Mei 2017 | Rika Altair - Lifestyle Blogger

Cara Ampuh Menghadapi Perang Komentar di Medsos.

Mei 31, 2017 1

<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBI9qGevysWz9vmfJ32L9xuntO-d_py_v5TyCZzyYJw6F3aW76CIyeIAM8C_bCxcMrMUBNybVW322ts1ie71-kPQCqg79wBxiktJgkHoFKNuO3Vm4jS-1vG5OGOcHADN_sFnO5HAtHWw/s1600/Screenshot_2017-05-24-18-53-02-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="329" data-original-width="415" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBI9qGevysWz9vmfJ32L9xuntO-d_py_v5TyCZzyYJw6F3aW76CIyeIAM8C_bCxcMrMUBNybVW322ts1ie71-kPQCqg79wBxiktJgkHoFKNuO3Vm4jS-1vG5OGOcHADN_sFnO5HAtHWw/s320/Screenshot_2017-05-24-18-53-02-1.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Apalah gunanya banyak bicara jika tak mengandung kebaikan sedikitpun. Katakanlah yang baik-baik atau diam jika tak mampu.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemajuan teknologi telah menjamin banyak kemudahan dalam setiap aktifitas masyarakat. Salah satu diantaranya adalah kemudahan akan komunikasi dan bersosialisasi melalui media internet. Namun sayangnya tidak semua pengguna media sosial mampu menerapkan etika sopan santun dalam membuat penyataan atau berkomentar terhadap suatu postingan. Beberapa pengguna media sosial kerap memancing emosi pengguna lain, melaui penyataan, postingan, atau informasi yang dibagikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Banyaknya isu politik dan SARA yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan banyak ketegangan dan perpecahan. Aura sensitifitas kian menguat tatkala menemukan postingan yang berkaitan dengan isu tersebut. Alhasil pecahlah perang komentar antar penduduk dunia maya. Masing-masing saling lempar argumen dan tak ada yang mau mengalah. Hingga akhirnya memicu emosi dan keluarlah kata-kata makian serta ejekan. Hal inilah yang akhirnya menggiring konflik akibat sebait dua bait kata.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pernyataan-pernyataan yang muncul di media sosial memang rentan memicu perdebatan. Terlebih saat sekarang ini. Seseorang yang tadinya berteman bisa bermusuhan seketika. Karena masing-masing merasa berada di pihak yang benar. Makanya tak heran jika fenomena pemblokiram atau pembatalan pertemanan mewarnai beberapa akun seseorang.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b>Berikut adalah cara saya dalam menghadapi perang komentar di media sosial:</b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b>1. Sehatkan Nalar</b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Segala hal jika tidak melibatkan nalar yang sehat pasti akan merugikan diri sendiri. Tanpa kejernihan pikiran dalam memandang sesuatu akan membawa masalah tentunya. Bahkan untuk hal sepele sekalipun. Jangan mudah tersulut saat seseorang menuliskan komentar buruk. Bujuk diri agar mampu menahan untuk tidak merespon. Karena jika komentar negatif itu mendapat respon, hanya akan membuat pengomentar lebih liar. Akhirnya, pecahlah perang argumen yang tidak berkesudahan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ingatlah bahwa kualitas diri kita dapat dinilai melalui cara berucap dan bersikap. Melayani komemtar-komentar "sampah" hanya akan membentuk opini buruk diri kita. Diam bukan berarti kalah. Tetapi diam itu lebih baik dibandingkan mengucapkan sesuatu yang tidak baik apalagi sampai menyakiti.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b>2. Tanggapi Dengan Bijak</b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Cobalah bersikap lebih bijak saat menemukan komentar bermuatan negatif. Lawanlah dengan tanggapan positif, yang tidak memojokkan ataupun menggurui. Biarkan lawan bicara itu yang menyadarkan dirinya sendiri saat membaca respon kita. Jika dia seorang yang berpikiran luas dan positif, tentunya ia akan mudah menerima setiap masukan dan menghentikan perdebatan. Namun jika ia seorang yang tidak bisa diberi pengertian, jangan teruskan. Berhentilah meladeni daripada memperuncing masalah. Menghindari perdebatan itu lebih baik meski kita benar sekalipun.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b>3. Jangan Beri Pancingan</b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sama seperti halnya bersosialisasi di kehidupan nyata, hendaklah kita juga tetap menjaga sopan santun saat bertutur kata di dunia maya. Pikirkanlah sebelum membuat sebuah penyataan, memposting atau membagikan sebuah artikel di status timeline. Jika sekiranya hal itu akan memicu tanggapan negatif, lebih baik jangan ditampilkan. Tahanlah ego agar tidak terjadi perang komentar nantinya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tingkat kesantunan seseorang itu tercermin dari caranya bertutur kata. Apalah gunanya banyak bicara, tetapi tidak mengandung kebaikan sedikitpun. Boleh-boleh saja berdebat atau adu argumen. Namun jika sudah tidak saling menghargai, perdebatan hanya akan menjadi sumber pertikaian.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
#OneDayOnePost</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
#Technology</div>

Artikel Cara Ampuh Menghadapi Perang Komentar di Medsos.

