Judul :
The Little Prince
Judul Asli : Le
Petit Prince
Penulis : Antoine De Saint Exupery
Penerbit :
Reynal & Hitchcock
Tebal : 89
Halaman
Alih Bahasa :
Katherine Woods (English)
The world provides us so many things to learn. And it can
comes from something that we cannot imagine before.
Novel The Little Prince yang ditulis seorang pilot
berkebangsaan Prancis ini merupakan sebuah buku bacaan yang ditujukan bagi
anak-anak. Namun buku ini juga bisa dinikmati berbagai kalangan usia. Meskipun
target sasarannya anak-anak, novel ini ternyata berisi banyak pelajaran
berharga tentang manusia dengan segala aspek kehidupannya. Kita akan banyak
menemukan nilai filosofis dan idealis yang dijabarkan sang penulis melalui
perjalanan sang tokoh kecil, The Little Prince mengelilingi alam semesta.
Selain itu, sang penulis buku ini juga banyak memaparkan
pemahaman-pemahaman yang secara tidak langsung akan membuka pikiran kita
tentang kehidupan dan tingkah laku manusia. Penulis memandang bahwa dalam
kehidupan masyarakat ada begitu banyak kesalah pahaman yang terjadi. Ada begitu
banyak persepsi yang tidak relevan, dan manusia cenderung menganggap remeh
kebenaran-kebenaran sederhana ketika manusia itu tumbuh semakin dewasa.
Cerita di novel ini dibuka dengan kisah seorang Pilot yang di
masa kecilnya merasa kecewa dengan tanggapan orang-orang dewasa atas gambar
yang dibuatnya. Tak satu pun orang dewasa yang memahaminya. Sang pilot
menganggap bahwa gambarnya masih kurang. Lalu ia pun membuat gambar yang lain.
Tapi tetap saja orang dewasa tak mampu memahami apa yang dbuatnya. Justru mereka
memintanya berhenti menggambar dan fokus pada bidang ilmu lainnya. Padahal menggambar
adalah kesukaannya.
I showed may masterpiece to the grown up, and I asked them
whether the drawing frightened them. But they answered, “Frightened? Why should
anyone be frightened by a hat?”
My picture was not a picture of a hat. It was a picture of
boa constrictor digesting an elephant. But since the grown up were not able to
understand it, I made another drawing. I drew the inside of the boa
constrictor. So that the grown up could see it clearly. They always need to
have things explained. The grown ups’ response, this time, was to advice me to
lay aside my drawings of boa constrictor, whether from the inside or outside, and
devote myself instead to Geography, History, Arithmetic, and Grammar. That is
why, at the age of six, I gave up what might have been a magnificent career as
a painter. I had been disheartened by the failure of my drawing. Grown ups
never understand anything by themselves, and it is tiresome for children to be
always and forever explaining things to them.” (Chapter:1, Page:4-5)
Dari awal cerita di atas sudah bisa ditebak bahwa sang
penulis berusaha menyampaikan kepada pembaca bahwa orang-orang dewasa itu sulit
dimengerti, dan abai dengan masalah di sekitarnya. Bahkan untuk hal yang
sederhana sekalipun.
Di bagian selanjutnya, adalah bagian cerita di mana sang
Pilot yang telah tumbuh dewasa bertemu dengan seorang pangeran kecil (The
Little Prince), saat pesawat yang dikemudikannya mogok di tengah-tengah Gurun
Sahara. Pangeran kecil itu tiba-tiba saja memintanya menggambar seekor domba. Namun
ia masih tak percaya dengan sosok yang hadir di hadapannya. Seorang anak kecil
berpakaian seperti seorang pangeran dengan rambut kuning keemasan. Setelah sang
pangeran meyakinkannya beberapa kali, barulah sang Pilot menuruti permintaan
sang pangeran kecil.
Sambil terus memperbaiki pesawatnya yang rusak, sang pilot
dan pangeran kecil ini menjadi semakin dekat. Ada banyak cerita yang saling
mereka bagi. Pangeran kecil bercerita bahwa ia bukan berasal dari bumi. Ia berasal
dari planet lain berupa asteroid kecil, yang sedang melakukan perjalanan
mengelilingi alam semesta. Ia bercerita banyak hal tentang kehidupan di
planetnya. Dan ada satu yang sangat istimewa di planet itu, yaitu sebuah bunga
mawar, yang merupakan satu-satunya di asteroid itu. Mawar itu sangat indah. Dan
pangeran sangat tertarik padanya. Hingga rela melakukan apapun untuk sang
mawar. Namun sang mawar sangat angkuh. Akhirnya sang pangeran memutuskan untuk
meninggalkan mawar dan planetnya. Inilah awal petualangan pangeran di beberapa
planet, dalam usahanya mencari jawaban tentang kehidupan.
Sebelum tiba di bumi, pangeran kecil singgah di planet
lainnya, yang dihuni banyak orang dewasa yang menurutnya aneh. Di planet
pertama sang pangeran bertemu seorang raja yang sok berkuasa, yang semua
kemauannya harus dituruti. Di planet kedua pangeran bertemu dengan seorang
sombong dan suka pujian. Di planet ketiga pangeran bertemu dengan pemabuk
malas. Di planet keempat pangeran bertemu dengan pengusaha yang kesehariannya
hanya menghitung bintang. Di planet kelima pangeran bertemu dengan tukang
lentera yang kelelahan denga arus perputaran bumi. Dan akhirnya ia berhenti. “Rule
is ruled. Good Morning?” (Hal:61).
Di planet keenam pangeran bertemu seorang ahli bumi, yang
tidak tahu apa yang ada di planetnya. Karena ia tidak memiliki satu pun
penjelajah. Di planet ketujuh pangeran singgah di bumi. Dan di bumi, apa yang
dilihatnya tentang orang dewasa malah jauh lebih buruk dari planet lainnnya. Dan
di bumilah sang pangeran kecil bertemu banyak orang dewasa dengan berbagai
karakter dan tingkah laku. Ia belajar banyak hal dari para orang dewasa ini. Hingga
akhirnya sang pangeran sadar apa yang harus ia lakukan dalam hidupnya, yaitu
kembali ke planetnya dan kembali melindungi sang mawar cantik. Sedangkan sang
pilot, ia juga mengalami perubahan besar dalam hidupnya setelah pertemuannya
dengan sang pangeran kecil. Keduanya memang berpisah dan menjalani hidup di
tempatnya masing-masing. Tapi apa yang telah dialami keduanya dalam pencarian
arti hidup, telah menjadikan mereka mampu menghadapi hidupnya dengan lebih
baik.
#TugasRCO2
#OneDayOnePost
#BukuAsing
Menarik uat dibaca nih bukunya
BalasHapusRekomended banget pokoknya mbak
HapusSempet intip-intip juga buku satu ini kemarin, hehehe...
BalasHapus