Squad lengkap Tapis Blogger |
Bandarlampung, Sosialisasi empat pilar MPR, MPR RI gandeng Netizen dan Blogger Lampung – rasa nasionalisme bangsa kini dan dulu terlihat begitu berbeda. Jiwa nasionalisme sudah semakin tegerus oleh pemahaman-pemahaman (isme-isme), yang kian masif menggempur di zaman yang serba digital. Hal ini tentunya akan menjadi sebuah ancaman bagi keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan azas Bhinneka Tunggal Ika, jika terus dibiarkan. Karena alasan ini pulalah Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), sebagai rumah kebangsaan pengawal ideologi pancasila dan kedaulatan rakyat, merasa amat sangat perlu untuk kembali menyadarkan generasi bangsa akan nilai-nilai luhur bangsa, melalui sosialisasi empat pilar MPR RI. Terlebih memang telah dirasakan bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mencerai-beraikan keutuhan bangsa, dengan menghilangkan esensi dari keempat pilar MPR RI tersebut.
Upaya
sosialisasi empat pilar MPR RI juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, yang
nantinya diharapkan mampu memberikan pemahaman dan mengedukasi seluruh lapisan
masyarakat, tentang pentingnya menjaga nilai-nilai sakral kebangsaan. Sosialisasi
empat pilar MPR RI telah digelar di beberapa daerah dengan mengajak beberapa
elemen masyarakat dalam rangkaian acara bertajuk “Ngobrol Bareng MPR”. Dan kali ini sosialisasi empat pilar MPR RI
diselenggarakan di Kota Tapis Berseri,
Lampung, pada hari Ahad, 19 November 2017, yang bertempat di meeting room Swiss BelHotel. Pada kesempatan
ini, MPR mengajak Netizen Lampung,
terutama para Blogger Lampung, untuk duduk bareng mendiskusikan permasalahan
yang dihadapi bangsa saat ini.
It’s out of the blue,
di luar dugaan saya berkesempatan untuk ikut duduk ngobrol bareng bersama ketua
MPR RI, bapak Dr. (HC). H Zulkifli
Hasan, S.E, M.M. ini adalah berkah luar biasa sejak tergabung dalam
komunitas Tapis Blogger, yang
digawangi empat pilar wanita hebat: Naqiyyah Syam, Heni Puspita, Izzah Annisa,
dan Fitri Restiana. Dan alhamdulillah, mbak Heni menawarkan untuk pergi bersama
menuju Swiss Belhotel. All thanks to
Allah.
Kami
tiba di Swiss Belhotel sekitar pukul 17:40 WIB. Para petugas hotel menyambut
ramah saat kami memasuki hotel, dan kemudian mengarahkan kami menuju lantai
dua, dimana acara ngobrol bareng akan dilaksanakan. Ternyata sudah banyak
netizen yang hadir di sana. Kami pun saling sapa dan cium pipi kiri kanan
(khusus mahrom), saat mengantri di meja registrasi. Setelah registrasi, kami
mendapatkan sebuah kaus berwarna abu-abu bertuliskan MPR dan Netizen’s MPR di masing-masing lengan baju, yang harus
dipakai saat acara ngobrol bareng, serta sebuah goodie bag, yang isinya berhasil membuat saya berkata, “wow keren”.
Kami pun segera mengganti pakaian. Dan tak lama seruan adzan memanggil hamba-Nya
untuk menunaikan ibadah sholat maghrib. Kami pun sholat di sebuah Mushola yang
cukup nyaman di sebrang ruang ngobrol bareng.
Para
Netizen yang didominasi para Blogger telah berkumpul di ruang pertemuan. Sambil
menunggu acara dimulai, sebagian Netizen memanfaatkan waktu untuk mengabadikan
momen bersejarah ini dengan berfoto-foto. Terutama di area yang disediakan
untuk narasumber. Sebelum acara dimulai, kami semua dipersilahkan untuk mengisi
amunisi dengan sajian khas hotel, yang telah disiapkan. Hmmm ... it tastes so delicious.
Sekitar
pukul 19:00 WIB acara pun dimulai, yang dipandu oleh Yandigsa, MC kocak sang
pencair suasana, yang membuat aura diseantero meeting room terasa lebih fun, tidak menegangkan, dan penuh
keceriaan. Kemudian semua peserta diminta berdiri untuk bersama-sama
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dipandu oleh mbak Desma, salah satu anggota dari Tapis
Blogger. Suasana syahdu terasa saat lagu ini dinyanyikan. Hati pun turut
bergetar pada setiap lirik yang terucap. I’m
proud of being Indonesian.
