Memaknai Wujud Cinta Allah Lewat Sebuah Buku

Dalam setiap buku pasti terdapat manfaat yang bisa dipetik usai membacanya. Karena itu banyak yang setuju dengan sebuah ungkapan yang sudah cukup fenomenal tentang buku seperti: buku adalah gudang ilmu atau buku adalah jendela dunia. Dengan hanya membaca sebuah buku seseorang bisa tahu informasi tertentu, tidak hanya di sekitarnya, tetapi apapun tentang dunia. Dengan hanya menghabiskan waktu beberapa jam bersama buku, seseorang bisa berkeliling dunia tanpa harus mengeluarkan dana besar. Dan masih banyak manfaat luar biasa lainnya, yang bisa diraih dari membaca buku. 

Sepekan ini aku telah membaca sebuah buku bergenre islami berjudul "Agar Allah Selalu Bersama Kita", yang ditulis oleh E. Hamdani. Buku ini kudapatkan saat Pro U-Media tengah mengadakan promo buku dengan harga lebih murah beberapa pekan yang lalu. Aku langsung tertarik untuk memiliki buku ini dari judul yang kulihat. "Aku butuh buku ini. Aku ingin tahu bagaimana caranya selalu dekat dengan Allah." Itulah yang kupikirkan saat memilih buku ini sebagai bahan bacaan. 

Buku setebal 161 halaman ini berisi penjelasan bagaimana cara menghadapi ujian dalam kehidupan. Selain itu dalam buku ini juga disertai beberapa kisah hidup orang-orang yang mendapat ujian berat, namun bisa meraih kenikmatan luar biasa karena keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan pada Allah. Mereka orang-orang yang yakin bahwa setiap musibah ataupun ujian adalah bentuk cinta-Nya. Salah satunya tentang seorang santri berusia 15 tahun yang terkena kanker payudara bernama Izzul Isnaini R. 

Membaca buku ini memberikanku banyak pelajaran tentang arti bersyukur. Karena tanpa kusadari, nikmat Allah begitu besar. Terlebih setelah membaca bagian kisah orang-orang yang diuji dengan penyakit oleh-Nya. "Live a little in this world gives me a new perspective on what life does really mean, and what a healthy is something so valuable".   Aku pun semakin sadar bahwa apapun yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Tak perlu berkeluh kesah. Yang perlu kita lakukan adalah berserah diri dan terus pupuk ketaatan pada Rabb semesta alam. 

Melalui buku ini juga, aku semakin paham bahwa wujud kasih sayang Allah pada hamba-Nya tidak melulu diperlihatkan lewat kesenangan. Tetapi juga lewat kesedihan, kehilangan, dan kekecewaan. Bukan maksud Allah untuk mempersulit hidup kita. Tapi Allah ingin kita semakin dekat dengan-Nya. Karena hanya Allah sebaik-baik penolong dari kesempitan atau pun musibah. Aku yakin bahwa dibalik setiap ujian pasti ada hikmah dan itu cara Allah membantuku dalam setiap perbaikan diri.