Bersama pengurus dan anggota FLP Bandarlampung |
“Menulis
itu tidak akan berkembang jika jalan sendirian.” Sebait kalimat ini tiba-tiba
saja meluncur dari mulut seorang sahabat saat sedang berkunjung ke rumah. Waktu
itu aku memang tengah berapi-api ingin bisa mewujudkan mimpi, bahwa suatu hari
tulisan-tulisanku bisa dinikmati orang banyak. Sudah ada banyak tulisan dengan
berbagai tema, yang telah menghabiskan halaman kosong buku catatan. Namun,
semua tulisan itu tak pernah berani kuekspos bebas. Karena kurang percaya diri
dengan hasil tulisan yang telah dibuat.
Well,
sebenarnya aku paham betul bahwa untuk bisa berkembang menjadi seorang penulis
hebat, diperlukan sebuah wadah atau komunitas, dimana banyak berkumpul para
penulis keren dan profesional. Tujuannya tentu untuk bisa saling berdiskusi,
berbagi, menimba ilmu, serta mendapat dukungan dari orang-orang yang mempunyai
passion yang sama. Dan aku pun juga setuju dengan pernyataan sahabatku ini. Masalahnya,
aku selalu maju mundur untuk masuk bergabung ke dalam suatu komunitas
kepenulisan. Alasannya tak lain adalah karena aku bukan apa-apa. Namun obrolan
kami siang itu telah berhasil membuka pikiranku. Ya, aku perlu bergabung dalam
sebuah komunitas kepenulisan yang berkualitas.
Dari
sekian banyak komunitas yang kucari informasinya melalui internet, akhirnya
pilihanku jatuh pada Forum Lingkar Pena (FLP), sebuah forum kepenulisan
berlevel dunia yang telah banyak menelurkan penulis-penulis hebat dan
menginspirasi. “Aku harus menjadi anggota FLP.” Batinku saat itu.
Alhamdulillah, keinginan itu disahut dengan dibukanya open recruitment (Oprec)
FLP Bandarlampung pada tanggal 19-20
Agustus 2017.
Pelatihan
kepenulisan yang berlangsung selama dua hari ini membuatku sangat senang. Beberapa
pemateri adalah para pengurus FLP seperti Angga Aditya, mbak Naqiyyah syam,
Mbak Fitri Restiana, dan mbak Izza Anisah. Selain itu ada juga narasumber
lainnya yang diundang untuk mengisi pelatihan, seperti bang Adian Saputra dari
Jejamo.com yang mengajarkan tentang ilmu jurnalistik, dan bang Alexander Gebe
yang mengajarkan tentang membuat cerpen keren.
Sejak
bergabung dengan FLP, aku jadi semakin percaya diri untuk mengenalkan tulisan. Apalagi
di FLP semua anggotanya mau saling terbuka dan merangkul agar anggota baru
tidak merasa minder. Mereka semua selalu siap membantu dan mengarahkan jika
kita menemui kesulitan dalam mengembangkan suatu tulisan. Tidak hanya ini, di
FLP aku merasa telah menemukan sahabat-sahabat baru yang luar biasa dan
menginspirasi. Dan yang pasti mereka orang-orang yang mempunyai visi dan misi
yang sama dalam memajukan dunia literasi.
Di
dalam FLP Bandarlampung banyak anggota yang telah menghasilkan karya tulis
berupa buku. Ini menjadi pompa yang membuatku bersemangat untuk bisa juga
seperti mereka. masyaAllah, FLP memang pilihan tepat untukku berkembang di
dunia kepenulisan. Begitu banyak ilmu yang telah berhasil kucangkul dari para
senior FLP, yang sangat membantu sekali dalam meningkatkan kualitas tulisan. Hingga
akhirnya kini aku sudah berhasil menelurkan buku. Walaupun masih dalam bentuk
antologi.
Latihan Memanah FLP Bandarlampung |
FLP
tidak melulu membahas tentang kepenulisan. Di sini aku banyak mendapatkan
pengalaman luar biasa yang akan selalu menjadi kenangan indah selama bergabung
dengan FLP. Diantara kegiatan yang telah kulalui dengan FLP adalah pelatihan
desain grafis bersama humas dan kemediaan FLP. Pelatihan ini sangat bermanfaat
sekali karena aku memang sangat ingin bisa belajar desain grafis. Selain itu
ada juga pelatihan memanah bersama anggota FLP, yang semakin mempererat
hubungan dan kedekatan kami.
Bersama
FLP aku merasa semakin mudah untuk menghasilkan karya. Rasanya impian untuk
menjadi seorang penulis yang sesungguhnya semakin mudah diraih. Karena itulah
aku sangat mencintai FLP dan kebersamaan dengan para anggota FLP lainnya.
“FLP,
mari genggam dunia dengan pena”
Terima
kasih FLP dan para sahabat FLP yang terus membersamai disetiap situasi. Sahabat-sahabat
yang tak pernah lelah mendukung, menyemangati, serta berbagi ilmu dan
pengalaman denganku yang masih butuh banyak bimbingan. Terima kasih pula pada
sahabat yang telah membuka pikiranku untuk mencari wadah yang tepat atas
passion ini. dan yang terutama, terima kasih Allah karena telah menggerakkan
hati ini menjatuhkan pilihan pada FLP Semoga FLP terus mampu berdiri menopang
kemajuan literasi Indonesia.
#miladflp21
#kisahinspiratifFLP
Posting Komentar