Dalam
acara ngobrol bareng ini, ketua MPR RI Zulkifli
Hasan membawa serta Sekjen MPR RI, Ma’ruf
Cahyono, S.H, M.A; kepala biro Humas Setjen MPR RI, Siti Fauziah, M.M; serta Bupati Lampung Selatan, Dr. H. Zainudin Hasan, S.H, M.H (adik ketua
MPR RI). Sebelum masuk ke acara inti, kepala biro Humas Setjen MPR RI, Siti
Fauziah mengisi acara dengan memberikan sedikit sambutan perihal topik yang
akan dibahas, yakni mengenai empat pilar MPR RI. Ia sangat berharap para
Netizen dapat turut serta mensosialisasikannya. “Karena tidak dipungkiri Netizen harus menjadi media penghubung antara
rakyat dan wakilnya, sehingga terjalin hubungan saling memahami dan mendukung
untuk menjaga keutuhan bangsa dalam kedaulatan NKRI,” kata Siti Fauziah.
Kemudian
sambutan dilanjutkan oleh Sekjen MPR RI,
Ma’ruf Cahyono. Dalam sambutannya, MA’ruf Cahyono mengajak Netizen Lampung untuk
berperan aktif dalam mengedukasi dan memberikan informasi yang tepat serta
akurat, terkait hal-hal yang terjadi di lingkungan wakil rakyat dan
pemerintahan, agar kesatuan bangsa bisa terjaga dengan baik. dan dalam kesempatan
ini beliau juga mensosialisasikan empat pilar MPR RI, yang merupakan
nilai-nilai luhur kebangsaan.
Empat pilar MPR RI terdiri atas:
1. Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara
2. UUD
1945 sebagai konstitusi negara
3. NKRI
sebagai bentuk negara
4. Bhinneka
Tunggal Ika sebagai semboyan negara
Sebagai informasi, awalnya MPR RI
menggunakan isltilah empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, sebelum
akhirnya mengganti istilah tersebut dengan sebutan empat pilar MPR RI, karena
pada saat itu istilah tersebut mendapat gugatan dari masyarakat dan Mahkamah
konstitusi (MK).
Menurut Ma’ruf Cahyono, menjalankan
empat pilar dapat dilakukan dengan banyak cara. Dan ini tidak boleh berhenti. Harus
kontinyu. Terutama di dunia digital, dimana segala informasi dengan mudah dan
cepatnya bisa terakses dan diketahui publik. Untuk itulah, Ma’ruf Cahyono
menyatakan bahwa perlu adanya peran serta dan bantuan para Netizen untuk
mengkampanyekan empat pilar MPR RI ke masyarakat, agar tercapainya pemahaman
yang baik dalam menyikapi setiap kebijakan yang dibuat pemerintah. Dengan perkembangan
Indonesia yang saat ini informasinya banyak
terjadi melalui dunia digital, maka peran Netizen akan sangat signifikan
dalam menyampaikan pesan antara wakil rakyat (pemerintah) dengan rakyatnya.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang sarat makna. Jangan sampai
nilai-nilai yang bagus itu dicuri oleh bangsa lain, karena kurangnya rasa
kepedulian serta kurangnya pemahaman kita akan ideologi negara. Karena banyak
negara lain yang mulai melirik-lirik nilai yang bagus itu,” kata Ma;ruf Cahyono
menambahkan dalam sambutannya.
Nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam Pancasila meliputi:
Sila
ke-1: Ketuhanan yang maha esa
Bangsa Indonesia harus bangga
sebagai bangsa yang religius berdasarkan agama yang dianutnya.
Sila
ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
memanusiakan manusia. Bangsa yang beradab.
Sila
ke-3: Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi
rasa nasionalisme.
Sila
ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Setiap keputusan diambil berdasarkan
musyawarah mufakat, untuk menghindari terjadinya konflik.
Sila
ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menaati konstitusi dan peraturan
yang berlaku. Karena Hak dan kewajiban setiap warga negara telah diatur dalam
konstitusi. Sehingga tidak perlu khawatir akan adanya kesenjangan.
Kita sebagai bangsa Indonesia, yang
mengaku cinta mati tanah air ini harus senantiassa menjaga ideologi negara. Kita
harus meningkatkan ketahanan ideologi melalui langkah nyata. Harus diaplikasikan
dalam kehidupan sehjari-hari. Jadi jangan hanya menjadi bahan bacaan yang di
hapal dibangku sekolah dasar hinggah sekolah menengah saja. Karena kuatnya
ideologi suatu bangsa itu akan memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa. Selain
itu, ini juga merupakan modal untuk bisa bersaing di dunia digital yang penuh
tantangan. Jangan sampai bangsa lain merampas dan mengakuinya sebagai milik
mereka seperti yang sudah-sudah.