Apalah gunanya banyak bicara jika tak mengandung kebaikan sedikitpun. Katakanlah yang baik-baik atau diam jika tak mampu. ...

Baca selengkapnya »

I'll Be A Prolific Writer

Mei 28, 2017 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8LzFE-oR2j2UN-7pNkfNC_hvztmR8FAW_cF4brqfiyuyXEkTojYuJ_XzqTyRXd-gKjO1Ew7tRRkJV0pbIkRePlcZ3qSNE5e9UbUK0hC9UNeV9_FmQrNQmY-267mRdp_qYGny4-gVbqg/s1600/Screenshot_2017-05-28-19-51-55-1-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8LzFE-oR2j2UN-7pNkfNC_hvztmR8FAW_cF4brqfiyuyXEkTojYuJ_XzqTyRXd-gKjO1Ew7tRRkJV0pbIkRePlcZ3qSNE5e9UbUK0hC9UNeV9_FmQrNQmY-267mRdp_qYGny4-gVbqg/s640/Screenshot_2017-05-28-19-51-55-1-1.png" /> </a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
"To live is to choose, but to choose well, you must know who you are, what you stand for, where you want to go, and why you want to get there" (Kofie Annan).</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
The words of Kofie Annan above gives me a new perspective on what life really means. This live is so short that we need to use it well. If we cannot use it wisely, we'll get nothing. Therefore, I will always try my best to be a useful person, for Allah, Myself, others, and this universe. And being a writer is one of the right options. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Why do I want to be a writer? Because a writer is the one who can give lots of contributions and change the world through his thoughts. And for that reason I feel so eager to be a prolific writer. What we have (knowledge) needs an area to make it as our rescuer later. What is the function of knowledge if it is not to share as well as use for kindness? Remember, useful knowledge is when you share it and be useful for others.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Become a writer is not only my ambition to get popularity, but it is also one of the best ways to outlive myself as well as my knowledge. As a wise man said that a writer may die but it is not for his writing. it keeps him still alive through his writing indeed.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
I know it is not easy to be a writer. Why? Don't we just need to write? No, we need to have good knowledge and skill to be a writer, so that our writing will reach its benefits towards readers. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
I believe that work hard and be discipline will help me to make my dream come true. That is why I will never surrender. I shall train myself continously so that my writings deserve to read. everlasting success is not gotten instantly. We have to run the process in order to reach best result. I am sure that result will never betray the process. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Later in the right time, my works will stand together in line with those famous writers' works in the book store. "Man jadda wa jadda."</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bismillah, Ya Allah guides and helps me to produce good works so that I can contribute them to the world. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
#BornToBeAWriter</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>

English I'll Be A Prolific Writer

"To live is to choose, but to choose well, you must know who you are, what you stand for, where you want to go, and why you wan...

Baca selengkapnya »

