Suasana menunggu buka puasa di Masjid taqwa Bandarlampung |
Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa
bagi umat Muslim. Bulan yang berlimpah berkah tak terbantahkan. Tak heran jika
banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan poin-poin kebaikan selama
menjalani ibadah puasa di bulan yang penuh berkah dan kemuliaan ini. Salah satu hal yang sangat akrab dengan
momentum bulan Ramadhan adalah tradisi berbagi menu buka puasa, bagi mereka
yang sedang menjalankan ibadah puasa. Di banyak tempat di tanah air, terutama
di masjid-masjid atau pun mushola, kita akan dengan mudahnya menjumpai
orang-orang yang membagikan menu buka puasa, atau pun hidangan gratis buka puasa yang telah disediakan oleh panitia masjid dan mushola.
Rosulullah SAW bersabda, “Siapa
memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun
juga.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berada pada lokasi arus ramai di
tengah kota, tentunya membuat Masjid Taqwa ini selalu dibanjiri pengunjung
(jamaah). Terlebih jaraknya yang begitu dekat dengan area Stasiun Kereta Api
Tanjung karang, dimana banyak penumpang yang juga memanfaatkan masjid ini untuk
tempat menunaikan sholat, atau sekadar beristirahat sejenak karena ketinggalan
kereta atau menunggu kereta berangkat. Nah di bulan suci Ramadhan ini jumlah
pengunjung masjid mengalami peningkatan, terutama dari para musafirnya.
Berbagi menu hidangan berbuka puasa
yang digelar oleh panitia Masjid Taqwa ini, ditujukan bagi para jamaah masjid
yang berasal dari lingkungan sekitar atau pun para musafir. Sehingga mereka
dapat menikmati momen berbuka meskipun masih dalam perjalanan. “Walau tak
jarang ada juga yang memang dengan sengaja datang ke masjid untuk sekadar
mendapatkan menu buka puasa cuma-cuma”, kata pengurus masjid.
Sambil menunggu waktu berbuka, kumanfaatkan membaca kitab suci Al-qur’an. Di saat sedang terhanyut dengan surat cinta paling indah dari Allah itu, aku dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba saja menyodorkan sekotak kue. “Untuk buka nanti”, ujarnya. Alhamdulillah, sepertinya aku tidak perlu keluar untuk beli makanan.
Ada satu pemandangan yang membuatku
kagum, ternyata di sini ada tradisi buka puasa bersama para jamaah yang hadir. Kulihat
sekeliling para panitia masjid tengah sibuk menggelar karpet dan menyiapkan
aneka hidangan untuk berbuka.
Menu buka puasa ini diperoleh dari
dana yang diberikan oleh donatur masjid, yang kemudian dikelola oleh pihak
masjid untuk dibelikan menu buka puasa. Ada juga sebagian makanan yang berasal
dari sumbangan mereka yang ingin sedikit berbagi makanan bagi jamaah masjid. Menu
hidangan yang disediakan berupa minuman, yang terdiri dari susu, kopi, teh manis,
dan air mineral. Sedangkan makanannya terdiri dari kurma, pisang ambon, roti,
dan aneka kue basah yang sudah terbungkus rapih dalam sebuah wadah. Menu itu di
susun sedemikian rupa di sepanjang karpet berwarna merah yang di hamparkan di
beberapa area masjid. Setiap jamaah yang hadir tinggal memilih mau duduk di
bagian yang mana.
Sambil menunggu waktu berbuka, pengurus
masjid memberikan sedikit tausiyah. Tema yang diangkat kali ini adalah mengenai
ibadah puasa di sepuluh malam terakhir. Tampak semua jamaah yang hadir hari itu
merenung. Ada yang terlihat terdiam sedih karena mungkin merasa masih kurang
maksimal menjemput berkah Ramadhan, atau sedih sebentar lagi Ramadhan akan
berpamitan pergi, ada pula yang mengangguk-angguk, bahkan masih ada juga yang
main gadget.
Kultum pun ditutup dengan dipersilahkannya
jamaah untuk segera menyantap hidangan buka puasa, yang telah disajikan pihak
masjid. Suasana buka puasa bersama ini benar-benar menyenangkan. Terlihat jelas
bahwa persaudaraan umat Muslim itu memang sangat kuat. Semua berbaur tanpa
memandang status dan asal. Saling sapa dan bahkan ada yang berbagi makanan yang
telah dibawanya. Semua terasa begitu dekat dan penuh suasana keakraban. Mungkin
inilah yang disebut sebagai ukhuwah Islamiyah yang kuat itu. MasyaAllah.
Setelah selesai menikmati menu buka puasa,
semua jamaah saling bantu bersama panita membersihkan area masjid untuk segera
bisa menunaikan sholat maghrib berjamaah. Jumlah jamaah yang saat itu hadir
luar biasa banyaknya. Semoga masjid akan selalu dipenuhi lautan manusia yang
ingin mengagungkan Rabb-nya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
Program Tematik Ramadhan di Lampung Bersama Tapis Blogger.
Wah, saya sudah lama gak ke sini. Tadinya sering mampir, karena lokasinya dekat tempat Les saya waktu SMU. Hehe. Asyik juga ya menikmati bukber di Masjid
BalasHapus