Zaman serba teknologi sangat
memungkinkan untuk menggeser ideologi bangsa. Mudahnya akses informasi dan
bebasnya budaya asing yang masuk, bisa berdampak pada peralihan pemahaman
generasi bangsa. Jangan sampai generasi muda mencari ideologi bangsa lain. Karena
kurang memahami ideologi bangsanya sendiri. Kita harusnya bangga dengan jati
diri kita sebagai bangsa Indonesia. Bukan malah membangga-banggakan bangsa
lain. Untuk itu pula kita sebagai Netizen harus mampu mewadahi masyarakat untuk
mendapatkan pemahaman yang benar tentang bangsanya. Kita gunakan teknologi
untuk menyebarkan pesan-pesan positif, terutama yang akan semakin memperkokoh
rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Terakhir Ma’ruf menghimbau agar
generasi bangsa jangan mudah tersulut emosi hanya karena perbedaan. Jadikan perbedaan
sebagai khasanah kekayaan bangsa yang membangun bangsa Indonesia ke arah yang
lebih baik. Perbedaaan latar belakang suku, adat-istiadat, agama, dan ras bukan
masalah. Justru kita harus salaing menjaga hubungan baik dan tenggang rasa,
agar tidak mudah terjebak dalam konflik yang diinginkan pihak-pihak yang ingin
memecah belah bangsa Indonesia.
Pada acara ngobrol bareng ini Ma’ruf
cahyono membawakan sebuah puisi yang berjudul MANIFESTO, yang berhasil membuat seisi ruangan bergetar hatinya. Pikiran
mulai tercerahkan kembali akan arti penting Indonesia bagi anak bangsa. Rasa bangga
sebagai bangsa Indonesia itu hidup kembali dalam hati sanubari.
MANIFESTO
Masih
Indonesiakah kita
setelah
sekian banyak jatuh bangun
setelah
sekian banyak tertimpa dan tertempa
setelah
sekian banyak terbentur dan terbentuk
Masihkah
kita meletakkan harapan di atas kekecewaan
persatuan
di atas perselisihan
musyawarah
di atas amarah
kejujuran
di atas kepentingan
Ataukah
ke-Indonesia-an kita telah pudar
dan
hanya tinggal slogan dan gambar?
Tidak!
Karena
mulai kini nilai-nilai itu kita lahirkan kembali
Kita
bunyikan dan kita bumikan
menjadi
jiwa dan raga setiap manusia Indonesia
Dari
Sabang sampai Merauke
kita
akan melihat lebih banyak lagi
senyum
ramah dan tegur sapa
gotong
royong dan tolong menolong
kesantunan
bukan anjuran tapi kebiasaan
kepedulian
menjadi dorongan
Dari
terbit hingga terbenamnya matahari
kita
melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh
berkeringat
karena semangat
kerja
keras menjadi ibadah
ketaatan
menjadi kesadaran
kejujuran
menjadi bagian harga diri dan kehormatan
Wajah
mereka adalah wajah Indonesia yang sebenarnya
tangan
mereka adalah tangan Indonesia yang sejati
keluhuran
budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya
Hari
ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia!
Bupati Lampung Selatan turut hadir di acara ngobrol bareng Netizen Lampung. Source: Doc Pribadi |
Tak lama kemudian rombongan ketua
MPR RI pun tiba. Kami semua menyambut dengan antusias kehadiran salah satu
putra daerah Lampung yang jadi kebanggan ini, Zulkifli Hasan beserta sang adik,
Zainudin Hasan Bupati lampung Selatan. Setelah menyapa hangat seluruh netizen
yang hadir, ketua MPR RI Zulkifli Hasan langsung naik podium untuk memberikan
sambutannya. Dalam sambutan ini kembali ditegaskan mengenai empat pilar MPR RI
dan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa saat ini.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Source: Doc pribadi |
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa ada empat masalah krusial yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia, yaitu:
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah masalah besar bangsa ini. bahkan ada kemiskinan ekstrim, dimana ada yang meninggal hanya karena tidak makan
2. Kesenjangan
Kesenjangan meliputi kesenjangan daerah (Perbedaan antara Pulau jawa dan luar Jawa sangat jauh), serta kesenjangan individu (1% orang menguasai 80% tanah). Keadaan seperti ini harus diwaspadai agar tidak menimbulkan kecemburuan dan konflik. Padahal kita negara kesatuan dan kesetaraan. Tetapi kesenjangan jadi masalah besar.