Tamu Agung Itu Bernama Ramadhan

Mei 23, 2017 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIbSzK1thIbNX2eU3gUH7LcXBK-OtLc829lbdTe0Z5xPWJEJkU3nMcEml4frt2qd8t2QVqPmgOuoo7PFTdd3cgdR2mWanJzTu4k5j_sznxQtjzuz9A6V48_LyxmTDoQA-gLT5m65_H_g/s1600/Screenshot_2017-05-23-08-04-55-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIbSzK1thIbNX2eU3gUH7LcXBK-OtLc829lbdTe0Z5xPWJEJkU3nMcEml4frt2qd8t2QVqPmgOuoo7PFTdd3cgdR2mWanJzTu4k5j_sznxQtjzuz9A6V48_LyxmTDoQA-gLT5m65_H_g/s640/Screenshot_2017-05-23-08-04-55-1.png" /> </a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Alhamdulillah, tanda-tanda kedatangan ramadhan sudah semakin dekat. Sebuah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim yang beriman. Bagaimana tidak? ia adalah bulan yang di dalamnya mengandung banyak keberkahan, maghfiroh, ampunan, kasih sayang serta kemuliaan yang luar biasa. Ramadhan telah bersiap-siap menghampiri para jiwa pendamba surga. Menyebarkan partikel-partikel bahagia yang tak terkira. Namun pertanyaannya, sudah siapkah kita menyambut sang tamu agung? Jamuan apa sajakah yang telah kita persiapkan untuk menyambutnya? </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Lihatlah aroma Ramadhan kian terasa. Ia telah benar-benar menepati janjinya untuk bertemu kita kembali. Bukankah saat perpisahan dengannya tahun lalu kita sangat berharap untuk bersua lagi dengannya? “Allahumma salimni li ramadhana wasalim ramadhanali wasalim hu minni mutaqabbalan.” Masih ingatkah kita dengan do’a ini, yang saat itu kita panjatkan? Lalu mengapa kita masih santai? </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Ohh...Ramadhan, maafkanlah kami atas kelalaian ini. Kami sudah terlena dengan waktu yang terus berjalan. Sungguh malu rasanya jika bertemu denganmu tapi kami kurang menyiapkan segala yang terbaik untukkmu. Padahal kedatanganmu telah lama dirindukan. Namun waktu saat menunggu kedatanganmu banyak tersia-siakan dengan urusan dunia. Kami benar-benar malu, Ramadhan. Sementara engkau datang dengan begitu banyak hidangan yang bernilai pahala berlipat ganda. Bahkan kaupun telah mempersiapkan satu malam istimewa bernama lailatu Qodar, yang di dalamnya penuh keberkahan dan kebaikan seribu bulan. Masya Allah.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Subhanallah...ramadhan, engkau benar-benar ingin menjamu kami dengan aneka hidangan surga tak terbantahkan. Tetapi kami seolah-olah menganggapmu sama seperti bulan lainnya. Kesan-kesan dan sukacita bersamamu seakan tak berbekas. Padahal di dalamnya terbentang samudera cinta penuh berkah dan kenikmatan, yang seharusnya kami arungi bersamamu. Kami terkesan lupa. Dan kini kau semakin mendekat. Sedangkan amalan kami rasanya tidaklah begitu cukup untuk menjamumu. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Padahal Sya’ban sudah mengingatkan kami akan kedatanganmu. Namun, kami masih juga santai. Dan tanpa terasa kini kau telah berada di depan mata. Kau telah bersiap menyambut kami dengan senyum dan lambaian penuh hangat. Padahal Rosulullah SAW telah mencontohkan bagaimana mempersiapkan perjumpaan denganmu, dengan meningkatkan amalan-amalan sunah dan memperbanyak do’a, “Allahumma balighna ramadhan”. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Ya Allah, anugerahkanlah kami dengan kegembiraan, keberkahan, dan kecintaan yang besar terhadap Ramadhan-Mu. Semoga Ramadhan tahun ini menjadilkan kita insan taqwa yang lebih baik. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Al-Baqarah:183)</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>

Islam Tamu Agung Itu Bernama Ramadhan

Alhamdulillah, tanda-tanda kedatangan ramadhan sudah semakin dekat. Sebuah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat musl...

Baca selengkapnya »

Vonis Dua Tahun Ahok: Politisasi atau Hukuman?

