Mengenal Maryam, Bunda Suci Sang Nabi - Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah banyak
melahirkan sosok wanita tangguh dan mulai dalam sejarah kehidupan manusia.
Mereka adalah para wanita istimewa yang sangat inspiratif dan merupakan teladan
bagi siapapun. Terutama dalam hal kualitas keimanan dan ketaqwaannya yang luar
biasa. Hingga Allah tabaaroka wa ta’ala menjamin surga sebagai balasan atas
ketaatan itu. Salah satu wanita terbaik dan mulia itu adalah Sayyidatina Maryam
binti Imran, yang merupakan Ibu dari Nabi Isa a.s.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sebaik-baik wanita
di alam semesta ada empat, yaitu: Asiyah istri Fir’aun, Maryam putri Imran,
Kadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad. (HR. bukhori dan Muslim)
Maryam merupakan keturunan dari Nabi Daud a.s, yang
hidup di masa Nabi Zakariyya a.s, yang tidak lain adalah paman dari Maryam
sendiri. Maryam berasal dari sebuah keluarga yang sangat taat kepada Allah,
dari pasangan orang Sholeh Nazareth; Ali
Imran bin Yasim yang merupakan imam Masjidil Aqsha dan Hannah binti Yaqudz. Kelahiran
Maryam merupakan sebuah impian yang telah sangat lama didambakan oleh Ayah dan
Ibunya. Hal ini karena kedua pasangan Sholeh tersebut tidak juga kunjung
diberikan keturunan oleh Allah. Namun keimanan yang begitu kuat membuat
keduanya tetap yakin dan tidak pernah bosan memohon kepada sang Khalik.
Di tengah kerentaan usia, Hannah memanjatkan do’a
permohonan dengan penuh ketawakaln kepada Allah. Di dalam do’anya ia pun
bernadzar akan menyerahkan sang buah hati ke Baitul Maqdis,untuk berkhidmat
kepada Allah sepenuhnya. “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu,
jikalau kami memperoleh anak, maka anak itu akan kami serahkan sebagai
pemeliharaan rumah Tuhan (Al-bait Al Muqddas).”
Permohonan itu tidak sia-sia. Allah menerima dan
mengabulkan do’anya. Hannah pun hamil. Ia dan suaminya sangat bersuka cita akan
karunia yang tak lama lagi segera mewarnai kehidupan mereka. Namun takdir
berkata lain. malaikat Izrail menjemput Imran di saat Hannah tengah hamil tua.
Maryam pun lahir dalam keadaan yatim. Awalnya sang Ibu sempat kecewa karena
yang dilahirkan adalah seorang bayi perempuan. Sedangan ia telah bernadzar akan
menyerahkan anaknya untuk mengabdi di Baitul Maqdis. Namun manusia hanya bisa
berencana. Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu. Dan kelahiran Maryam
ini merupakan bagian dari rencana Allah.
Maryam pun segera diserahkan ke Baitul Maqdis oleh
Ibunya, dan dipercayakan pengasuhannya kepada Nabi Zakariyya a.s. Selama hidup
di Baitul Maqdis, hari-hari Maryam banyak dihabiskan untuk beribadah dan
mengagungkan nama Allah. Dia tumbuh menjadi seorang wanita yang sangat sholeha
dan berakhlak istimewa. Pamannya, Nabi Zakariyya a.s pun terpukau dengan
kepribadian dan akhlak Maryam. Nahkan beliau telah merasakan bahwa Maryam
adalah wanita pilihan Allah yang akan menjalankan sebuah peran besar di
kemudian hari.
Suatu hari Nabi Zakariyya mengunjungi Maryam seperti
biasanya. Saat itu Maryam sedang khusyuk di mihrabnya tenggelam dalam sujud dan
dzikirya pada Allah ta’ala. Sang Paman pun terkejut tatkala melihat hidangan
makanan berupa buah-buahan musim panas yang terhidang di depan Maryam. Padahal
saat itu belum musimnya. Siapakah yang memberikan? Sedangkan selama ini hanya
Pamannya yang datang berkunjung.
Setelah Maryam selesai dengan ibadahnya, Nabi
Zakariyya pun segera menghampiri dan menanyakan asal buah-buahan tersebut. Dan
jawaban Maryam yang mengatakan bahwa semua itu adalah pemberian Allah, membuat
Nabi Zakariyya semakin yakin bahwa Maryam adalah pilihan Allah yang akan
mengemban tugas besar.
Tidak hanya sholeha, Maryam juga merupakan wanita
yang sangat menjauhi segala perbuatan buruk. Ia juga sangat menjaga kesucian
dirinya. ia tidak sembarangan untuk berdekatan dengan laki-laki yang bukan
mahramnya. Ia juga tidak pernah berusaha menggoda atau pun melirik laki-laki.
