi malaria dengan
komplikasi yang bakan dapat menyebabkan kematian
b. Malaria vivaks,
yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium vivax, dengan gejala demam
berulang per tiga hari. Malaria jenis ini dapat mengakibatkan anemia kronik serta
dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi
c. Malaria ovale,
yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium ovale, dengan manifestasi klinis
bersifat ringan
d. Malaria malariae,
yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium malariae, dengan gejala demam
yang berulang setiap empat hari.
e.
Malaria
knowlesi, yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium
knowlesi. Malaria knowlesi ini dapat berkembang menjadi malaria dengan
komplikasi .
Bagaimana Mengenali Nyamuk Malaria
(Anopheles)?
Nyamuk Anopheles punya kebiasaan menggigit pada
malam hari. Perilaku gigitan nyamuk biasanya terjadi di antara pukul 6 sore - pukul 6 pagi. Karakteristik
nyamuk ini bisa dikenali dari caranya saat hinggap, yaitu posisinya menungging.
Sedangkan nyamuk bukan malaria, posisinya sejajar. Untuk jentik nyamuk malaria
sendiri juga memiliki perbedaan dengan nyamuk bukan malaria. Jentik nyamuk
malaria letaknya sejajar dengan permukaan air. Sedang nyamuk bukan malaria
letaknya tegak lurus.
Gejala Penyakit Malaria
Gejala Penyakit Malaria Ringan
Ø Munculnya
demam secara berkala yang kerap disertai keluhan sakit kepala
Ø Penderita
terlihat pucat akibat kurang darah
Ø Pada
banyak kasus, biasanya ditandai dengan badan mulai terasa lemas, mual, muntah,
dan kehilangan selera makan.
Ø Pada
penderita anak-anak biasanya disertai dengan diare.
Gejala
Penyakit Malaria Berat
Ø Penderita
mengalami kejang-kejang
Ø Kehilangan
kesadaran hingga koma
Ø Mata
menguning
Ø Demam
tinggi
Ø Urin
berwarna teh tua
Ø Napas
cepat
Ø Tidak
berhenti muntah
Penularan Penyakit Malaria
Penyakit malaria ditularkan melaluigigitan nyamuk
Anopheles. Saat nyamuk ini menggigit
orang dengan malaria, maka parasit akan ikut terhisap bersama darah si
penderita. Selanjutnya parasit tersebut akan hidup dan berkembang biak di dalam
tubuh nyamuk. Sesudah 7-14 hari setelah itu, jika nyamuk menggigit orang tanpa
malaria (sehat), maka parasit akan masuk ke dalam tubuh orang tersebut. Di
dalam tubuh parasit akan mulai berkembang biak serta menyerang sel darah merah.
Dan dalam waktu kurang dari 12 hari orang tersebut akan menderita sakit
malaria.
Siklus nyamuk Anopheles www.malaria.id |
Bahaya dan Akibat Penyakit Malaria
Ø Anemia
dan penyumbatan pembuluh darah di otak
Ø Mudah
terserang penyakit lain karena daya tahan tubuh menurun drastis
Ø Mengganggu
pertumbuhan otak pada anak
Ø Konsentrasi
berkurang
Ø Pada
ibu hamil dapat menyebabkan gangguan janin serius hingga kematian
Ø Kejang-kejang,
hilang ingatan, hilang kesadaran hingga koma
Ø Kematian
bisa tidak segera ditangani
Cara Mengobati Malaria
Ø Setiap
orang dengan gejala malaria di daerah endermis malaria, harus segera
memeriksakan kondisinya ke pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, rumah sakit).