Mei 22, 2017 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hqePC-iMcwJbPTIUmVxKa80T88ShwfhYoCKvEOpx8r7l5313_JhwbcWnLwmTwHoCb_1Qh2UVRws_wQ-5FoEpxkoq0TOWPasfSIHygLvGDapd3eXfk_NJJBCoJMfOp8VNW-MQNWlkzA/s1600/Screenshot_2017-05-13-21-39-58-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hqePC-iMcwJbPTIUmVxKa80T88ShwfhYoCKvEOpx8r7l5313_JhwbcWnLwmTwHoCb_1Qh2UVRws_wQ-5FoEpxkoq0TOWPasfSIHygLvGDapd3eXfk_NJJBCoJMfOp8VNW-MQNWlkzA/s640/Screenshot_2017-05-13-21-39-58-1.png" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Akhirnya setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang dan melelahkan, tertanggal 9 Mei 2017, palu Hakim memastikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), bersalah karena telah menodai agama (Islam). Majelis Hakim yang dipimpin Dwiarso Eko Santiarti menjerat Ahok dengan pasal 156a KUHP, tentang penodaan agama, dengan hukuman dua tahun penjara.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sayangnya para pendukung Ahok tidak bisa menerima keputusan ini. Mereka menganggap bahwa putusan Hakim nengandung unsur politik. Mereka menilai putusan hakim terindikasi atas banyaknya tuntutan dan tekanan dari beberapa pihak, terutama umat Muslim agar Ahok dihukum maksimal. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Majelis Hakim yang saat itu memvonis Ahok pun memerintahkan  agar ia segera ditahan dan dibawa ke Cipinang. Dugaan politisasi pun semakin menguatkan saat Ahok langsung melakukan serah terima jabatan Gubernur kepada Djarot di Cipinang. Ditambah tiga hakim yang memvonisnya langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Di sisi lain, pihak yang kontra (terutama umat Muslim), menganggap ini adalah wujud keadilan. Mereka merasa terpuaskan karena keadilan yang mereka perjuangkan selama ini telah terpenuhi. Meskipun vonis yang dijatuhkan tidak mengacu pada surat edaran Mahkamah Agung (MA), yang menyatakan bahwa pidana penodaan dihukum maksimal. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Awalnya Jaksa Penuntut Umum menjerat Ahok dengan pasal 156, tentang perbuatan menyebabkan kebencian dan permusuhan, dengan masa hukuman satu tahun dengan dua tahun percobaan. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Pertimbangan Hakim atas vonis dua tahun berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, dan keterangan para saksi yang semuanya menyatakan adanya unsur penistaan. Selain itu, Hakim menganggap bahwa pidato Ahok di Kepulauan Seribu, yang mengutip surat Al-Maidah: 51memang jelas mengandung unsur penodaan, bukan slip of tongue. Karena sebelumnya Ahok Akhirnya setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang dan melelahkan, tertanggal 9 Mei 2017, palu Hakim memastikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), bersalah karena telah menodai agama (Islam). Majelis Hakim yang dipimpin Dwiarso Eko Santiarti menjerat Ahok dengan pasal 156a KUHP, tentang penodaan agama, dengan hukuman dua tahun penjara.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sayangnya para pendukung Ahok tidak bisa menerima keputusan ini. Mereka menganggap bahwa putusan Hakim nengandung unsur politik. Mereka menilai putusan hakim terindikasi atas banyaknya tuntutan dan tekanan dari beberapa pihak, terutama umat Muslim agar Ahok dihukum maksimal. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Majelis Hakim yang saat itu memvonis Ahok pun memerintahkan  agar ia segera ditahan dan dibawa ke Cipinang. Dugaan politisasi pun semakin menguatkan saat Ahok langsung melakukan serah terima jabatan Gubernur kepada Djarot di Cipinang. Ditambah tiga hakim yang memvonisnya langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Di sisi lain, pihak yang kontra (terutama umat Muslim), menganggap ini adalah wujud keadilan. Mereka merasa terpuaskan karena keadilan yang mereka perjuangkan selama ini telah terpenuhi. Meskipun vonis yang dijatuhkan tidak mengacu pada surat edaran Mahkamah Agung (MA), yang menyatakan bahwa pidana penodaan dihukum maksimal. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Awalnya Jaksa Penuntut Umum menjerat Ahok dengan pasal 156, tentang perbuatan menyebabkan kebencian dan permusuhan, dengan masa hukuman satu tahun dengan dua tahun percobaan. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Pertimbangan Hakim atas vonis dua tahun berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, dan keterangan para saksi yang semuanya menyatakan adanya unsur penistaan. Selain itu, Hakim menganggap bahwa pidato Ahok di Kepulauan Seribu, yang mengutip surat Al-Maidah: 51memang jelas mengandung unsur penodaan, bukan slip of tongue. Karena sebelumnya Ahok pun pernah menyinggung hal tersebut dalam bukunya yang berjudul "Merubah Indonesia". Terlebih Ahok juga menunjukan sikap tidak bersalah dan menyesal. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Terlepas dari unsur politisasi ataupun memang murni hukuman atas lisan Ahok yang tidak terkendali, alangkah lebih baiknya jika kita kembali bersatu dalam damai untuk Indonesia tercinta. Biarlah ia menjalani hukumannya. Semoga hal ini bisa memberikan hikmah agar iamampu mengontrol ucapan sehingga tidak ada pihak yang tersakiti lagi. Mari jadikan ini pelajaran bagi kita agar lebih berhati-hati dalam berlisan. Damai itu lebih indah. Bukankah Tuhan menciptakan perbedaan agar kita belajar bagaimana saling menghargai dan bersikap baik terhadap siapapun. </div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Segala sesuatu tergantung dari niat. Karena Allah mengetahui setiap isi hati manusia. Semoga Allah memaafkan kita semua. Aamiin</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>

Artikel Vonis Dua Tahun Ahok: Politisasi atau Hukuman?

