Foto: Situsriau.com |
Film-film yang bertemakan perjalanan melintasi waktu selalu membuatku tertarik untuk menontonnya. Jenis film fiksi ilmiah ini kerap membuatku terkagum-kagum dengan kecanggihan daya pikir manusia. Kadang sempat terpikirkan, mungkinkah kita bisa melintasi waktu hanya dengan sebuah mesin? Melihat kehidupan di masa depan ataupun masa lalu? Apakah suatu saat hal itu akan bisa menjadi kenyataan?
Namun ternyata imajinasi itu kini benar-benar terjadi. Tak terbayangkan sebelumnya bahwa aku diberi kesempatan untuk berkunjung ke masa depan. Kupikir tadinya ini hanyalah fenomena yang ada di film-film seperti: The Time Machine, Back To The Future, Project Almanac, dan lainnya yang sejenis. Tetapi tingkat kecerdasan manusia telah membuat sesuatu yang impossible dilakukan, menjadi hal yang bisa possible dilakukan.
Pada kesempatan kali ini aku diberi dua pilihan, apakah mau melintasi waktu ke masa lalu ataukah melintasi waktu ke masa depan? Tentu saja pilihannya jatuh kepada pilihan kedua, yaitu ke masa depan. Karena apa? Aku selalu penasaran dengan hal-hal yang belum terjadi. Dan inilah kesempatan untuk menjawab rasa penasaran itu tentunya. Sedangkan masa lalu adalah hal yang sudah kuketahui. Jadi cukup dijadikan kenangan dan pelajaran berharga.
Perjalanan melintasi waktu ini difasilitasi oleh sebuah perusahaan tekhnologi tercanggih. Media perjalanan menggunakan sebuah mesin kapsul, sebagai kendaraan yang akan mengantarkan penumpangnya ke tahun yang diinginkan. Sebelum masuk ke mesin, Profesor Muadz Abdullah menanyakan kehidupan tahun berapa yang ingin kukunjungi. Tak tanggung-tanggung aku langsung melompat jauh ke tahun 2099. Setelah itu aku langsung masuk ke mesin dengan berbekal gelang waktu, yang berfungsi sebagai tombol kembali ke masa kini.
Aku terbangun di sebuah kendaraan. Sepertinya sebuah kereta jika dilihat dari bentuknya yang memanjang. Kulihat di sekeliling, orang-orang berpenampilan aneh dan sepertinya ada beberapa mata menatap aneh ke arahku. Tak lama, pintu kereta terbuka dan semua orang bergegas keluar. Namun betapa terkejutnya aku saat mau melangkahkan kaki ke luar kereta. Ternyata kereta ini berjalan melayang di udara. Keragu-raguan menghentikan langkah kakiku. Tetapi kulihat semua orang berjalan santai dan tak ada yang terjatuh ke bawah.
Di tengah keraguan, tiba-tiba seseorang menggandeng tanganku. Tangannya terasa aneh. Tidak seperti rasa tangan manusia di kehidupanku. Rasanya hangat dan seperti ada aliran listrik menjalar ke tubuhku, yang membuatku tenang dan nyaman. Wow, ini benar-benar sangat menakjubkan. Batinku saat kaki melangkah keluar kereta. Ternyata di tahun ini para ilmuwan telah menemukan sebuah alat yang anti gravitasi, yang memungkinkan manusia berjalan di udara tanpa terjatuh ke bawah.
Kami sampai di sebuah tempat yang tersedia banyak kotak-kotak seperti lift. Tetapi kotak ini sangat berbeda dengan lift di kehidupanku. Jadi setiap orang yang masuk, lift ini akan berputar seperti bola basket yang di putar dengan satu jari. Beberapa menit kemudian, sepertinya kurang dari setengah menit, lift pun kembali seperti bentuknya semula. Dari yang kuperhatikan, kapasitas lift ini hanya berkisar sekitar lima sampai tujuh orang. Lagi-lagi aku dibuat speechless dengan hal- yang terjadi di tahun 2099 ini.
“Hai, kenalkan aku Reviola D3.” Sapa seseorang yang tanpa kusadari tangannya masih menggenggam tanganku
“Oh, aku Fadya Yasmin,” jawabku seketika.
“Kamu pasti bukan dari kehidupan ini.” Tiba-tiba saja ucapannya mengejutkanku.