Pemeriksaan yang dilakukan dengan pemeriksaan sediaan darah tepi untuk
memastikan apakah di dalam darahnya terdapat parasit malaria (plasmodium),
dengan menggunakan mikroskop atau diagnosis dengan RDT (Rapid Diagnotic Test)
Ø Setiap
orang di daerah bebas malaria dengan keluhan demam perlu dilakukan pemeriksaan
darah untuk memastikan ada tidaknya parasit malaria. Terutama jika dalam
sebulan terakhir pernah berkunjung ke daerah endermis malaria. Jika darahnya
positif parasit malaria, maka diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM)
gratis yaitu Artemisinin based Combination Therapy (ACT), yang berjenis DHP
(kombinasi Dihidroartemisinin dan piperakuin dalam 1 dosis. Pengobatan
diberikan sesuai dengan jenis malaria yang diderita kemudian dilakukan
pemantauan perkembangan penyakit melalui pemeriksaan mikroskopis.
Mencegah penularan Penyakit Malaria
Malaria dapat menyerang siapapun tanpa memandang
golongan umur. Resiko malaria akan lebih tinggi bagi mereka yang tinggal atau pernah
berkunjung ke daerah endemis malaria. Daerah endemis malaria merupakan daerah
yang selalu ditemukan kasus malaria. Karena di daerah ini terdapat nyamuk vektor
malaria (Anopheles sp.). Pada tahun 2018 ada 28 kabupaten yang dinyatakan
sebagai daerah endemis tinggi, yaitu: Papua, Papua Barat, NTT, dan Kalimantan
Timur. namun bukan tidak mungkin malaria juga akan menyerang daerah bukan
endermis. Untuk itulah perlu adanya upaya pencegahan yang baik untuk kasus
malaria.
Langkah
Mencegah Malaria
1. Membersihkan
Lingkungan
Nyamuk malaria biasanya suka
berkembang biak di lingkungan yang terdapat genangan air seperti rawa-rawa,
lagun, muara sungai, tambak dan kolam terbengkalai, saluran irigasi, persawahan
dan mata air. Untuk itu sangat perlu untuk menjaga kebersihan lingkungan,
dengan kerjasama seluruh masyarakat untuk membersihkan tempat-tempat yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selainj itu, bisa juga dengan menebarkan
larvasida (racun jenti) atau menebarkan ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan
kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.
2. Menghindari
Gigitan Nyamuk
Ø Tidur
menggunakan kelambu anti nyamuk
Ø Berada
di dalam rumah pada malam hari. Jika keluar rumah hendaknya memakai pakaian
yang dapat menutup badan seperti celana panjang, baju tangan panjang, sarung
dan lain-lain. Perilaku gigitan nyamuk
adalah antara pukul 6 sore sampai dengan pukul 6 pagi
Ø Mengolesi
tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk.
Ø Memakai
obat nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan obat anti nyamuk.
Ø Memasang
kawat kasa pada jendela atau ventilasi ruangan.
Ø Menjauhkan
kandang ternak dari tempat tinggal
Melihat fakta betapa berbahayanya malaria ini,
sangat dibutuhkan peran serta kita semua untuk ikut menyebarkan informasi
lengkap dan jelas kepada masyarakat. Sebagai blogger kesehatan, ini juga
menjadi tugas kita semua untuk mewujudkan program pemerintah dalam mencapai
Indonesia bebas malaria 2030. Mulai detik ini mari kita lebih aware dan bersama-sama menggiatkan
#ZeroMalaria untuk mengeliminasi malaria. Kita bisa mulai dari diri kita dengan
senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, lebih peduli dengan lingkungan, serta
terus sebarkan informasi positif kepada masyarakat tentang malaria, agar
Indonesia bebas malaria.
Bebas
malaria, Prestasi Bangsa
Masih banyak nih mbak daerah endemis malaria di sini 😭
BalasHapusWajib banged bagi kita semua untuk waspada soal bahaya Malaria yaaa.... tanpa terkecuali . wajib awas sejak dini. jangan sampai kita atau keluarga tercinta terkena Malaria.
BalasHapusLengkap sekali mbak rika penjelasan tentang malarianya, aku rasa emang kalo udah parah gejalanya lebih baik segera ke dokter jangan ditebak2 sendiri, biar segera ditangani tenaga ahlinya
BalasHapus