Akhirnya setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang dan melelahkan, tertanggal 9 Mei 2017, palu Hakim memastikan bahwa Gub...

Baca selengkapnya »

Sebait Kalimat Imam Muslim yang Menggetarkan Hati

Mei 20, 2017 4

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqDKOE0ogvGk1AQxGc3_jGPOP-DTeQuoQiR4fna08Sq30K4zMUYJiZqvHIU5sx6TdvWSud4_nanxmS3Jmgo0v0eai05_1hjGqBeWNqYv9uyNoG961c1SSCkfQ0WT0hRuIb7Wk3jk02LA/s1600/Screenshot_2017-05-19-18-37-43-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqDKOE0ogvGk1AQxGc3_jGPOP-DTeQuoQiR4fna08Sq30K4zMUYJiZqvHIU5sx6TdvWSud4_nanxmS3Jmgo0v0eai05_1hjGqBeWNqYv9uyNoG961c1SSCkfQ0WT0hRuIb7Wk3jk02LA/s320/Screenshot_2017-05-19-18-37-43-1.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Waktu itu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)." (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sebait kalimat yang telah menghentakku seketika. Bagaimana tidak? Sesaat lidahku tercekat. Pikiran memutar kembali fase kehidupan yang telah kulewati sepanjang hidup. Mencari bagian mana yang telah kugunakan dengan manfaat? Ah...ternyata banyak waktu yang telah kulalaikan dengan hal tidak bermanfaat. Aku terlalu sibuk dengan urusan duniawi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingin rasanya kembali ke masa dimana aku banyak menyia-nyiakan waktu tanpa hal bermanfaat. Terutama untuk urusan bekal akhirat. Sholat sering tertunda karena disibukkan aktifitas. Terkadang tidak khusyuk karena diburu urusan pekerjaan. Oh...ya Allah ampunilah aku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan dunia memang sangat melenakan. Bahkan sampai membuat kita lupa akan tujuan penciptaan manusia di muka bumi, yakni untuk beribadah hanya pada Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidakklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu." (Q.S Adzariyat:54)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat tersebut sangat jelas maknanya. Namun pada prakteknya kita cenderung abai akan urusan ibadah dan kewajiban sebagai ciptaan-Nya. Suka bilang, "Iya, nanti. Tanggung," seolah-olah kitalah perencana kehidupan. Padahal nyawa ini bisa diambil kapan saja oleh pemiliknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah, Allah menyadarkanku lewat kalimat Imam Muslim tersebut. Aku tak mau lagi melewati setiap helaan napas tanpa menambah poin kebaikan dan bekal akhirat kelak. Karena sejatinya setiap tarikan napas mengiringi setiap takdir yang telah Allah tetapkan. Ia adalah penanda semakin dekatnya langkah menuju tempat tidur abadi (makam), sebelum benar-benar kembali ke kampung akhirat saat hari kebangkitan. Apa yang akan kusuguhkan pada Allah saat itu jika aku banyak menyia-nyiakan peluang hidup? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sangat takut jika waktu enggan memberikanku kesempatan untuk mengoleksi koin emas menuju akhirat, karena kurang memanfaatkannya dengan baik. "Hai diriku, ingatlah ajal itu sudah menanti di waktu yang telah ditetapkan. Manfaatkanlah sisa umur dengan baik." Ini adalah motivasi yang kubisikkan jika aku mulai lalai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu aku sering berlama-lama hanyut dengan ponsel meladeni obrolan teman atau baca timeline. Kumpul-kumpul yang kebanyakan terselip ghibah dan hal kurang bermanfaat. Namun, perkataan Imam Muslim telah menyentilku. Aku pun mulai merubah kebiasaan. Lebih memperdalam ilmu agama dengan beberapa sahabat sholiha dan ustadzah. Aku juga tak lagi mudah tergoda dengan urusan dunia. Akhirat dulu, insyaAllah dunia akan kuraih. Dan ternyata justru aku merasa lebih bahagia dan tenang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat, ingatlah bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Kita hanya bertamu sebentar. Dunia memang menjanjikan banyak kesenangan. Tapi semua itu tak lebih hebat dari kesenangan yang ditawarkan akhirat. Kampung akhirat adalah tempat tinggal terindah jika kita bisa memanfaatkan persinggahan di dunia dengan banyak melakukan kebaikan, ketaatan, ketaqwaan, dan amal sholih. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dan tidaklah kehidupan di dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya?" (Q.S Al-An'am:32)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>

Islam Sebait Kalimat Imam Muslim yang Menggetarkan Hati

"Waktu itu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)." ...