Ternyata orang-orang di tahun 2099 akan sangat mudah mendeteksi orang yang memang bukan berasal dari kehidupan mereka. Menurut Reviola D3, manusia di masa ini dilengkapi suatu chip, yang memungkinkan mereka mengetahui jika ada pengunjung dari masa lalu. Hal ini agar orang-orang yang hidup di tahun 2099 bisa memandu pengunjung dari masa lalu, yang tentunya akan sangat kebingungan beradaptasi di tahun ini.
Selain sebagai pendeteksi kehadiran pengunjung dari masa lalu, chip tersebut juga berfungsi sebagai energi yang mengalirkan berbagai rasa terhadap orang lain saat tangan saling bersentuhan. Itulah sebabnya, saat Reviola D3 menggandengku keluar kereta, aku merasakan perasaan tenang dan nyaman. Oleh karena itu pula, tindak kejahatan atau penipuan sangat minim sekali di masa ini. karena orang-orang bisa dengan mudah merasakannya.
Di tahun 2099 setiap orang punya kode khusus di belakang namanya. Menurut Reviola D3, itu adalah kode pembagian golongan masyarakat berdasarkan, suku, agama, pekerjaan, usia dan tempat tinggal. Sehingga mereka dengan mudah dikenali. Ada hal yang unik di tahun ini. aku sama sekali tidak melihat adanya apotek ataupun toko obat. Saat kutanya Reviola D3, karena di masa ini penyakit adalah hal langka. Orang-orang lebih cerdas tiga kali lipat sehingga segalanya mudah terpenuhi dan orang-orang lebih sehat.
Robot-robot ciptaan manusia di tahunku telah berkembang sangat pesat sekali di tahun 2099. Aku bahkan sampai tidak bisa membedakan apakah itu manusia atau robot. Dan mereka hidup berdampingan dengan baik. mereka adalah para asisten manusia, yang mengurusi segala pekerjaan yang biasa dilakukan pembantu. Mesin yang sangat mirip manusia ini juga bisa berbicara normal layaknya manusia asli. Bisa menangis, tertawa, bercanda, dan sebagainya.
Di tahun 2099, ada sebuah alat berupa monitor sentuh yang bisa mengantarkan kita menuju lokasi manapun. Alat ini tersedia di banyak tempat sebagai akses termudah dan tercepat saat hendak pergi ke suatu tempat. Tetapi biayanya sedikit lebih mahal dari kereta yang kunaiki tadi. Dan sistem pembayarannya dengan pemotongan saldo rekening secara otomatis. Di tahun ini juga transaksi pembayaran langsung sudah tidak ada. Semua serba digital.
Saat itu Reviola mengajakku ke sebuah pemakaman. Tentu saja aku sangat bingung dan sedikit takut. Dia ingin mengunjungi Ibunya yang telah meninggal. Tahun 2099 memang sangat luar biasa. Makam di tahun ini adalah makam digital. Jadi setiap orang bisa merasakan kembali momen-momen kebersamaan dengan orang yang dikasihi, melalui layar monitor yang tersedia di setiap batu nisan. Dengan menekan tombol-tombol tertentu, monitor akan menayangkan kembali berbagai rekaman selama orang yang meninggal itu hidup.
Kehadiran makam digital di kehidupan tahun 2099 telah membuat tingkat kesedihan atas kehilangan sangat berkurang. Selain makam digital, Reviola juga mengajakku jalan-jalan ke luar angkasa dengan media teleportasi. Inilah kecanggihan yang membuatku sangat takjub. Ternyata di tahun 2099, luar angkasa sudah menjadi tempat tujuan wisata favorit masyarakat. Dan perjalanannya pun tidak membutuhkan waktu lama. Bisa lewat teleportasi atau kendaraan lintas angkasa, yang saat diperjalanan kita bisa menikmati pemandangan dulu.
Masih banyak kecanggihan-kecanggihan yang ada di tahun 2099. Sayangnya, gelangku sudah menunjukkan warna merah, yang artinya aku harus segera kembali ke kehidupanku di tahun 2017. Jika tidak, aku akan musnah di tahun 2099. Ini adalah sebuah perjalanan lintas waktu yang sangat mengagumkan dalam hidupku.
#OneDayOnePost
Makam digital? Ide ini bisa jadi briliant. Bisa juga tidak. Tapi pendeskripsiannya keren. Siip :)
BalasHapusWah, inspiratif sekali dunia fiksinya. Jadi pengen ikut jalan-jalan juga :)
BalasHapus