Sesuai janjinya, Fathur bertandang ke rumah Khaira sore itu. Dan kebetulan semua penghuni rumah sedang berkumpul.
"Assalamu'alaikum", suara Fathur menggerakan kaki Khaifa menuju pintu.
"Silahkan masuk kak", sapanya ramah dengan senyum yang sama seperti Khaira punya; memesona.
Khaira terlihat agak kaku dan gelisah dengan hadirnya Fathur di tengah-tengah mereka. Ia seperti kehilangan suara. Tak berkutik. Hanya melepaskan senyuman tipis saat Fathur menyapanya. Dua bola mata yang dulu suka mencuri pandang itu kini tak berani menatap sang murid yang sempat memikat hatinya itu.
"Kak Fathan ini muridnya kak Khaira yang sekarang lagi kuliah S2 di sini. Namanya kak Fathur. Hmmm...Fathan dan Fathur, Khaira dan Khaifa. Unik ya kak. 2F2K. Bisa jadi grup band ni kita....hehehe". Khaifa yang ceria dan usil itu membuat mereka tertawa kecuali Khaira.
Fathan dan Fathur mulai menunjukan keakraban. Ternyata mereka mempunyai hobi yang sama, mengejar si kulit bundar dan mempunyai tim favorit yang sama, Arsenal. Jadilah kedua lelaki itu terlena dan riuh dengan obrolan mereka.
"Aa neng ga enak badan ni kayaknya. Boleh neng tidur duluan?" Khaira mencoba beralasan untuk menghindari Fathur. Ia takut tak dapat menguasai dirinya jika terus-terusan berada diantara mereka.
"Ya Allah neng sakit? Pantesan ga ada suaranya hari ini. Biasanya kalau kumpul gini kan paling heboh. Aa ambil obat dl ya". Ia segera beranjak.
*****
Kini Fathur sering bertamu ke rumah Khaira. Ia semakin dekat dengan keluarga itu. Bahkan Fathan kerap meminta Fathur datang. Ia senang ada teman setanah air yang bisa diajaknya berbincang di negeri orang itu. Kedekatan inipun akhirnya membuat Fathur mulai bisa menerima kenyataan bahwa Khaira milik Fathan. Ia sangat terkesan dengan sikap dan perlakuan Fathan pada istrinya. Ia pun menyadari bahwa pernikahan mereka terjadi atas ridho Allah.
"Miss, saya baru paham mengapa Allah menghalangi saya mengungkapkan perasaan pada miss. Karena Allah punya rencana menyatukan miss dengan Fathan. Dialah imam yang tepat bagi miss. Dan sungguh rencana Allah ini begitu indah dan sempurna. Hati saya di tuntunNya untuk bisa menerima semua ini. Thanks for everything miss Khaira. Dan izinkan saya untuk tetap menjalin ukhuwah lillah dengan kalian". Fathur mengirimkan sebuah pesan singkat ke ponsel Khaira.
Khaira termenung membaca pesan itu. Pesan itu seakan menjadi obat mujarab atas kegelisahannya. Ketakutannya melihat kedekatan Fathur dengan Fathan.
"Semua terjadi atas kehendak Allah. Terimakasih telah menjadi bagian skenario Allah dalam hidup miss. Semoga Allah mempertemukanmu dengan teman hidup dunia akhirat". Balas Khaira.
Kini Khaira mulai nyaman ketika Fathur datang berkunjung untuk bertemu suaminya. Bahkan ia suka ikut terlibat dalam obrolan kedua lelaki itu.
(Bersambung)
#OneDayOnePost
#TantanganCerbung
Bandar Lampung, 30 Desember 2016
Posting Komentar