Baca selengkapnya »

Hari Buku Nasional: Momentum Membudayakan Minat Membaca

Mei 17, 2017 2

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwVcWpKmWsZzu6z_g13HBxXTqaN6S7rbr-pna07EgmCNRFFDsCFNuFhLrQahO3c6Brd4V9Uj8RKKwoFCJxloElLqeZYC2dso7vxGYWfNAfp9TGaiA39-A3KHtKn-ggTePA7Crml8nUzw/s1600/Screenshot_2017-05-17-21-23-12-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwVcWpKmWsZzu6z_g13HBxXTqaN6S7rbr-pna07EgmCNRFFDsCFNuFhLrQahO3c6Brd4V9Uj8RKKwoFCJxloElLqeZYC2dso7vxGYWfNAfp9TGaiA39-A3KHtKn-ggTePA7Crml8nUzw/s640/Screenshot_2017-05-17-21-23-12-1.png" /> </a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Semua pasti sepakat jika buku disebut sebagai gudang ilmu. Karena dalam sebuah buku tersimpan banyak ilmu dan pengetahuan yang luar biasa. Segala hal yang ingin kita ketahui bisa dengan mudah didapatkan, dengan hanya menyelami lembar demi lembar sebuah buku. Lantas mengapa masih banyak orang yang kurang memanfaatkan keberadaan sebuah buku? Padahal sudah jelas bahwa buku mempunyai jawaban atas segala hal.</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Terabaikannya buku adalah bukan karena ia tak penting. Tetapi minat membaca yang minimlah masalahnya. Banyak orang cenderung lebih suka menggali informasi melalui televisi atau mendengarkan pemaparan orang lain dibanding dari buku. Padahal membaca punya pengaruh yang lebih significan untuk wawasan dan pengetahuan kita. Selain mendapatkan penjabaran yang jelas dan detail, membaca akan membentuk pola pikir menjadi lebih kreatif dan positif. </div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Berbagai upaya telah digalakkan agar tumbuh minat baca pada masyarakat. Salah satunya dengan memberikan satu hari istimewa pada buku untuk diperingati. Ya, hari ini, 17 Mei 2017 adalah hari yang diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Dengan adanya peringatan ini diharapkan mampu menggugah semangat setiap orang untuk mencintai buku dan membaca.</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Buku memiliki kekayaan ilmu yang luar biasa, yang dengannya kita bisa mengetahui apapun tanpa harus terlibat di dalamnya, termasuk mengetahui tentang kejadian-kejadian masa lampau, tanpa harus menggunakan mesin waktu. Bahkan melalui buku kita bisa berkeliling dunia dengan hanya mengeluarkan dana minim. </div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Jadi sangat merugilah jika kita tidak menanamkan minat baca dalam diri. Terlebih sebagai umat Muslim yang pasti tau wahyu pertama yang diturunkan pada Rosulullah, yakni tentang perintah membaca dalam surah Al-'Alaq. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya membaca. Tak heran orang sehebat Mohammad Hatta berkata, "Aku rela dipenjara asalkan dengan buku. Karena dengan buku aku bebas."</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Masyarakat yang cinta membaca adalah aset kemajuan suatu bangsa. Marilah kita tanamkan minat baca sejak dini pada generasi ini agar semakin tinggi peradaban negeri ini. Tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang baik. Mari kita giatkan kecintaan pada buku. </div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
Selamat Hari Buku Nasional</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="background-color: rgb(221 , 221 , 221); clear: both; color: rgb(51 , 51 , 51); font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 20.5919990539551px; text-align: justify;">
#HariBukuNasional</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>

Artikel Hari Buku Nasional: Momentum Membudayakan Minat Membaca

Semua pasti sepakat jika buku disebut sebagai gudang ilmu. Karena dalam sebuah buku tersimpan banyak ilmu dan pengetahuan yang l...

Baca selengkapnya »

