"Innalillahi wa inna illahi roji'un." Ucapan ini langsung memenuhi ruang diskusi di salah satu group WhatsApp, setelah kami menerima kabar berpulangnya salah satu sahabat ke pangkuan Ilahi. Kiriman do'a teruntuk almarhummah, serta ungkapan duka cita tak henti-hentinya mengalir membanjiri ruang chat. Ya, kami sangat kehilangan seorang sahabat seiman di majelis ini. Dia seorang wanita soliha dengan hijab lebar, yang selalu mewarnai ruang belajar dengan canda dan cerianya, yang lantunan tilawahnya selalu nyaman terdengar, dan yang selalu menjadi tempat curhat terbaik. Kami benar-benar terpaku diam dengan berita ini. Ya Allah, berilah tempat terbaik baginya di sisiMu.
Kematian memang tak terelakan. Dia bebas menghampiri siapapun jika waktunya telah tiba. Tak pandang usia dan keadaan. Karena pada hakikatnya setiap jiwa yang hidup akan disentuh olehnya. Allah ta'ala berfirman, "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (Q.S An-Nissa: 78)
Perkara kematian adalah salah satu misteri Allah. Kita tidak akan pernah tahu kapan, di mana, dan bagaimana kematian itu menghampiri. Kita pasti pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri perkataan, "Innalillahi wa innaillahi roji'un. Ya Allah padahal baru saja kemarin bertemu. Makan bersama. Bercanda bersama. Tidak ada firasat apa-apa juga sebelumnya." Ya, itulah maut. Ia akan selalu memberikan kejutan akan kehadirannya.
Seperti biasanya setiap ahad kami berkumpul di majelis ilmu Nurul Amal. Saat itu sahabat kami ini sedang dalam perjalanan menuju majelis. Namun sayang, ditengah perjalanan musibah itu terjadi. Hijabnya tersangkut dirantai motor, yang mengakibatkannya terjatuh dan tertimpa motor. Musibah itu menyebabkannya luka serius dan gegar otak. Pihak dokter menyarankan tindakan operasi. Tetapi Allah berkehendak lain. Sesaat pasca operasi, beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Wahai ukhti sahabat soliha kami, semoga Allah memberikan tempat terbaik bagimu. Menerima semua amal ibadah dan mengampuni dosa-dosamu. InsyaAllah kau mendapatkan husnul khotimah. Hari kematianmu (Jum'at) adalah hari yang baik. Dan saat musibah itu pun kau sedang dalam perjalanan menuju majelis ilmu. Tempat dimana biasanya dirimu memperdalam ilmu agama, mengaji, dan berkumpul bersama para sahabat akhirat. Semoga ini menjadi salah satu alasan Allah memberikan rahmatNya dan mengganjar imanmu dengan surga.
Aku masih ingat sebuah kisah yang pernah disampaikan ustadzah kita, tentang seorang Bani Isroil yang telah banyak membunuh dan bermaksiat. Namun ia berkesempatan bertaubat. Dan saat itu ia hendak pergi hijrah ke suatu daerah yang orang-orangnya banyak beribadah pada Allah. Ia ingin belajar ilmu agama dan meninggalkan tempatnya yang dikelilingi kemaksiatan. Sayangnya ditengah perjalanan ajal menjemputnya. Setelah dihitung ternyata jarak tubuhnya lebih dekat ke tempat hijrahnya. Dan karena hal ini, dengan rahmat Allah, ia pun berhak masuk surga. MasyaAllah...semoga engkau pun demikian, Ukhti. Aamiin.
Wallahu a'lam bishowwab
#OneDayOnePost
Posting Komentar