Maryam menjauhi dan menghindar agar tidak tergoda dengan lawan jenisnya. Tak
pernah sekalipun Maryam keluar biliknya. Kepribadian dan akhlak Maryam ini
sangat dipuji Allah dan Allah sangat menyayanginya. Allah pun mengabadikan
namanya dalam saah satu surah Al Qur’an; surah Maryam. “Allah telah memilihmu,
dengan menciptakanmu begitu suci. Ia teah memilihmu diatara semua wanita di
dunia.” (Q.S. Maryam: 209)
Pernah suatu ketika malaikat Jibril datang
menyerupai sosok lelaki tampan yang sempurna. Namun Maryam tidak tergoda
sedikit pun. Ia berusaha tetap menjaga dirinya dengan berlindung kepada Allah
dan meminta agar lelaki itu menjauh darinya. Kemudian malaikat Jibril pun
berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci.” (Q.S. Maryam: 19)
Kehamilan Maryam membuat gempar banyak orang. Ia pun
dituduh telah berzina. Setiap hari Maryam melalui hidupnya dengan caci maki dan
hinaan dari orang-orang di sekitarnya. Akhirnya ia pergi menjauh dari kaumnya
tanpa ditemani seorang pun. Hanya Allah lah yang menjadi penjaga dan
pelindungnya. Sesuai petunjuk Allah, Maryam pergi ke arah timur hingga
sampailah ia di Bethlehem (kota di tepi barat Palestina). Di sini Maryam
berhenti karena merasakan sakit akan melahirkan. Dan Allah pun mengirimkan
bantuannya melalui perantara malaikat Jibril.
“Dan menyerulah dia (Jibril) kepadnya dari tempat
yang rendah: “Janganlah kau bersedih hati. Sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan di dekatmu sebuah anak sungai” (untuk diminum). (Q.S Maryam:24)
“Dan goyangkanah pangkal pokok kurma itu ke arahmu. Niscaya
pokok kurma itu akan menggugurkan kepadamu kurma yang masak dan ranum.” (Q.s
Mayam: 25)
Nabi Isa a.s pun dilahirkan di kota Bethlehem dengan
banyak bekal kelebihan yang dikaruniakan Allah padanya. Diantaranya yaitu Nabi
Isa bisa berbicara layaknya orang dewasa saat masih bayi, dapat menyembuhkan
orang sakit dengan sentuhannya, dan bahkan dapat menghidupkan kembali orang
yang sudah mati dengan izin Allah. Maryam merasa sangat bahagia atas karunia
yang Allah berikan kepadanya. Ia pun kembali ke kaumnya. Namun hujatan dan
hinaan kaumnya masih juga belum reda. Akan tetapi kehadiran sang putra
membuatnya mampu melewati semua itu.
Saat kaumnya terus memperolok-oloknya, Maryam
menunjukkan bukti bahwa dia tidak seperti apa yang dituduhkan kaumnya. “Maka
Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana bsa kami berbicara
dengan anak keil yang masih dalam ayunan?”(Q.S Maryam: 29)
“Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia
memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan
kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selamaaku hidup. dan
berbakti kepada Ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang
mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (Q.S Maryam: 30-34)
Kebahagiaan menghiasai kehidupan Maryam dan Nabi Isa
a.s. Sayangnya ketika Nabi Isa dewasa dan sedang mensyiarkan agama Allah,
Ibundanya meninggal. Jenazah Maryam dimakamkan di bukit Qumran (sebelah barat
laut mati Palestina).Nabi Isa sangat terpukul atas kepergian Ibunya. Beliau harus
berjuang sendirian untuk menegakkan izzah agama Allah. Selanjutnya perjuangan
menyampaikan amanah Allah untuk kaumnya dilakukan Nabi Isa a.s bersama dengan para pengikutnya. Namun semua
tak berjalan baik-baik saja. Nabi Isa a.s mendapat pertentangan dan permusuhan
dari kaum Yahudi.
Orang-orang Yahudi berencana menyalib Nabi Isa a.s. Namun
kuasa Allah kembali ditunjukkan. Allah menyerupakan seorang murid Nabi Isa a.s
yang berkhianat persis seperti Nabi Isa a.s. kaum Yahudi sangat senang atas
penyaliban ini. Padahal yang mereka salib sebenarnya adalah murid Nabi Isa a.s
(Yudas Iskariot).
“Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang Isa, benar-benar dalam keraguan tantang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
(Q.S An-Nisa: 157)
Allah telah mengangkat Nabi isa a.s ke langit. Kelak
saat mendekati akhir zaman, maka Allah akan menurunkan Nabi Isa a.s ke bumi
untuk meluruskan risalah kaum Nasrani atas dirinya dan untuk mengjak umatnya
mengikuti risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.selain itu, nabi Isa a.s
juga akan berjuang bersama Imam Mahdi untuk membunuh Dajjal laknatullah dan
menghancurkan semua musuh Allah.
#onedayonepost
#ReadingChallengeOdop
#Tugaslevel2
#level2tantangan3
#onedayonepost
#ReadingChallengeOdop
#Tugaslevel2
#level2tantangan3
Posting Komentar