Keinginanku 27 Hari Dari Sekarang

Mei 16, 2017 5

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMBMqyCr49mkJ9dKdEGUV9QH62KrNs7BX8cUOpGq4dC-jTE1YFaMLHwIcc5xGhLtWYcWhEEG58gwc4EBtffhI-HuDTz4cz0MjAXQDD3rWS5tEXQSYadYT1CPLiqQhtHOfAyoGbn2kWMw/s1600/Screenshot_2014-12-13-00-25-46-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMBMqyCr49mkJ9dKdEGUV9QH62KrNs7BX8cUOpGq4dC-jTE1YFaMLHwIcc5xGhLtWYcWhEEG58gwc4EBtffhI-HuDTz4cz0MjAXQDD3rWS5tEXQSYadYT1CPLiqQhtHOfAyoGbn2kWMw/s320/Screenshot_2014-12-13-00-25-46-1.png" width="225" /> </a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Doraemon. Pasti kita semua tidak asing dengan karakter kartun Jepang ini. "Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini, ingin itu banyak sekali..." Soundtrack Doraemon yang tentunya semua juga hapal. Ya, keinginan adalah bagian kehidupan manusia. Karena tanpa adanya keinginan, manusia seolah seperti tanpa tujuan. Ibarat sebuah pohon yang tidak akan pernah menghasilkan buah.<i> So, set your dream and make it come true.</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Well, dalam tulisan kali saya akan menjawab tantangan Mbak Sabrina Lasama (ODOP), tentang menuliskan satu dari duapuluh tujuh keinginan yang ingin diwujudkan dalam waktu dekat. <i>It's only such a simple wish. </i>Saya ingin bisa mengendarai motor sendiri. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebenarnya ini adalah keinginan yang sejak dua tahun terakhir tidak kunjung terealisasi. Bukan karena tidak punya motor, malas belajar, atau takut jatuh dan terluka. InsyaAllah alasan-alasan ini saya sudah lulus. Bagi saya, "Man jadda wa jadda." Lalu karena apa? Karena Mama. "Mama ga mau kamu belajar mengendarai motor. Jangan curi-curi ya. Mama ga restui." Kata-kata inilah yang selalu membuat saya urung mewujudkan hasrat untuk menaklukan si kuda besi. Saya paling takut melakukan sesuatu tanpa ridho orangtua. Takut kualat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Alasan utama mama tak lain adalah tentang ketakutannya. Mama percaya segala hal yang terjadi atas kehendak Allah. Tetapi tetap saja ia was-was jika putrinya mengendarai motor sendiri. Ketakutan mama memang berlebihan untuk hal seperti ini. Karena banyaknya berita dan kejadian tentang kecelakaan dan kejahatan yang kerap menimpa pengendara motor. Dan mama takut saya mengalaminya. Saya paham betul itu adalah bentuk rasa sayang mama yang begitu besar. Ia tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena mamalah orang yang akan paling tersakiti dan sedih jika saya mengalami hal buruk. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sudah berkali-kali saya coba merayunya. Tapi jawabannya tetap sama. Apapun alasan yang saya jabarkan, tak berpengaruh sedikitpun. Saya ingin bisa mengendarai motor agar tak lagi merepotkan saat ingin pergi kesana kemari. Kata mama, "Tidak apa-apa." Namun terkadang ayah atau adik lelaki saya punya urusan yang lain saat diminta mengantar. Akhirnya naik angkot. Masalahnya, jika sedang buru-buru, angkot bukanlah solusinya. Mau naik ojek, mama juga melarang. Katanya, "Kalau tukang ojeknya lelaki, ga usah. Bukan mahram. Lagipula bahaya anak perempuan naik ojek." Hmmm...repot deh. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untungnya saat ini di Lampung sudah ada ojek muslimah. Jadi bisa memanfaatkan fasilitas ini dulu sementara waktu. Tetapi saya tetap ingin bisa mengendarai motor sendiri. Agar tak lagi merepotkan. Dan kini tekadku sudah bulat. Dalam duapuluh tujuh hari kedepan, saya harus sudah bisa menaklukkan si kuda besi. Masalah restu mama, insyaAllah bisa saya raih perlahan. Karena  ada alasan jitu untuk membuatnya menyetujui keinginan ini. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Keinginan tanpa adanya kemauan melakukan sesuatu untuk mewujudkannya, hanya akan mematikan harapan dan tidak menghasilkan apapun. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
"Ketika seseorang benar-benar menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta bersekongkol untuk membantu orang itu mewujudkan mimpinya." (Paulo Coelho)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
#TantanganTentangKeinginan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>

Curhat Keinginanku 27 Hari Dari Sekarang

Doraemon. Pasti kita semua tidak asing dengan karakter kartun Jepang ini. "Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini, i...

