“Sehelai rambut seorang wanita
yang terlihat oleh bukan mahramnya adalah satu langkah tiket ke neraka; bagi ayah kandung; paman; saudara laki-laki
kandung; dan suami.” Sebait kalimat ini
terus menggema di telinga dan pikiranku saat itu. Bagaimana tidak? Aku menyebabkan mereka yang kusayangi melangkahkan kakinya menuju neraka.
Naudzubillah. Rasa
gelisah mulai menggelayuti. Namun hati belum juga tergerak untuk mengubah cara berpakain yang sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.
“Hai Nabi! Katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S Al-Ahzab:
59)
Padahal
sudah sering kudengar bahwa berhijab adalah perintah wajib yang tak
bisa dinegosiasi. Artinya bahwa berhijab mempunyai
kedudukan yang sama sebagaimana ibadah wajib lainnya seperti: Sholat, puasa
ramadhan, membayar zakat, dan membaca kitab suci Alquran. Dan tentu saja dengan
tidak menutup aurat, akan dianggap tidak taat pada Allah ta’ala. Konsekuensinya adalah melakukan dosa setiap
harinya. Namun bisikan setan yang maha licik telah menciptakan
alasan-alasan konyol untuk menunda-nunda berpakaian taqwa.
Saat
itu pikiranku hampir sama dengan kebanyakan wanita yang masih enggan
menggunakan pakaian taqwa untuk menutupi tubuhnya. Takut tidak cocok, takut
susah mendapatkan pekerjaan, takut repot, dan masih banyak alasan takut lainnya, yang membuatku tetap nyaman berjalan di bumi Allah tanpa pakaian seorang muslimah. Saat itu yang penting aku tetap menjalankan sholat, puasa, berbakti pada orangtua, dan tidak
memakai pakaian yang seksi.
Namun
suatu ketika, tanpa sengaja aku membaca sebuah artikel yang di salah satu
paragrapnya terdapat kalimat, “Wanita
yang rajin ibadah tapi ridak menutup auratnya, maka haram baginya meskipun
hanya mencium bau surga.” Aku pun mulai penasaran dengan isi tulisan
artikel itu selanjutnya. Hingga aku diarahkan pada sebuah link video yang
berjudul “Mengapa Masih Enggan Berjilbab”
yang dibawakan oleh Ustadz Rifky Ja’far Thalib.
Tausiyah
dalam video itu telah membuat hatiku terhenyak dan rasanya napas ini menjadi
sesak. Seperti nya aku telah diperingatkan dan ditegur Allah melalui artikel serta video itu. Aku takut. Tapi bukan takut seperti yang sebelumya telah
kukatakan. Namun takut jika Allah kecewa dan tidak
menyayangiku lagi.
Akhirnya
sejak kejadian itu aku pun memutuskan untuk menutup aurat dengan pakaian taqwa.. Aku tidak ingin menjadi penyebab Allah
mengadzab orangtuaku karena tidak mau memakai hijab. Aku tidak ingin ibadah
yang kulakukan sia-sia hanya karena enggan menutup aurat. “Hai anak Adam! Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa
itulah yang paling baik.” (Q.S Al-A’raf: 26)
Di
masa awal hijrah memang tidak mudah. Ada saja hambatan yang senantiasa muncul
untuk meruntuhkan keyakinan dan kemantapan hatiku. Cobaan biasanya datang dari
lingkungan sekitar (kebanyakan masyarakatnya masih kurang paham tentang arti hijab), dan hal lainnya. Mereka menganggap
hijab bukanlah hal wajib. Kadang mereka mencibir atau mengolok penampilanku. Mereka beranggapan jika berhijabitu tidak
bisa terlihat cantik dan bisa mempersulit jodoh. Bahkan hal ini diutarakan langsung oleh seorang kerabat dekatku. Naudzubillah. Jika
saja mereka paham akan firman Allah dalam surat An-Nur: 26 tentang jodoh.
Hidayah
itu adalah sentuhan istimewa Allah SWT terhadap hamba-hamba yang
dikehendaki-Nya. Alhamdulillah saat itu aku berkesempatan merasakan hidayah
yang datangnya begitu menyentuh hingga ke relung hati. Bahkan kini aku merasa
sangat nyaman dengan pakaian kemuliaan yang sesuai syari’at agama (syar’i). Aku
merasa lebih bahagia dan lebih dekat dengan Allah. aku ingin menjadi wanita saliha yang kaffah
Yakinlah
segala niat baik yang Allah senangi, pasti membawa banyak keberkahan hidup. Segala urusan insyaAllah akan
dipermudah pula oleh Allah. Jangan pernah menunda
atau merasa ragu-ragu dengan segala perbuatan yang baik. Itu adalah
bisikan setan yang menyesatkan. Kuatkan hati dan selalu minta perlindungan
Allah. Mari jadi lebih baik dengan berhijrah. jadilah seorang muslimah inspiratif
Wallahu a’lam bishowwab
Hidayah itu sentuhan istimewa dari Allah SWT pada hamba-hamba yang dikehendakiNya.
BalasHapusSemoga kita senantiasa mendapat hidayahNya. Aamiin
Aamiin ya Rabb
Hapus