3. Korupsi
Banyaknya pejabat pemerintahan yang terjerat kasus korupsi membuat wibawa pemerintah turun drastis.
4. Distrust (ketidakpercayaan)
Kasus-kasus yang menjerat pejabat pemerintah telah membuat rakyat enggan untuk percaya lagi pada pemerintah.
.
Dalam kesempatan ini Zulkifli Hasan juga menyampaikan bahwa, generasi saat ini yang dilabeli sebagai kids zaman now itu harus memenuhi beberapa syarat jika ingin eksis dan berkontribusi, yaitu: harus bangga dengan daerahnya; harus mengerti sejarah bangsa, agar kita paham bagaimana perjuangan para pendiri bangsa dalam mempertahankan tanah air Indonesia; harus berilmu, agar mampu bersaing di zaman yang penuh tantangan; dan harus mempunyai jaringan luas, inovatif dan produktif, agar mampu survive di zaman keterbukaan.
Terakhir Zulkifli Hasan berpesan kepada para Netizen agar cerdas dalam bermedsos. Gunakan medsos untuk melakukan hal positif, menyampaikan informasi yang mendidik, yang bisa menjaga persatuan Indonesia. Netizen adalah sumber kekuatan dalam membangun opini publik serta penekan dalam menanggapi setiap kebijakan pemerintah. Bahkan kekuatannya lebih dahsyat dari kampanye politik.
Dalam sesi tanya jawab, dibahas pula mengenai cara cerdas memilih wakil rakyat agar tidak mengecewakan dikemudian hari. Jadi yang paling berperan dalam hal pemilihan adalah rakyat sendiri. Jangan mau terpengaruh dengan iming-iming uang saat kampanye politik, jangan memilih hanya karena rasa hutang budi. Jangan pertaruhkan nasib bangsa ini dengan bungkus amplop beberapa puluh ribu. Dan untuk hal ini perlu adanya edukasi yang bisa mempengaruhi rakyat dalam memilih yang benar. Dan ini juga termasuk tugas Netizen dengan kekuatannya membangun opini publik.
Foto bersama Ketua MPR RI, Bupati Lampung Selatano, dan anggota Tapis Blogger source: Group Tapis Blogger |
“Untuk masyarakat lampung, jangan minder. Semua bisa dicapai jika berusaha dengan baik. hari ini begitu banyak pemuda lampung yang ikut serta membangun bangsa, contoh realnya adalah, dari pelosok Lampung, saya (Zulkifli hasan),” kata-kata motivasi Ketua MPR RI sebelum acara ditutup.
Acara ini sungguh luar biasa. Ini adalah pengalaman bersejarah yang berharga dalam hidup saya. Dan kini saya merasa semakin bangga sebagai anak Indonesia. Saya pun ingin bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia yang lebih baik. I love Indonesia. Ini baru Indonesia. Mari kita wujudkan janji-janji kebangsaan Indonesia
Sebagai generasi penerus bangsa, harus siap menerima tongkat estafet dari para pendahulu, untuk tetap berjuang mempertahankan keutuhan bangsa. Merdeka! ^^
BalasHapusthat's totally right mbak. kita harus mampu meneruskan cita-cita para pendiri bangsa dan mewujudkan indonesia merdeka yang sebenarnya
Hapusthat's totally right mbak. kita harus mampu meneruskan cita-cita para pendiri bangsa dan mewujudkan indonesia merdeka yang sebenarnya
HapusSemoga semakin banyak pemimpin2 bangsa yang lahir dari provinsi tercinta ini seperti Ketua MPR kita..
BalasHapusAamiin ya Rabb. pak Zulkifli Hasan emang keren.
HapusBangsa yang memanusiakan manusia. Indah ya kalimatnya...
BalasHapusbeautiful and meaningful. karena inilah sebenarnya karakter bangsa Indonesia.
HapusWoahh keren goodiebag-nya..
BalasHapusehh acaranya :v
Emang keren kok bang Ian goodie bagnya. Apalagi isinya. ada banyak pengetahuan. Terutama dari acaranya sendiri
HapusWoww..
BalasHapusKerenn yak, dirimu aktip bet kaka😍💗
Acara keren sayang kalau dilewatkan. Apalagi narsumnya orang hebat. Hehehe
Hapusmantapp
BalasHapusTerima kasih :)
Hapuskeren tulisannya, lengkap. semoga teman teman pembaca juga menghayati 4 pilar ini ...
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih. Semoga bermanfaat dan kita semua bisa menjadi orang bermanfaat bagi kemajuan Indonesia
Hapussuka baca tulisannya
BalasHapus