Baca selengkapnya »

Selamat Jalan, Ukhti Soliha

Mei 10, 2017 0

<div dir="ltr">
"Innalillahi wa inna illahi roji'un." Ucapan ini langsung memenuhi ruang diskusi di salah satu group WhatsApp, setelah kami menerima kabar berpulangnya salah satu sahabat ke pangkuan Ilahi. Kiriman do'a teruntuk  almarhummah, serta ungkapan duka cita tak henti-hentinya mengalir membanjiri ruang chat. Ya, kami sangat kehilangan seorang sahabat seiman di majelis ini. Dia seorang wanita soliha dengan hijab lebar, yang selalu mewarnai ruang belajar dengan canda dan cerianya, yang lantunan tilawahnya selalu nyaman terdengar, dan yang selalu menjadi tempat curhat terbaik. Kami benar-benar terpaku diam dengan berita ini. Ya Allah, berilah tempat terbaik baginya di sisiMu. </div>
<div dir="ltr">
Kematian memang tak terelakan. Dia bebas menghampiri siapapun jika waktunya telah tiba. Tak pandang usia dan keadaan. Karena pada hakikatnya setiap jiwa yang hidup akan disentuh olehnya. Allah ta'ala berfirman, "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (Q.S An-Nissa: 78)</div>
<div dir="ltr">
Perkara kematian adalah salah satu misteri Allah. Kita tidak akan pernah tahu kapan, di mana, dan bagaimana kematian itu menghampiri. Kita pasti pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri perkataan, "Innalillahi wa innaillahi roji'un. Ya Allah padahal baru saja kemarin bertemu. Makan bersama. Bercanda bersama. Tidak ada firasat apa-apa juga sebelumnya." Ya, itulah maut. Ia akan selalu memberikan kejutan akan kehadirannya.</div>
<div dir="ltr">
Seperti biasanya setiap ahad kami berkumpul di majelis ilmu Nurul Amal. Saat itu sahabat kami ini sedang dalam perjalanan menuju majelis. Namun sayang, ditengah perjalanan musibah itu terjadi. Hijabnya tersangkut dirantai motor, yang mengakibatkannya terjatuh dan tertimpa motor. Musibah itu menyebabkannya luka serius dan gegar otak. Pihak dokter menyarankan tindakan operasi. Tetapi Allah berkehendak lain. Sesaat pasca operasi, beliau menghembuskan napas terakhirnya. </div>
<div dir="ltr">
Wahai ukhti sahabat soliha kami, semoga Allah memberikan tempat terbaik bagimu. Menerima semua amal ibadah dan mengampuni dosa-dosamu. InsyaAllah kau mendapatkan husnul khotimah. Hari kematianmu (Jum'at) adalah hari yang baik. Dan saat musibah itu pun kau sedang dalam perjalanan menuju majelis ilmu. Tempat dimana biasanya dirimu memperdalam ilmu agama, mengaji, dan berkumpul bersama para sahabat akhirat. Semoga ini menjadi salah satu alasan Allah memberikan rahmatNya dan mengganjar imanmu dengan surga. </div>
<div dir="ltr">
Aku masih ingat sebuah kisah yang pernah disampaikan ustadzah kita, tentang seorang Bani Isroil yang telah banyak membunuh dan bermaksiat. Namun ia berkesempatan bertaubat. Dan saat itu ia hendak pergi hijrah ke suatu daerah yang orang-orangnya banyak beribadah pada Allah. Ia ingin belajar ilmu agama dan meninggalkan tempatnya yang dikelilingi kemaksiatan. Sayangnya ditengah perjalanan ajal menjemputnya. Setelah dihitung ternyata jarak tubuhnya lebih dekat ke tempat hijrahnya. Dan karena hal ini, dengan rahmat Allah, ia pun berhak masuk surga. MasyaAllah...semoga engkau pun demikian, Ukhti. Aamiin.</div>
<div dir="ltr">
Wallahu a'lam bishowwab</div>
<div dir="ltr">
#OneDayOnePost</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaPRkJsG8zC1v3YseH3KBwod6Ed1r99OTRsC8g5Hgm-IhlXoHqv0GKD5skEJmvnVRbk7PONtnSDyLuR_ecpUHqB0yR_RD2uVeofsmSlkKdlegQtu1R9rfW0NX1lQS5hTW5RVp5RRdQ2w/s1600/Screenshot_2017-04-23-00-21-40-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaPRkJsG8zC1v3YseH3KBwod6Ed1r99OTRsC8g5Hgm-IhlXoHqv0GKD5skEJmvnVRbk7PONtnSDyLuR_ecpUHqB0yR_RD2uVeofsmSlkKdlegQtu1R9rfW0NX1lQS5hTW5RVp5RRdQ2w/s640/Screenshot_2017-04-23-00-21-40-1.png" /> </a> </div>

Curhat Selamat Jalan, Ukhti Soliha

"Innalillahi wa inna illahi roji'un." Ucapan ini langsung memenuhi ruang diskusi di salah satu group WhatsApp, setelah kami m...

Baca selengkapnya »