Pernahkah anda mengalami masa rehat menulis? Dalam hal ini tidak hanya sehari atau dua hari, sebulan atau dua bulan. Tapi untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika ya, berarti anda mengalami yang namanya "Big Break" menulis. Istilah ini mengacu pada kondisi dimana penulis mengalami fase berhenti menulis dalam waktu yang lumayan lama. Virus big break bisa menyerang siapapun tak terkecuali mereka yang sudah mahir dalam bidang kepenulisan.
Ada banyak faktor pemicu yang menyebabkan seorang penulis terjangkit virus big break. Diantaranya yang umum adalah: malas, lack of inspiration (kurang inspirasi), miskin ide, atau mungkin kita pernah dengar rekan penulis mengatakan, "lagi bad mood". Dari semua penyebab ini, saya bisa pastikan bahwa "malas" adalah faktor yang mendominasi kasus big break menulis kita. Untuk yang satu ini, dibutuhkan usaha ekstra dan motivasi yang kuat agar kita bisa merontokkan rasa malas yang menggerayangi.
Hal yang lumrah jika seorang penulis tiba-tiba berhenti menulis. Namun sangat disayangkan jika si penulis terus memelihara atau merasa nyaman dengan masa istirahatnya. Berhenti menulis berarti berhenti menebar manfaat dan mengubur pemikiran.
Alhamdulillah saya belum pernah terserang virus big break. Terutama setelah bergabung dengan komunitas one day one post (ODOP 3). Paling lama mungkin hanya satu minggu tidak posting tulisan di blog. Biasanya karena tidak sempat menyalin hasil tulisan yang biasanya saya tulis di buku catatan terlebih dulu sebelum diketik ke blog. Ada impulse yang memacu saya agar tidak berlama-lama berhenti menulis.
Lantas bagaimana jika big break menyerang seorang penulis? Jangan cemas, serangan itu bisa diatasi dengan banyak cara selama penderita mempunyai keinginan yang kuat untuk menyingkirkannya. Dalam tulisan ini saya ingin sedikit berbagi bagaimana cara saya mengatasi kondisi saat mulai berhenti menulis. Walaupun tidak sampai big break, tapi semoga solusi ini bisa membantu teman-teman yang sedang dilanda big break.
Sebagian orang beralasan tidak punya ide atau bingung ingin menulis apa saat ditanya, mengapa hari ini tidak menulis? Untuk menyiasatinya, biasanya saya coba mencari inspirasi dari status atau komentar teman-teman di media sosial. Dari situ biasanya akan banyak ide berseliweran untuk diramu menjadi tulisan. Atau bisa juga dengan melakukan blog walking. Pasti dari blog-blog itu akan muncul ide dan inspirasi dari tulisan rekan-rekan blogger.
Sebenarnya, jagat raya ini menyimpan banyak kisah dan kejadian yang bisa dijadikan cerita dalam rangkaian kata. Coba perhatikan sekitar kita. Amati apa yang terjadi. Rekam apa yang dilihat. Dan kemudian jangan diam. Jangan abai. Tapi abadikan semua itu dalam tulisan kita. So, jangan lagi mengatakan, "No idea, no inspiration". Tapi katakan "Well, I've to write it down".
Membiarkan big break berarti mematikan pemikiran. Jika memang ide tak kunjung muncul, mungkin saatnya untuk me-refresh body and soul. Lakukan perjalanan atau kunjungi tempat-tempat menarik seperti alam atau lokasi-lokasi wisata. Tidak harus tempat yang jauh. Apalagi jika sedang minim dana. Singgahi saja tempat-tempat terdekat di sekitar kita. Di sana pasti akan banyak ide bermunculan. Atau paling tidak kita bisa menuliskan kisah tentang perjalanan itu. Selain bisa menghibur diri, kita juga bisa berbagi pengalaman saat travelling. Menyenangkan bukan? Dan ini cara yang paling saya gemari.
Selain cara-cara yang sudah saya paparkan, ada satu lagi cara yang biasanya saya terapkan untuk bisa menghasilkan sebuah tulisan, yaitu dengan menonton atau membaca berita. Dari situ kita bisa menuliskan tanggapan atau opini kita tentang isu yang sedang dibahas. Jadi jangan katakan lagi "I have nothing to write".
Well, itu beberapa tips dan solusi saat saya mulai kehabisan persediaan ide untuk menulis. Saran saya, jika memang benar-benar buntu (malas membaca komentar atau status teman di facebook, malas baca atau nonton berita, tidak dapat inspirasi dari sekitar, dan tak ada waktu atau cukup dana untuk travelling), review aja buku yang sudah pernah dibaca atau film yang sudah pernah ditonton. Pasti bisa kan? Jadi don't stop writing. Ayo terus menebar manfaat melalui tulisan-tulisan kita. Semoga bermanfaat. Salam literasi.
#OneDayOnePost
Bandar Lampung, 11 Februari 2017
Posting Komentar