Hari ini, 22 April 2017, adalah hari yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Mungkin banyak yang tidak tahu dan asing dengan peringatan ini. Hari Bumi memang kalah populer dengan peringatan hari-hari internasional lainnya seperti: Hari Valentine, Hari Ibu, Hari Aids, dll. Hari Bumi mungkin hanya banyak diketahui oleh mereka yang berkecimpung sebagai aktifis lingkungan ataupun orang-orang yang mempunyai perhatian khusus pada lingkungan sekitarnya.
Mengapa Hari Bumi perlu diperingati? Hari Bumi bertujuan sebagai media pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Dengan ditetapkannya peringatan tahunan ini, diharapkan dapat menggugah kesadaran setiap individu serta meningkatkan kepedulian manusia terhadap alam dan bumi sebagai tempat kita berpijak.
Ingatlah, bahwa Bumi adalah karunia Allah yang diperuntukkan sebagai tempat huni bagi makhluk-Nya. Allah telah mencukupkan Bumi dengan segala isinya untuk kelangsungan hidup manusia. Sudah seharusnya kita menjaga, merawat, dan memperlakukan Bumi dengan sebaik-baiknya, sebagai wujud rasa syukur pada Allah yang maha berkuasa.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka Bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S Al-A'raf: 56)
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. Coba renungkan apa yang akan kita alami saat lingkungan rusak? Apa yang kita rasakan saat lingkungan mengalami banyak perlakuan buruk kita? Bagaimana kehidupan tatkala alam mulai bereaksi atas perlakuan buruk kita? Tentu saja kita akan mengalami banyak kesulitan dan kesengsaraan. Bagaimana tidak? Karena perlakuan buruk kita terhadap alam hanya akan merugikan diri kita sendiri. Merusak alam berarti merusak diri kita karena kita adalah bagian dari alam itu sendiri. Contohnya saat terjadi bencana alam.
Saat alam mulai tersakiti, dan ia tak dapat lagi menahan rasa sakit itu, maka alampun menjawabnya dengan luapan amarah yang tak terelakkan. Coba perhatikan kondisi Bumi kita saat ini. Dimana-mana telah banyak terjadi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan berbagai bencana alam lainnya adalah sebagai akibat dari kurang pedulinya kita pada keseimbangan lingkungan.
Bumi itu ibarat rumah kita; tempat dimana kita bernaung, berpijak, dan melakukan segala aktifitas kehidupan. Jadi, sudah sepatutnya kita sebagai penghuninya untuk senantiasa menjaga, merawat, dan memeliharanya. Upaya pemeliharaan dan pelestarian alam itu sendiri bukan hanya menjadi fokus dan tanggung jawab sekelompok orang tertentu, seperti para pemerhati lingkungan ataupun aktifis lingkungan saja. Tetapi hal itu adalah tanggung jawab kita bersama sebagai penghuninya.
Marilah kita bersama menjaga dan menanamkan rasa cinta lingkungan, agar kehidupan di Bumi menjadi lebih nyaman. Jangan lagi merusak ataupun bersikap semena-mena terhadap lingkungan alam. Alam mungkin diam saat kita memperlakukannya dengan seenak hati. Namun, pikirkanlah bahwa semua tindakan apatis dan buruk itu, meski mungkin hanya sebatas hal yang kita anggap remeh, akan berdampak pada kerusakan alam. Akibatnya, alam menjadi tidak stabil. Sehingga wajar saja jika berbagai bencana alam kerap melanda. Ubahlah mindset dan prilaku kita mengenai alam. Mulailah menjalin persahabatan dengan alam.
Make a friend with nature is the way to create a good life, since being a friend means that you love and care of it. Earth, Love, care, and life.
Selamat Hari Bumi Sedunia
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka Bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S Al-A'raf: 56)
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. Coba renungkan apa yang akan kita alami saat lingkungan rusak? Apa yang kita rasakan saat lingkungan mengalami banyak perlakuan buruk kita? Bagaimana kehidupan tatkala alam mulai bereaksi atas perlakuan buruk kita? Tentu saja kita akan mengalami banyak kesulitan dan kesengsaraan. Bagaimana tidak? Karena perlakuan buruk kita terhadap alam hanya akan merugikan diri kita sendiri. Merusak alam berarti merusak diri kita karena kita adalah bagian dari alam itu sendiri. Contohnya saat terjadi bencana alam.
Saat alam mulai tersakiti, dan ia tak dapat lagi menahan rasa sakit itu, maka alampun menjawabnya dengan luapan amarah yang tak terelakkan. Coba perhatikan kondisi Bumi kita saat ini. Dimana-mana telah banyak terjadi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Bencana banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan berbagai bencana alam lainnya adalah sebagai akibat dari kurang pedulinya kita pada keseimbangan lingkungan.
Bumi itu ibarat rumah kita; tempat dimana kita bernaung, berpijak, dan melakukan segala aktifitas kehidupan. Jadi, sudah sepatutnya kita sebagai penghuninya untuk senantiasa menjaga, merawat, dan memeliharanya. Upaya pemeliharaan dan pelestarian alam itu sendiri bukan hanya menjadi fokus dan tanggung jawab sekelompok orang tertentu, seperti para pemerhati lingkungan ataupun aktifis lingkungan saja. Tetapi hal itu adalah tanggung jawab kita bersama sebagai penghuninya.
Marilah kita bersama menjaga dan menanamkan rasa cinta lingkungan, agar kehidupan di Bumi menjadi lebih nyaman. Jangan lagi merusak ataupun bersikap semena-mena terhadap lingkungan alam. Alam mungkin diam saat kita memperlakukannya dengan seenak hati. Namun, pikirkanlah bahwa semua tindakan apatis dan buruk itu, meski mungkin hanya sebatas hal yang kita anggap remeh, akan berdampak pada kerusakan alam. Akibatnya, alam menjadi tidak stabil. Sehingga wajar saja jika berbagai bencana alam kerap melanda. Ubahlah mindset dan prilaku kita mengenai alam. Mulailah menjalin persahabatan dengan alam.
Make a friend with nature is the way to create a good life, since being a friend means that you love and care of it. Earth, Love, care, and life.
Selamat Hari Bumi Sedunia
#OneDayOnePost
#HariBumiSedunia
Posting Komentar